Selasa, 02 Juli 2013

19 Hadist Nabi Mengenai Wanita

Subhanallah ternyata wanita itu lebih mulia daripada laki-laki
mau tau alasannya kenapa wanita lebih mulia daripada laki-laki
simak beberapa hadist nabi mengenai wanita ...:)

1. Doa perempuan lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayangnya yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah akan hal tersebut, jawab baginda, "Ibu lebih penyayang daripada bapak dan doa orang
yang penyayang tidak akan sia-sia".

2. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah mencatatkan baginya setiap hari dengan 1.000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1.000 kejahatan.

3. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.

4. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

5. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan..

6. Apabila semalaman ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah memberinya pahala seperti memerdekakan 70 hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah.

7. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang sentiasa menangis karena takut akan Allah dan orang yang takut akan Allah, akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

8. Barangsiapa membawa hadiah, (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak NabiIsmail.

9. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya(10. 000 tahun).

10. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana saja yang dikehendaki.

11. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1.000 lelaki yang soleh.

12. Aisyah berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab Rasulullah, "Suaminya. "Siapa pula yang berhak terhadap lelaki?" Jawab Rasulullah, "Ibunya".

13. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu bapakmu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.

14. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung diudara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama dia taat kepada suami serta menjaga sembahyang dan puasanya.

15. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

16. Syurga itu di bawah tapak kaki ibu.

17. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku Nabi SAW) di dalam syurga.

18. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya syurga.

19. Dari Aisyah r.a., Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuan lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.

mungkin kita bs ambil kesimpulan tersendiri..
jd kaum adham jng2 semena-mena dg kaum wanita :D tp...? yg wanita jng terlalu menganggap remeh laki-laki,
karena wanita yg sudah bersuami harus berbakti kpd suaminya..
kalau g ,,ntr masuk neraka lo ...:(

Kumpulan Hadits Tentang Ibu

Seorang ibu sejati adalah seorang yang dimuliakan oleh Allah swt. Peran menjadi seorang ibu sejati begitu berat dan melelahkan, namun semua itu tidak dirasakannya karena cintanya yang tulus kepada anaknya. Sejak mulai mengandung, ibu sejati harus bersusah payah saat beraktivitas, sampai proses melahirkan yang orang jawa bilang "Toh Nyowo", kemudian saat si anak lahir di dunia ibu sejati rela merawatnya hingga tumbuh besar tanpa mengharap imbalan dan cinta tulus kepada anaknya tidak pernah pudar sampai dia meninggal. Maka sungguh pantaslah jika seorang ibu dimuliakan oleh Allah.
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (untuk berbakti kepada) kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun maka bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu dan hanya kepada-Kulah kembalimu.“ (Luqman: 14)
Seperti apa kemuliaan seorang ibu dapat digambarkan dalam hadits-hadits berikut yang kami kumpulkan dan pilih dari sumber-sumber di internet. Semoga hadits-hadits berikut ini benar, jika ada kesalahan mohon koreksinya.
عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ جَاهِمَةَ السَّلَمِيِّ أَنَّ جَاهِمَةَ جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَدْتُ أَنْ أَغْزُوَ، وَقَدْ جِئْتُ أَسْتَشِيْرُكَ. فَقَالَ: هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ؟ قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: فَالْزَمْهَا، فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلَيْهَا
Dari Mu’wiyah bin Jahimah as-Salami bahwasanya Jahimah pernah datang menemui Nabi shallallahu alaihi wasallam lalu berkata: Wahai Rasulullah, aku ingin pergi jihad, dan sungguh aku datang kepadamu untuk meminta pendapatmu. Beliau berkata: “Apakah engkau masih mempunyai ibu?” Ia menjawab: Ya, masih. Beliau bersabda: “Hendaklah engkau tetap berbakti kepadanya, karena sesungguhnya surga itu di bawah kedua kakinya.”
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ketika ditanya oleh seorang sahabatnya:
يا رسول الله من أحق الناس بحسن صحابتي؟. قال: أمك. قال: ثم من؟. قال أمك. قال: ثم من؟. قال: أمك. قال: ثم من؟. قال: أبوك
Abu Hurairah radhiallahu 'anh berkata:
Seorang lelaki datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya:
“Siapakah manusia yang paling berhak untuk aku layani dengan sebaik-baiknya?”
Baginda menjawab: “Ibu kamu.”
Dia bertanya lagi: “Kemudian siapa?”
Baginda menjawab: “Ibu kamu.”
Dia bertanya lagi: “Kemudian siapa?”
Baginda menjawab: “Ibu kamu.”
Dia bertanya lagi: “Kemudian siapa?”
Baginda menjawab: “Ayah kamu.”
(Dikeluarkan oleh al-Bukhari dalam Shahihnya – hadis no: 5971 (Kitab al-Adab, Bab siapakah manusia yang paling berhak untuk dilayan dengan baik).
Aisyah Radhiyallahu'anha berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?” Jawab Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam“Suaminya.” ” Siapa pula berhak terhadap lelaki?” Jawab Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam, “Ibunya.”
إِنَّ اللهَ حَرَّمَ عَلَيْكُمْ عُقُوْقَ الأُمَّهَاتِ…
“Sesungguhnya Allah mengharamkan bagi kalian berbuat durhaka kepada para ibu ….” (HR. Al-Bukhari no. 5975 dan Muslim no. 4457)

Hadist Tentang Cinta

assalamualaikum wr wb , barakallahufikum..
Begitu banyak peluang yang Allah berikan, yang Rasulullah tunjukan, untuk menjadi mulia dengan cinta. Bukan menjadi terhina dan terpuruk, karenanya. Semoga hadits-hadits cinta ini bisa mengantarkan kita untuk sedikit demi sedikit memahami cinta yang menyelamatkan. Cinta yang menerbangkan kita ke surga-Nya, Insya Allah.


Cinta yang memberikan cahaya
“Sesungguhnya diantara hamba-hamba Allah itu ada beberapa orang yang bukan nabi dan syuhada menginginkan keadaan seperti mereka, karena kedudukannya disisi Allah. Sahabat bertanya :
“Ya Rasulullah, tolong kami beritahu siapa mereka ? Rasulullah SAW. Menjawab : Mereka adalah satu kaum yang cinta mencintai dengan ruh Allah tanpa ada hubungan sanak saudara, kerabat diantara mereka serta tidak ada hubungan harta benda yang ada pada mereka. Maka, demi Allah wajah-wajah mereka sungguh bercahaya, sedang mereka tidak takut apa-apa dikala orang lain takut, dan mereka tidak berduka cita dikala orang lain berduka cita” (H.R. Abu Daud)

Cinta yang menggugurkan dosa
“Sesungguhnya seorang muslim apabila bertemu saudaranya yang muslim, lalu ia memegang tangannya (berjabat tangan) gugurlah dosa keduanya sebagaimana gugurnya daun dan pohon kering jika ditiup angin kencang. Sungguh diampuni dosa mereka berdua, meski sebanyak buih dilaut” (H.R. Tabrani)

