إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ خَيْرَ الْكَلاَمِ كَلاَمُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.
Hadirin yang di muliakan Allah SWT.
Marilah kita tingkatkan kita kepada Allah, karena sesungguhnya kita semua akan di hadapkan kepada Allah. Dan Allah akan bertanya kepada kita, kita gunakan untuk apa umur yang telah diberikan Allah kepada kita, dari mana harta kita hasilkan, dan untuk apa kita gunakan. Kita gunakan untuk apa waktu muda kita. Apakah sudah kita amalkan ilmu-ilmu yang diberikan oleh Allah kepada kita.
Hadirin yang di muliakan Allah SWT.
Kita akan menghadapi perkara-perkara yang besar, kita akan menghadapi kematian, seumpama sakitnya kematian itu ditunjukkan kepada manusia yang hidup didunia ini, tentu semua orang tidak akan merasakan enaknya makan dan nyenyaknya tidur.
Hadirin yang di muliakan Allah SWT.
Kita semua akan menghadapi alam kubur, sedangkan alam kubur itu salah satu dari pertamanan surga atau jurang dari jurang-jurang neraka.
Hadirin yang di muliakan Allah SWT.
Kita semua akan menghadapi jembatan shirat, akan menghadapi hisab, akan dihitung amal-amal kita semua, baik yang zhohir maupun yang bathin.
Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu.(S.Al Baqarah : 284)
Amal-amal yang kita sembunyikan dan amal-amal yang kita perlihatkan, semua akan di hisab oleh Allah.
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (S.Al Baqarah : 284)
Hadirin yang di muliakan Allah SWT.
Kita semua akan menghadapi mahkamah yang agung, yang hakimnya yaitu Allah sendiri, yang menguasai seluruh alam, yang mengetahui, perkara yang dhohir dan bathin. Saksinya yaitu para Malaikat, Para Nabi dan Rasul. Mahkamah yang disaksikan oleh semua makhluk. Semua manusia mulai dari nabi Adam a.s. sampai manusia yang terakhir. Kita akan menjadi tontonan di mahkamah itu. Ketika kita diputus oleh Allah bahwa kita termasuk golongan orang yang diridhoi oleh Allah, maka kita bisa tidak bayangkan bagaimana kemuliaan yang kita dapatkan waktu itu. Sebgaliknya, ketika kita diputus oleh Allah termasuk golongan orang yang durhaka, maka bagaimana kesusahan dan kehinaannya yang kita alami pada waktu itu.
Hadirin yang di muliakan Allah SWT.
Memikirkan hal yang seperti itulah yang menjadikan takutnya para wali Allah kepada Allah. Menjadikan bergetarnya hati orang yang beriman. Karena merasakan dunia ini bukan apa-apa. Kenikmatan dunia ini bukan apa-apa. Kemuliaan dunia ini bukan apa-apa. Kenikmatan dan kemuliaan yang sebentar.
Hadirin yang di muliakan Allah SWT.
Langkah-langkahnya syaitan untuk merusak kita, yaitu ketika kita lupadengan kehidupan akhirat. Ketika seseorang itu lupa dengan kehidupan akhirat kemudia sibuk dan tergiur dengan kehidupan dunia, maka hatinya akhirnya akan dipenuhi dengan ‘hubbud dunya’ (cinta dunia). Senang dengan kehidupan dunia. Perilaku dan pertimbangannya adalah dunia. Padahal dunia akan ditinggalkan. Siang-malam yang difikirkan dunia dan lupa kepada akhirat, padahal kita akan ke akhirat. Maka nabi saw. bersabda : “sesungguhnya cinta dunia itu pangkal dari segala kesalahan”.
Seseorang itu berjalan ke akhirat tetapi yang dilihat adalah dunia bagaimana dia bisa selamat, ibarat seseorang itu berjalan ke barat tetapi dia selalu melihat ke timur , bagaimana nasib orang yang seperti ini, tentu dia akan menabrak dan jatuh ke jurang.
Kita ini setiap hari, setiap jam, setiap meniat, tambah dekat denagn akhirat, kita berjalan menuju akhirat, dirumah kita berjalan ke akhirat, tidurpun kita bertambah dekat dengan akhirat, tetapi apabila yang kita fikirkan bukan akhirat tentu kita akan salah jalan. Maka hendaknya kita selalu mengingat akhirat, karena tipuan syetan itu hanya untuk orang-orang yang lupa kepada akhirat.
“Dan (juga) agar hati kecil orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat cenderung kepada bisikan itu.” (S. Al An’am : 113)
Orang yang tunduk , taat kepada syaithon yaitu orang-orang yang hatinya tidak yaqin dengan akhirat. Orang yang hatinya dipenuhi yaqin dengan akhirat, memikirkan akhirat tidak akan bisa ditipu oleh syaithon.
Hadirin yang di muliakan Allah SWT.
Kita jadikan hari Jum’at yang mulia ini untuk bersungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk kehidupan kita di akhirat.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.(S. Al Hasyr : 18)
Hendaknya kita memikirkan persiapan akhirat. Untuk hidup di dunia ini kita selalu memikirkannya siang dan malam, seperti rumah, kendaraan, dan lain-lainnya, maka untuk akhirat kita harus lebih mempersiapkannya.
Hadirin yang di muliakan Allah SWT.
Sekarang ini akhirat sudah ada, surga sudah jadi, neraka sudah dinyalakan, apakah persiapan kita untuk menghadapinya. Kalau kita mau berpikir, tentu kita bisa beramal untuk akhirat kita, sehingga yang kita fikirkan siang dan malam, bagaimana amal-amal kita bisa terjaga.
Hadirin yang di muliakan Allah SWT.
Teatpi kita ini dibuat oleh Allah dari tanah, sedangkan tanah itu punya sifat mudah dipengaruhi, maka di antara kewajiban kita adalah membuat suasana yang membuat kita ingat kepada akhirat. Kita jadikan rumah kita, anak-anak kita, kampong-kampung kita, took-toko kita, tempat kerja kita, hidup amal agama sehingga bisa mengingatkan kita nanti di akhirat.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ بِاْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ
(Keterangan : mukaddimah telah di rubah )www.aqeelah-palopo.blogspot.c
Tidak ada komentar:
Posting Komentar