Cinta yang memberikan keteduhan
“Sesungguhnya Allah SWT pada hari kiamat berfirman : “Dimanakah orang yang cinta mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan menaungi dengan menunggu-Ku dihari yang tiada naungan melainkan naungan-Ku” (H.R. Muslim)

Cinta yang berbalas cinta
“Allah swt berfirman, “pasti akan mendapat cinta-Ku orang-orang yang cinta mencintai karena Aku, saling kunjung mengunjungi karena Aku dan saling memberi karena Aku” (Hadits Qudsi)

Karena cinta, dicintai-Nya
“Bahwa seseorang mengunjungi saudaranya di desa lain, lalu Allah mengutus malaikat untuk membuntutinya. Tatkala malaikat menemaninya malaikat berkata,
“Kau mau kemana ?”
Ia menjawab, “Aku ingin mengujungi saudaraku di desa ini”
Malaikat terus bertanya, “Apakah kamu akan memberikan sesuatu pada saudaramu ?”
Ia menjawab, “Tidak ada, melainkan hanya aku mencintainya karena Allah SWT”
Malaikat berkata, “Sesungguhnya aku diutus Allah kepadamu, bahwa Allah mencintaimu sebagaimana kamu mencintai orang tersebut karena-Nya” (H.R. Muslim)
Tiga cinta yang manis
Tiga perkara, yang barang siapa memilikinya, ia dapat merasakan manisnya iman, yaitu cinta kepada Allah dan Rasul melebihi cintanya kepada selain keduanya, cinta kepada seseorang karena Allah dan membenci kekafiran sebagaimana ia tidak mau dicampakan ke dalam api neraka” (H.R. Bukhari-Muslim)

Ayat-Ayat Al Quran Tentang Puasa

S U R A T   A L - B A Q A R A H

2:183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

2:184. (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

2:185. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat inggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

2:187. Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan Puasa bercampur dengan istri-istri kamu; mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri`tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.

2:196. Dan sempurnakanlah ibadah haji dan `umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan `umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan     binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidilharam (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.

S U R A T   A N - N I S A '

4:92. Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barang siapa membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah.  Jika ia (si terbunuh) dari kaum yang memusuhimu, padahal ia mukmin, maka (hendaklah si pembunuh) memerdekakan hamba-sahaya yang mukmin. Dan jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang mukmin. Barang siapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut sebagai cara tobat kepada Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

S U R A T   A L - M A A I D A H

5:89. Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kafarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kafaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kafarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).

5:95. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan, ketika kamu sedang ihram.  Barang siapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu, sebagai had-ya yang di bawa sampai ke Kakbah, atau (dendanya) membayar kafarat dengan memberi makan orang-orang miskin, atau berpuasa seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu, supaya dia merasakan akibat yang buruk dari perbuatannya.  Allah telah memaafkan apa yang telah lalu. Dan barang siapa yang kembali mengerjakannya, niscaya Allah akan menyiksanya. Allah Maha Kuasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) menyiksa.

S U R A T   M A R Y A M

19:26. Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang Manusia pun pada hari ini".

S U R A T   A L - A H Z A B

33:35. Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.

S U R A T   A L - M U J A D I L A H

58:4. Barang siapa yang tidak mendapatkan (budak), maka (wajib atasnya) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Maka siapa yang tidak kuasa (wajiblah atasnya) memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah supaya kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang-orang kafir ada siksaan yang sangat pedih.

S U R A T   A T   T A H R I M

66:5. Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertobat, yang mengerjakan ibadah, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan.

Doa Mendapatkan Jodoh dan Rezeki Menurut Al-Qur'an

Berikut ini amalan-amalan atau doa agar dimudahkan jodoh dan rezeki oleh Allah SWT. Kutipan berikut ini penulis ambil dari website Habib Munzir Al Musawwa.
  1. saya Ijazahkan pada beliau doa : “Rabbiy Inniy limaa anzalta ilayya min khairin faqir” (Wahai Tuhan, sungguh aku sangat faqir atas pemberian anugerah Mu), doa ini adalah doa Nabi Musa as, kemudian Nabi Musa as didatangi calon istrinya dan sekaligus mendapat pekerjaan. doa ini tercantum pada QS Al Qashash 24).
  2. saya sarankan anda membaca dzikir Subhanallahi wabihamdih, bacalah 100X setiap pagi dalam keadaan suci, dzikir ini disarankan oleh Nabi saw sebagaimana sabda beliau saew : Barangsiapa membaca Subhanallahi wabihamdih 100X setiap harinya maka berjatuhan dosa dosanya walau sebanyak buih dilautan (Shahih Bukhari)dan sabda Rasulullah saw : “Kalimat yg paling dicintai Allah adalah Subhanallahi wabihamdih” (Shahih Muslim)dzikir ini mencerahkan wajah, menenangkan hati, menyejukkan jiwa, dan membuka banyak kemudahan, dan berlimpah kemudahan dan tersingkirnya kesulitankenapa?karena kita menyukai dan mencintai dan mengamalkan ucapan yg dicintai Allah, maka Allah akan memberi apa apa yg kita senangi dan sukai, yaitu kecerahan wajah, kemudahan hidup, dan ketenangan hati.
  3. saya Ijazahkan pada anda untuk mengamalkan surat Al Qureisy (Lii iilaa fii qureisyin….dst) . amalkanlah 21 x setiap harinya, ia membawa keberkahan kemudahan rizki, kebahagiaan dan keamanan dari segala yg dirisaukan.
Doa agar Cepat Mendapat Jodoh
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَحَبِيْبِنَا وَرَسُولِكَ الكَرِيْمِ وَبِأَلْفِ أَلْفٍ لاَحَولَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ 3×

Setiap hari kelahiran puasa, malam setelah shalat isya membaca surat alam nasrah (al-Insyirah) 152 kali kemudian membaca doa di atas. Bila kebetulan hari kelahiran jatuh pada hari Jumat, maka sambunglah dengan puasa sunnah hari Kamis. Sesungguhnya kemakruhan puasa pada hari Jumat itu otomatis hilang bila disambung dengan hari sebelumnya atau sesudahnya.

Atau membaca doa yang diijazahkan al Habib Muhammad al Baqier Ibn Sholeh Mauladawilah, yaitu membaca:

رَبِّ إِنِّى لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيْرٌ

Dibaca seratus kali setiap hari tidak boleh putus setiap malam sebelum masuk waktu subuh/setelah menjalani shalat tahajud.

WIRID MUDAH JODOH
Pertama-tama melangkahlah….:
  1. Memohonlah ampun kepada Alloh SWT atas kesalahan, kehilafan, kema’syiatan diri sendiri. Mohonkan ampun dosa ortu juga 
  2. Birrul Walidain sepenuh hati, karena tanpa Birrul Wa Lidain semua amal ibadah akan terhijab & siasia, doa pun akan terhijab 
  3. Mohon dipilihkan jodoh yg tepat oleh Alloh SWT, jangan terlalu ambisi & mengatur Alloh SWT. Tawakkalah… 
  4. Kerjakan scr istiqomah & haqqul yakin, penuh harap & khusnudzon kpd Alloh SWT 
  5. Perbanyaklah bersedekah dan berbuat baik kpd siapa saja 
  6. Kalahkan nafsu birahimu, pasti Alloh akan merahmati & meridloi hajatmu 
  7. KEMUDIAN SETIAP HABIS SHOLAT SHUBUH BERJAMA’AH SELAMA 41 HARI BERTURUT, membaca : - Istighfar X 100 - Sholloh ala Muhammad, Shollolloh alaihi wa sallim X100 - Membaca Surat AL Fajri X 1 dan Surta Al Waqiah X 1 - Usahakan tiapa hari keluarkan sedekah kpd fakir miskin & anak yatim piatu, serta membantu kelancaran majlis-majlis ilmu.

Doa bagi laki2 yang berharap jodoh :
“ROBBI HABLII MILLADUNKA ZAUJATAN THOYYIBAH AKHTUBUHA WA ATAZAWWAJ BIHA WATAKUNA SHOOHIBATAN LII FIDDIINI WADDUNYAA WAL AAKHIROH”.
“Ya Robb, berikanlah kepadaku istri yang terbaik dari sisi-Mu, istri yang aku lamar dan nikahi dan istri yang menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat”.

Doa bagi wanita yang berharap jodoh :

“ROBBI HABLII MILLADUNKA ZAUJAN THOYYIBAN WAYAKUUNA SHOOHIBAN LII FIDDIINI WADDUNYAA WAL AAKHIROH”.
“Ya Robb, berikanlah kepadaku suami yang terbaik dari sisi-Mu, suami yang juga menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia & akhirat”.

Doa yang lain yang bisa diamalkan tiap shalat

"ALLAAHUMMAFTAHLII HIKMATAKA WANSYUR ‘ALAYYA MIN KHOZAA INI ROHMATIKA YAA ARHAMAR-ROOHIMIIN”.
“Ya Allah bukakanlah bagiku hikmah-Mu dan limpahkanlah padaku keberkahan-Mu, wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang”.
“ROBBI INNII LIMAA ANZALTA ILAYYA MIN KHOIRIN FAQIIR”.
Ya Robb, sesungguhnya aku sangat memerlukan suatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku”. (Q.S. 28 : 24)
“HASBUNALLOOH WANI’MAL WAKIIL NI’MAL MAULA WANI’MAN NASHIIR”.
“Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung, Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong”. (Q.S. 3 : 173 & 8 : 40).
“ROBBANAA HABLANAA MIN AZWAAJINAA WADZURRIYYAATINAA QURROTA A’YUN WAJ ‘ALNAA LIL MUTTAQIINA IMAAMAA”.
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri2 kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yang bertakwa”. (Q.S. 25 : 74)

Buka Aura
Ritual apapun bila tidak melakukan hal yang menyekutukan Allah, tidak masalah, tetapi dalam Islam, tidak dikenal hal semacam itu, banyak baca shalawat dan istighfar, insya Allah Allah memberi jalan segala yang sulit. Rasulullah pernah menyatakan:

مَنْ أَكْثَرَ مِنَ الإِسْتِغْفَارِ جَعَلَ اللهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِن كُلِّ ضِيْقٍ مَخْرَجًا وَيَرْزُقُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ

Barang siapa yang memperbanyak istighfar, Allah akan menjadikan baginya setiap kesedihan- kebahagiaan, setiap kesulitan- jalan keluar dan akan memberikan rizki dari sisi yang tidak diperhitungkannya.


FAKTOR – FAKTOR YANG MENDATANGKAN DAN MENOLAK RIZQI 


A. Faktor-Faktor Yang Menolak Rizqi

  1. Biasa melakukan perbuatan Dosa 
  2. Biasa berbuat dusta atau berbohong
  3. Biasa tidur di pagi hari
  4. Banyak tidur, dan malas berusaha

B. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Faqir

  1. Tidur telanjang 
  2. Kencing dengan telanjang bulat 
  3. Makan dalam keadaan junub 
  4. Makan dengan berbaring
  5. Mengabaikan sisa-sisa hidangan makanan
  6. Membakar kulit bawang merah dan putih
  7. Menyapu rumah dengan Kain
  8. Menyapu rumah di malam hari 
  9. Tidak segera membuang sampah 
  10. Berjalan dimuka orang tua atau mendahuluinya
  11. Memanggil kedua orang tua ( ayah dan ibu ) hanya dengan menyebut namanya saja. 
  12. Mencukiti sela-sela gigi dengan benda keras 
  13. Mencuci tangan dengan tanah dan debu
  14. Duduk diatas tangga 
  15. Bersandar pada salah satu kaca-kaca pintu
  16. Berwudlu di tempat peristirahatan 
  17. Menjahit pakaian yang masih di pakai 
  18. Menyapu muka menghilangkan keringat dengan gombal. 
  19. Tidak mau membersihkan rumah laba-laba yang berada di rumah
  20. Mempermudah ( gampangake ) dalam mengerjakan sholat, tidak mau merendah dan khusu’
  21. Segera keluar dari Masjid setelah Sholat Subuh 
  22. Berpagi-pagi benar berangkat ke Pasar 
  23. Menunda-nunda pulang dari Pasar
  24. Membeli potongan-potongan roti dari fakir miskin yang meminta-minta.
  25. Mendoakan jelek kepada anak
  26. Tidak mau menutupi tempat atau wadah 
  27. Memadamkan lampu dengan tiupan nafas
  28. Menulis dengan pena atau pulpen yang sudah rusak
  29. Bersisir dengan sisir yang sudah rusak 
  30. Tidak mau mendoakan baik kepada orang tua. 
  31. Memakai surban dengan duduk 
  32. Memakai celana sambil berdiri
  33. Bakhil ( pelit )
  34. Malas
  35. Menunda-nunda kesempatan 
  36. Pemboros 
  37. Mengabaikan segala urusan.

C. Faktor-faktor yang memudahkan Rizqi
  1. Rajin bersedekah 
  2. Membiasakan bangun tidur di pagi hari atau Subuh 
  3. Menulis dengan tulisan yang bagus 
  4. Bermuka ( raut wajah ) yang manis atau menyenangkan orang 
  5. Berbicara baik dan menarik 
  6. Menyapu halaman dan mencuci tempat atau wadah sehabis digunakan
  7. Mengerjakan Sholat 5 Waktu secara berjama’ah 
  8. Mengerjakan Sholat Dluha 
  9. Membiasakan Membaca Surat Waqi’ah 
  10. Membiasakan Membaca Surat Al Mulk 
  11. Membiasakan Membaca Surat Al Muzammil 
  12. Membiasakan Membaca Surat Al Insyiroh 
  13. Membiasakan Membaca Surat Wallaili Idza Yaghsya 
  14. Membiasakan datang ke Masjid sebelum Adzan 
  15. Membiasakan bersuci ( selalu dalam keadaan Wudlu ) 
  16. Mengerjakan Sholat Fajar dan Sholat Witir 
  17. Tidak membicarakan urusan keduniaan sesudah sholat Witir 
  18. Meninggalkan omong kosong yang tidak berfaidah bagi agama dan dunia 
  19. Menjauhi duduk-duduk dengan Wanita yang tidak muhrimnya 
  20. Membiasakan tiap bakda subuh ( pagi ) membaca Tasbih : سبحان الله العظيم سبحان الله وبحمده استغرالله واتوب اليه
  21. Membiasakan tiap bakda subuh ( pagi ) membaca : لااله الاّالله الملك الحقّ المبين × 100 
  22. Membiasakan setiap Ba’da Subuh dan Maghrib membaca : الحمد لله وسبحان الله ولا اله الاّ الله × 33 
  23. Membiasakan Setiap Ba’da Subuh membaca Istighfar ini : استغفر الله العظيم من كلّ ذنب عظيم × 70 
  24. Memperbanyak membaca Khauqolah لاحول ولاقوّة الاّ بالله العليّ العظيم 
  25. Memperbanyak membaca Sholawat atas Nabi SAW
  26. Membaca do’a dibawah ini setipa selesai sholat Jumu’ah sebanyak 70 kali اللهمّ اغنني بحلالك عن حرامك وكفني بفضلك عمّن سواك Artinya : “ Ya Allah…berilah aku kekayan, dengan kehalalan-Mu, jauh dari keharaman-Mu, dan cukupilah aku dengan karunia-Mu dari orang selain engkau. “
  27. Membaca kalimah-kalimah Tasna’ ( sanjungan ) atau Asma’ul Husna dan Sholawat atas Nabi SAW
  28. Kata Imam Abil Hasan As Syadzili ; apabila engkau kesulitan masalah rizqimu perbanyaklah membaca surat al falaq
  29. Kata Mbah Hamid Bin Abdulloh Bin Umar Pasuruan : Sholat Jama’ah Subuh adalah kunci mudah rizqi. Bahkan beliau sampai berkata, kalau engkau dapat istiqomah mengerjakannya, kok tidak di beri cukup oleh Alloh SWT, caci makilah aku.
  30. Kunci Rizqi lagi adalah : Bertaqwa kepada Alloh,.dan berbaktilah kepada orang tua Pasti Alloh akan mencukupi rizqimu
  31. Kata Mbah Basir Jekulo Kudus ; perbanyaklah membaca Sholawat Dalailul Khoirot. & Sebelum shubuh bangun, kerjakanlah sholat-sholat sunnah.

Ayat-Ayat Al Qur’an Tentang Sabar

Bismillahirrahmanirrahim,

Allah Ta’ala berfirman:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian beruntung.” (Aali ‘Imraan:200)

Dan Allah Ta’ala berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأَمْوَالِ وَالأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah:155)

Dan Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (Az-Zumar:10)
Dan Allah Ta’ala berfirman:

وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الأُمُورِ

“Tetapi orang yang bersabar dan mema`afkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.” (Asy-Syuuraa:43)

Dan Allah Ta’ala berfirman:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah:153)

Dan Allah Ta’ala berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِينَ

“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kalian agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar diantara kalian.” (Muhammad:31)

Dan ayat-ayat yang memerintahkan sabar dan menerangkan keutamaannya sangat banyak dan dikenal.

Pengertian dan Jenis-jenis Sabar

Ash-Shabr (sabar) secara bahasa artinya al-habsu (menahan), dan diantara yang menunjukkan pengertiannya secara bahasa adalah ucapan: “qutila shabran” yaitu dia terbunuh dalam keadaan ditahan dan ditawan. Sedangkan secara syari’at adalah menahan diri atas tiga perkara: yang pertama: (sabar) dalam mentaati Allah, yang kedua: (sabar) dari hal-hal yang Allah haramkan, dan yang ketiga: (sabar) terhadap taqdir Allah yang menyakitkan.

Inilah macam-macam sabar yang telah disebutkan oleh para ‘ulama.

Jenis sabar yang pertama: yaitu hendaknya manusia bersabar terhadap ketaatan kepada Allah, karena sesungguhnya ketaatan itu adalah sesuatu yang berat bagi jiwa dan sulit bagi manusia. Memang demikianlah kadang-kadang ketaatan itu menjadi berat atas badan sehingga seseorang merasakan adanya sesuatu dari kelemahan dan keletihan ketika melaksanakannya. Demikian juga padanya ada masyaqqah (sesuatu yang berat) dari sisi harta seperti masalah zakat dan masalah haji.

Yang penting, bahwasanya ketaatan-ketaatan itu padanya ada sesuatu dari masyaqqah bagi jiwa dan badan, sehingga butuh kepada kesabaran dan kesiapan menanggung bebannya, Allah berfirman:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian beruntung.” (Aali ‘Imraan:200)

Allah juga berfirman
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاَةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا

“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.” (Thaahaa:132)

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْءَانَ تَنْزِيلاً(23) فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Qur’an kepadamu (hai Muhammad) dengan berangsur-angsur. Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu.” (Al-Insaan:23-24)

Ayat ini menerangkan tentang sabar dalam melaksanakan perintah-perintah, karena sesungguhnya Al-Qur`an itu turun kepadanya agar beliau (Rasulullah) menyampaikannya (kepada manusia), maka jadilah beliau orang yang diperintahkan untuk bersabar dalam melaksanakan ketaatan.

Dan Allah Ta’ala berfirman:
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya.” (Al-Kahfi:28)
Ini adalah sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah.

Jenis sabar yang kedua: yaitu bersabar dari hal-hal yang Allah haramkan sehingga seseorang menahan jiwanya dari apa-apa yang Allah haramkan kepadanya, karena sesungguhnya jiwa yang cenderung kepada kejelekan itu akan menyeru kepada kejelekan, maka manusia perlu untuk mengekang dan mengendalikan dirinya, seperti berdusta, menipu dalam bermuamalah, memakan harta dengan cara yang bathil, dengan riba dan yang lainnya, berbuat zina, minum khamr, mencuri dan lain-lainnya dari kemaksiatan-kemaksiatan yang sangat banyak.

Maka kita harus menahan diri kita dari hal-hal tadi jangan sampai mengerjakannya dan ini tentunya perlu kesabaran dan butuh pengendalian jiwa dan hawa nafsu.

Diantara contoh dari jenis sabar yang kedua ini adalah sabarnya Nabi Yusuf ‘alaihis salaam dari ajakan istrinya Al-’Aziiz (raja Mesir) ketika dia mengajak (zina) kepadanya di tempat milik dia, yang padanya ada kemuliaan dan kekuatan serta kekuasaan atas Nabi Yusuf, dan bersamaan dengan itu Nabi Yusuf bersabar dan berkata:
قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ وَإِلاَّ تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُنْ مِنَ الْجَاهِلِينَ

“Yusuf berkata: “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh.” (Yuusuf:33)

Maka ini adalah kesabaran dari kemaksiatan kepada Allah.

Jenis sabar yang ketiga: yaitu sabar terhadap taqdir Allah yang menyakitkan (menurut pandangan manusia).

Karena sesungguhnya taqdir Allah ‘Azza wa Jalla terhadap manusia itu ada yang bersifat menyenangkan dan ada yang bersifat menyakitkan.

Taqdir yang bersifat menyenangkan; maka butuh rasa syukur, sedangkan syukur itu sendiri termasuk dari ketaatan, sehingga sabar baginya termasuk dari jenis yang pertama (yaitu sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah). Adapun taqdir yang bersifat menyakitkan; yaitu yang tidak menyenangkan manusia, seperti seseorang yang diuji pada badannya dengan adanya rasa sakit atau yang lainnya, diuji pada hartanya –yaitu kehilangan harta-, diuji pada keluarganya dengan kehilangan salah seorang keluarganya ataupun yang lainnya dan diuji di masyarakatnya dengan difitnah, direndahkan ataupun yang sejenisnya.

Yang penting bahwasanya macam-macam ujian itu sangat banyak yang butuh akan adanya kesabaran dan kesiapan menanggung bebannya, maka seseorang harus menahan jiwanya dari apa-apa yang diharamkan kepadanya dari menampakkan keluh kesah dengan lisan atau dengan hati atau dengan anggota badan.

Allah berfirman:
فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ

“Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu.” (Al-Insaan:24)

 

Rahasia Dan Fakta Ayat Kursi

Nah ada baiknya bagi saudara saudari yang sudah bekeluarga menerapka seperti yang dikatakan dalam sebuah hadis, dan buat kita kita nih yang masih muda mudi (end termasuk saya yang masih muda buwangeeet hehehe) menjadikanya sebagi ilmu sebelum kita memiliki keluarga baru. "ada menyebut perihal seekor syaitan yang duduk di atas pintu rumah. Tugasnya ialah untuk menanam keraguan di hati suami terhadap kesetiaan isteri di rumah dan keraguan di hati isteri terhadap kejujuran suami di luar rumah. Sebab itulah Rasulullah tidak akan masuk rumah sehingga Baginda  mendengar jawaban salam dari isterinya". Di saat itu syaitan akan lari bersama-sama dengan salam itu.

Berikut Rahasia Dan Fakta Ayat Kursi, yaitu :

1. Barang siapa membaca ayat Kursi bila berbaring di tempat tidurnya, Allah SWT mewakilkan dua orang Malaikat
memeliharanya hingga subuh.

2. Barang siapa membaca ayat Kursi di akhir setiap sembahyang Fardhu, dia akan berada dalam lindungan Allah SWT hingga sembahyang yang lain.

3. Barang siapa membaca ayat Kursi di akhir tiap sembahyang, dia akan masuk syurga dan barang siapa membacanya ketika
hendak tidur, Allah SWT akan memelihara rumahnya dan rumah-rumah disekitarnya.

4. Barang siapa membaca ayat Kursi sebelum keluar rumahnya, maka Allah SWT mengutuskan 70,000 Malaikat kepadanya mereka semua memohon keampunan dan mendoakan baginya.

5. Barang siapa membaca ayat Kursi di akhir tiap-tiap shalat fardhu, Allah SWT menganugerahkan dia setiap hati orang yang bersyukur, setiap perbuatan orang yang benar, pahala nabi, serta Allah melimpahkan rahmat padanya.

6. Barang siapa membaca ayat Kursi di akhir sembahyang, Allah SWT akan mengendalikan pengambilan rohnya dan dia adalah seperti orang yang berperang bersama Nabi Allah sehingga mati syahid.

7. Barang siapa yang membaca ayat Kursi ketika dalam kesempitan niscaya Allah SWT berkenan memberi pertolongan kepadanya.

Demikian tadi sedikit Rahasia dan fakta ayat kursi, semoga bermanfaat buat sekalian pembaca motivasi diri, dan Khususnya buat saya pribadi. sekian Wassalamualaikum wr wb.

Istriku di Neraka

Teringat akan kisah seorang istri yang sangat solehah. Ibadahnya rajin, melayani suaminya seperti seorang raja.  Tutur katanya halus dan budi pekertinya luar biasa.  Hal itu membuat suaminya merasa aman dan tentram hidup bersamanya. Kepercayaan sang suami terhadap istrinya yang akan tetap bersabar atas segala perilakunya, membuat suami merasa mendapatkan kebebasan untuk berbuat apapun.

                Sang suami mulai berulah dengan melirik wanita lain.  Ketika istrinya mengetahui, dengan bahsa syurga, sang aistri malah menawarkan untuk pologami. Kemudian dengan langkah tenang dan tanpa sedikitpin terbebani atas keberatan istri, akhirnya suami benar-benar menikahi wanita lain. Batin sang istri seolah mulai terasa kacau.  Kini praduga negatifnya mulai sering berwacana. Berasumsi bahkan menilai salah atas tindak-tanduk suaminya, apalagi jika berhubungan dengan istri mudanya.  Suami menyadari akan paradigma istri pertamanya itu. Namun harus bagaimana lagi, wong wanita itu juga kini memiliki status dan derajat yang sama sebagai istrinya.  Dimana suami harus bersikap adil dan bijaksana dalam menghadapi dua karakter istrinya yang berbeda.

              Namun disaat paradigma yang salah dan asumsi buruk serta kekawatiran yang berlebih dari istri pertama membuat ia merasa tersisihkan.  Padahal tidak demikian hakikatnya.
Di saat itulah, ada seorang laki-laki yang memberi perhatian kepadanya, padahal perhatian itu sebenarnya tak lebih baik dari suaminya. Istri solehah tersebut terbuai dan jatuh dalam pengkhianatan cinta abadi.

              Mulai memberi perhatian dengan lelaki haram lewat telepon bahkan menyempatkan untuk melakukan sebuah pertemuan meski tak ada perzinaan dalam pertemuan itu.  Namun keadaan itu telah membuat eluruh malaikat bergunjing lalu meludah lantaran muak melihat istri sholehah tersebut.  Apalagi para malaikat penjaga langit, mereka sempat tutup hidung karena tak tahan dengan bau busuk nafas kehidupan wanita pengkhianat yang padahal adalah seorang istri yang taat beribadah.

            Para malaikat penjaga bumi memberitahukan pengkhianatan sang istri kepada suaminya.  Begitu pula para malaikat penjaga langit, mengabarkan pada suaminya bahwa istrinya yang solehahnya itu kelak akan menghuni neraka yang paling keji. Cuma karena sang suami juga sebetulnya adalah seorang yang faham akan ilmu agama, ia membela istri pertamanya di hadapan seluruh malaikat.

             Wahai para tangan-tangan Allah, bukankah penghianatan yang dulakukan istriku adalah merupakan kebiasaan banyak wanita di atas muka bumi ini lantaran kecewa?"
"Benar wahai suami. Namun perlu kau ketahui, bahwa penghianatan yang dilakukan oleh istrimu itu membuktikan bahwa sifat asal dan watak dasar istrimu itu adalah seorang pengkhianat. Dia bisa sujud di kakimu bukan karena benar-benar memahami bahwa suami adalah seorang yang patut dimuliakan oleh seorang istri, melainkan karena kecukupan yang kau miliki.  Sebab kesolehan wanita yang sejati hanya berangkat dari ilmu dan iman.  Sulit membedakan wanita yang benar-benar sholeh pada saat sang suami memiliki kecukupan. Bisa jadi ia melakukan kesolehan sebagai suatu pekerjaan yang harus dilakukan agar tetap bisa menikamti hidup layak. Wanita yang benar-benar sholeh adalah wanita yang tahu benar bahwa setiap perbuatan akan kembali kepada pelakunya.  Ia mengerti benar bahwa sebejat apapun perbuatan suaminya tidak akan mampu menyeret dirinya ke dalam neraka.  Tidak ada dosa yang dapat ditranfer.  Sehingga ia akan tetap mengabdi dan berbakti serta melayani suaminya bagaikan raja  meski bagaimanapun buruknya akhlaq suami .

            Justru, pada saat suami telah sangat menyakitinya, namun ia tetap istiqomah dan setia, maka Allah semakin ingin mendekat dengan istri tersebut dan memeluk sebagai kekasih. Pengabdian dan kesetiaan yang tak luntur oleh perbuatan durjana seorang suami.  Kemerdekaannya tersembunyi di balik kata cerai dari sang suami, meskipun ia tak menantikannya.

             Tiba-tiba, Izrail mendapat perintah dari Allah untuk segera mencabut nyawa istri selingkuh yang taat beribadah itu, lantaran telah membuat seluruh malaikat penduduk langit dan bumi menjadi resah. Hidupnya berakhir dalam keadaan hatinya menyimpan khianat kepada suami. Bergegas saja malaikat Zabaniyah mengeksekusinya dan mencabik-cabik seluruh isi hatinya yang telah busuk karena pengkhianatan.
Naudzubillah...

10 Wasiat Rosul Buat Wanita Sholehah

Ukhti, sebaik baik perhiasan dunia adalah wanita sholehah. Dan ''perkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang wanita pada hari kiamat nanti, adalah mengenai sholat lima waktu dan ketaatannya terhadap suami,  (HR. Ibnu Hibban, dari Abu Hurairah).

Ukhti, ada 10  wasiat Rasullullah kepada putrinya Fatimah binti Rasullullah. Sepuluh wasiat yang Beliau sampaikan merupakan mutiara yang termahal nilainya bila kemudian dimiliki oleh setiap istri sholehah, wasiat tersebut adalah::

1. Ya Fatimah, kepada wanita yang membuat tepung utk suami dan anak 2nya, Allah pasti akan menetapkan kebaikan baginya dari setiap biji gandum,melebur kejelekan, dan meningkatkan derajat wanita itu.

2. Ya Fatimah, kepada wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak2nya, niscaya Allah menjadikan dirinya dgn neraka tujuh tabir pemisah

3. Ya Fatimah, tiadala seorsng yang meminyaki rambut anak2nya lalu menyisirnyadan mencuci pakainny, melainkan Allah akan menetapkan  pahala baginya seperti pahala  memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang

4. Ya Fatimah, tiadalah wanita yang menahan kebutuhan tetangganya, melainkan Allah akan menahankannya dari minum telaga kautsar pada hari  kiamat nanti

5. Ya Fatimah, yang utama dari seluruh keutamaan diatas adalah keridhoan suami terhadap istri. Andaikan suami tidak ridho kepadamu, maka aku tidak akan mendoakanmu
Ketahuilah wahai Fatimah, kemarahan suami adalah kemurkaan Allah

6. Ya Fatimah, apabila wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya dan Allah menetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan. Ketika waanita merasa sakit akan melahirkan, Allah menetapkan pahala baginya sama dengan pahala para pejuang di jalan Allah. Jika dia melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa2nya seperti dia dilahirkan dr kandungan ibunya. Bila meninggal ketika melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikitpun. Di dalam kubur akan mendapat pertamanan indah yang merupakan bagian dari taman surga. Dan Allah memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan sribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.

7. Ya Fatimahan, tiadalah wanita yang melayani suami selama sehari semalam dgn rasa senang dan ikhlas, melainkan Allah mengampuni dosa2nya serta memakaikan pakaian padanya di hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Dan Allah memberikan  kepadanya pahala seratus kali beribadah haji dan umrah.

8. Ya Fatimah, tiadalah wanita yang tersenyum dihadapan suami, melainkan Allah memandangnya dengan pandangan penuh kasih.

9. Ya Fatimah, tiadlah wanita yang membentangkan alas tidur buat suaminya dengan rasa senang hati, melainkan para malaikat memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala  amalnya, dan ALlah mengampuni dosa2nya yang telah lalu dan yang akan datang.

10. Ya Fatimah, tidalah wanita yang meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggot dan memotong kumisnya, serta memotong kukunya, melainkan Allah memberi minuman yang dikemas indah kepadanya yang didatangkan dari ah sakaratul sungai2 surga. Allah mempermudah sakaratul maut baginya, serta kuburnya menjadi bagian dari taman surga. Dan Allah menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shirathal mustaqim dengan selamat.

Begitu indah jadi wanita yg dengan kelembutan dan kasihny dapat merubah dunia. Maka jadilah wanita sholehah, agar negri menjadi indah, karena dirimu adalah tiang negri ini..

Semoga bermanfaat.....

Pentingnya Menjaga Kesehatan menurut Islam

Dua anugerah membuat banyak orang merugi, yaitu kesehatan dan kesempatan. (HR al-Bukhari). Gunakan dengan baik lima hal sebelum lima yang lain: masa mudamu sebelum engkau tua; sehatmu sebelum engkau sakit; kayamu sebelum engkau jatuh miskin; masa senggangmu sebelum engkau sibuk; hidupmu sebelum engkau mati. (HR al-Hakim)
Meski filosofi yang sering dilontarkan dalam agama adalah: “Untuk apa kesehatan?” tidak berarti agama sama sekali tidak berbicara mengenai “Bagaimana hidup sehat?”.
Ada beberapa riwayat Hadis yang mengandung ajaran-ajaran hidup sehat. Misalnya, sabda Rasulullah ?, “Lakukanlah bepergian, maka kalian sehat.” (HR Ahmad). “… dan berpuasalah kalian, maka kalian sehat.” (HR ath-Thabarani). “Orang yang tidur dalam keadaan tangannya berbau lemak, lalu ia terkena sesuatu, maka janganlah ia mencela kecuali dirinya sendiri.” (HR ad-Darimi).
Ada beberapa riwayat yang menunjukkan bahwa Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam menerapkan pola makan yang sehat. Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam memakan kurma dengan mentimun. (HR al-Bukhari dan Muslim). Rasulullah melarang tidur setelah makan (HR Abu Nuaim). Rasulullah menganjurkan mengawali berbuka dengan kurma, jika tidak ada maka dengan air. (HR at-Tirmidzi) Rasulullah memerintahkan makan malam meskipun dengan setelapak kurma. (HR at-Tirmidzi).
Ada beberapa ulama yang secara khusus menulis ajaran kesehatan dalam Islam, misalnya Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam ath-Thibb an-Nabawi. Ibnu Muflih al-Maqdisi dalam al-آdâb asy-Syar’iyah, secara panjang lebar mengurai pola hidup sehat yang diterapkan oleh Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam Begitu pula asy-Syami dalam kitab sejarah Subulul-Hudâ wa-Rasyad, secara khusus menulis judul “Sejarah Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam dalam Menjaga Kesehatan”. Juga, Imam al-Ghazali dalam Ihyâ’ Ulûmiddin, tidak jarang menyinggung hikmah-hikmah kesehatan yang terdapat dalam ajaran-ajaran Islam.
Pola hidup sehat ada tiga macam: yang pertama, melakukan hal-hal yang berguna untuk kesehatan; yang kedua, menghindari hal-hal yang membahayakan kesehatan; yang ketiga, melakukan hal-hal yang dapat menghilangkan penyakit yang diderita. Semua pola ini dapat ditemukan dalilnya dalam agama, baik secara jelas atau tersirat, secara khusus atau umum, secara medis maupun non medis (rohani).
Allah berfirman:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Artinya: … makan dan minumlah kalian, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS al-A’raf [7]: 31)
Menurut mufasir kontemporer, semacam as-Sa’di, ayat tersebut mencakup perintah menjalani pola hidup sehat dalam bentuk melakukan dan menghindari, yakni mengonsumsi makanan yang bermanfaat untuk tubuh, serta meninggalkan pola makan yang membahayakan. Makan dan minum sangat diperlukan untuk kesehatan, sedangkan berlebih-lebihan harus ditinggalkan untuk menjaga kesehatan.
As-Sa’di juga menganggap larangan Allah dalam QS al-Baqarah: 95, “Walâ tulqû bi-aydîkum ilat-tahlukah (dan janganlah kalian menjatuhkan diri kalian ke dalam kebinasaan)” merupakan prinsip umum yang bisa juga dijadikan dalil bagi kesehatan. Seorang Muslim dilarang melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya, termasuk di dalamnya adalah mengonsumsi atau melakukan hal-hal yang berbahaya bagi kesehatan.
Tuntunan kesehatan fisik dalam agama tentu saja dibangun di atas pondasi kesehatan rohani, karena ajaran agama bukanlah teori-teori kedokteran. Contoh-contoh yang disebutkan di atas semuanya memiliki landasan moral, tak murni tuntunan medis.
Dalam pandangan agama, kesehatan merupakan kemaslahatan duniawi yang harus dijaga selagi tidak bertentangan dengan kemaslahatan ukhrawi atau kemaslahatan yang lebih besar. Kesehatan, kedokteran dan semacamnya sudah menyangkut kepentingan umum yang dalam pandangan Islam merupakan kewajiban kolektif (fardu kifayah) bagi kaum Muslimin.
Sebagai gejala jasmani murni, sehat dan sakit, boleh dibilang tidak secara langsung berkaitan dengan agama. Dalam pandangan agama, sehat belum tentu lebih baik daripada sakit, begitu pula sebaliknya. Sehat dan sakit merupakan dua kondisi yang sama-sama memiliki potensi untuk mendapat label baik atau buruk. Jika manusia bisa mendapat pahala atau dosa dari kondisi sehatnya, maka ia juga bisa mendapatkan pahala atau dosa dari kondisi sakitnya. Di situlah sebetulnya fokus pandangan agama mengenai sehat dan sakit. Selebihnya dari itu, merupakan pengembangan dari prinsip-prinsip moral seperti telah disebutkan di atas.
Pada dasarnya, agama sangat menganjurkan kesehatan, sebab apa yang bisa dilakukan oleh seseorang dalam keadaan sehat lebih banyak daripada yang apa yang bisa dilakukannya dalam keadaan sakit. Manusia bisa beribadah, berjihad, berdakwah dan membangun peradaban dengan baik, jika faktor fisik berada dalam kondisi yang kondusif. Jadi, kesehatan fisik, secara tidak langsung, merupakan faktor yang cukup menentukan bagi tegaknya kebenaran dan terwujudnya kebaikan.
Namun demikian, posisi kesehatan tetap sebagai sarana, bukan tujuan. Tujuan agama adalah tegaknya kebenaran dan terwujudnya kebaikan itu sendiri. Maka, oleh karena itu, dalam sabda-sabda Rasulullah dapat dengan mudah kita temukan janji-janji manis untuk orang-orang yang sakit: bahwa penyakit merupakan penghapus dosa dan mesin pahala yang besar.
Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam menyatakan bahwa orang meninggal karena sakit perut atau terkena wabah thaun, maka ia syahid. Orang yang sabar saat kedua matanya buta, maka ia mendapat surga (HR al-Bukhari), dan lain sebagainya. Tapi, hal ini sama sekali tidak bisa diartikan bahwa Islam menganjurkan sakit perut, sakit mata, dan seterusnya. Yang dianjurkan adalah sikap tabah dan rela terhadap takdir ketika penyakit-penyakit tersebut menyerangnya. Sebab, misi agama adalah mengajak manusia agar menjadikan setiap kondisi dalam hidupnya sebagai sarana untuk mendulang kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah, baik dalam kondisi sehat maupun sakit, kaya maupun miskin, kuat maupun lemah, dan seterusnya.
Selain itu, janji pahala tersebut, bisa dipahami sebagai paradigma Islam dalam membesarkan hati orang-orang yang berada dalam kondisi sengsara agar ia tidak putus asa, sebagaimana Islam juga senantiasa memberikan peringatan dan menyalakan lampu kuning untuk orang-orang yang berada dalam kondisi sehat-sejahtera, agar ia tidak terlena.
Dengan demikian, maka jelas sekali bahwa agama mengajarkan hidup sehat, meskipun di balik itu, yang jauh lebih ditekankan oleh agama adalah bagaimana menggunakan kesehatannya itu untuk sesuatu yang baik. Kondisi terbaik yang paling diimpikan oleh agama bagi kehidupan masyarakat adalah kebaikan dalam kesehatan. Selebihnya dari itu, kesehatan boleh hilang asal kebaikan tetap terjaga, dalam kondisi apapun.

Cara Tidur Rasulullah SAW

Tidur adalah salah satu kebutuhan terpenting bagi tubuh dan jiwa kita, sekaligus merupakan nikmat dari Allah SWT yang tidak ternilai. Sayangnya tidak semua orang mengerti bagaimana cara tidur yang berkualitas tinggi seperti halnya Rasulullah Muhammad SAW. Berikut ini adalah tips singkat mengenai bagaimana cara beliau ketika akan tidur dan ketika bangun tidur, semoga bisa kita ikuti

Posisi Tidur Ala Nabi Muhammad SAW.[patut dicontoh]

Mau tahu banyak bagaimana cara-cara Rasulullah saw tidur? Kalau begitu ayo kita intip. Ada beberapa kebiasaan yang dilakukan Rasulullah saw berkenaan dengan tidur yang mungkin kita tidak tahu selama ini namun perlu kita ketahui sekarang agar kita bisa lebih mengenal orang yang paling kita sayangi didunia ini setelah Allah swt ini, yaitu:
• Rasulullah saw mempunyai kebiasaan tidur pada awal malam kemudian bangun pada permulaan paruh kedua malam. Pada saat itu beliau bangun lalu bersiwak, berwudhu dan melaksanakan sholat tahajjjud
• Rasulullah saw selalu tidur dalam keadaan miring, terutama dalam posisi miring ke kanan
• Terus berdzikir sampai jatuh tertidur
• Rasulullah saw tidak pernah tidur dalam kondisi perut penuh makanan dan minuman
• Rasulullah saw tidak pernah tidur di atas tanah tanpa alas dan tidak pernah tidur di atas kasur yang terlalu tinggi pula. Minimal beliau memakai kasur yang berisi sabut, menngunakan bantal dan kadang-kadang meletakkan tangannya di bawah pipi.
Ketika akan tidur:
  1. Berwudhu-lah seperti wudhu ketika akan sholat;
  2. Bacalah do’a sebelum tidur. Pilihlah salah satu dari contoh doa Rasulullah SAW di bawah ini:
  3. “Bismika Allahumma Amut wa Ahyaa“, yang artinya: “Dengan nama-Mu ya Allah aku mati dan hidup”;
  4. “Robbi qinii ‘adzaabaka yawma tab’atsu ‘ibaadaka“, yang artinya: “Ya Robbi, peliharalah aku dari azab-Mu pada hari Kau bangkitkan seluruh hamba-Mu”;
  5. “Alloohumma bismika amuutu wa ahyaa“, yang artinya: “Ya Allah, dengan Asma-Mu aku mati dan aku hidup”;
  6. “Allahumma aslamtu nafsii ilaika wawajjahtu wajhi ilaika wafawwadhtu amrii ilaika wa alja’tu zhahrii ilaika raghbatan warahbatan ilaika laa malja-a walaa manja-a minka illaa ilaika. Aamantu bikitaabikalladzii anzalta wanabiyyikal ladzii arsalta“, yang artinya: “Wahai Allah, saya menyerahkan diriku kepada-Mu, menghadapkan mukaku kepada-Mu, menyerahkan semua urusanku kepada-Mu, dan menyandarkan punggungku kepada-Mu dengan penuh harapan dan takut kepada-Mu, tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari siksaan-Mu kecuali hanya kepada-Mu. Saya beriman dengan kitab yang Engkau turunkan dari nabi yang Engkau utus”.
  7. Bacalah surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas dalam posisi berbaring. Aisyah ra berkata bahwa Rasulullah membaca ketiga surat tersebut setelah mengumpulkan kedua telapak tangannya dan meniupnya. Kemudian setelah selesai membaca, beliau mengusapkan kedua tangannya 3x ke seluruh badan yang mampu diusap, dengan dimulai dari kepala, muka, dan bagian depan badannya;
  8. Berbaringlah dengan memiringkan tubuh ke arah kanan;
  9. Letakkan tangan kanan di bawah pipi sebelah kanan;
  10. Dan tidurlah dengan tenang dan damai

Konsep Kesehatan Dalam Islam

Islam sebagai agama yang sempurna dan lengkap. Telah menetapkan prinsip-prinsip dalam penjagaan keseimbangan tubuh manusia. Diantara cara Islam menjaga kesehatan dengan menjaga kebersihan dan melaksanakan syariat wudlu dan mandi secara rutin bagi setiap muslim.

Sehat adalah kondisi fisik di mana semua fungsi berada dalam keadaan sehat. Menjadi sembuh sesudah sakit adalah anugerah terbaik dari Allah kepada manusia. Adalah tak mung­kin untuk bertindak benar dan memberi perhatian yang layak kepada ketaatan kepada Tuhan jika tubuh tidak sehat.

Tidak ada sesuatu yang begitu berharga seperti kesehatan. Karenanya, hamba Allah hendaklah bersyukur atas kesehatan yang dimiltkinya dan tidak bersikap kufur. Nabi saw. bersabda, “Ada dua anugerah yang karenanya banyak manusia tertipu, yaitu kesehatan yang baik dan waktu luang.” (HR. Bukhari)

Abu Darda berkata, “Ya Rasulullah, jika saya sembuh da­ri sakit saya dan bersyukur karenanya, apakah itu lebih baik daripada saya sakit dan menanggungnya dengan sabar?” Nabi saw menjawab, “Sesungguhnya Rasul mencintai kesehatan sama seperti engkau juga menyenanginya.”

Diriwayatkan oleh  at-Tirmidzi bahwa Rasulullah saw bersabda: ‘Barangsiapa bangun di pagi hari dengan badan schat dan jiwa sehat pula, dan rezekinya dijamin, maka dia seperti orang yang memiliki dunia seluruhnya.”
               
Di antara ucapan-ucapan bijaksana Nabi Dawud as ada­lah sebagai berikut, “Kesehatan adalah kerajaan yang tersembunyi.” Juga. “Kesedihan sesaat membuat orang Jcbih tua satu tahun.” Juga, “Kesehatan adalah mahkota di kepala orang-orang yang schat, yang hanya bisa dilihac oleh orang-orang yang sakit.” Dan juga, “Kesehatan adalah harta karun yang tak terlihat.”

Konsep Islam Dalam Menjaga Kesehatan

Anjuran Menjaga Kesehatan
Sudah menjadi semacam kesepakatan, bahwa menjaga agar tetap sehat dan tidak terkena penyakit adalah lebih baik daripada mengobati, untuk itu sejak dini diupayakan agar orang tetap sehat. Menjaga kesehatan sewaktu sehat adalah lebih baik daripada meminum obat saat sakit. Dalam kaidah ushuliyyat dinyatakan:

Dari Ibn ‘Abbas, ia berkata, aku pernah datang menghadap Rasulullah SAW, saya bertanya: Ya Rasulullah ajarkan kepadaku sesuatu doa yang akan akan baca dalam doaku, Nabi menjawab: Mintalah kepada Allah ampunan dan kesehatan, kemudian aku menghadap lagipada kesempatan yang lain saya bertanya: Ya Rasulullah ajarkan kepadaku sesuatu doa yang akan akan baca dalam doaku. Nabi menjawab: “Wahai Abbas, wahai paman Rasulullah saw mintalah kesehatan kepada Allah, di dunia dan akhirat.” (HR Ahmad, al-Tumudzi, dan al-Bazzar)

Berbagai upaya yang mesti dilakukan agar orang tetap sehat menurut para pakar kesehatan, antara lain, dengan mengonsumsi gizi yang yang cukup, olahraga cukup, jiwa tenang, serta menjauhkan diri dari berbagai pengaruh yang dapat menjadikannya terjangkit penyakit. Hal-hal tersebut semuanya ada dalam ajaran Islam, bersumber dari hadits-hadits shahih maupun ayat al-Quran.

Nilai Sehat dalam Ajaran Islam
Dengan merujuk konsep sehat yang dewasa ini dipaharm. berdasarkan rumusan WHO yaitu: Health is a state of complete physical, mental and social-being, not merely the absence q; disease on infirmity (Sehat adalah suatu keadaan j^sm rohaniah, dan sosia] yang baik, tidak hanyatidak bt”.*)-esiyal cacat). Dadang Ha\v?ri melaporkan, bahwa s^aK ^hunsehingga rnonjadi -eliat

Menurut penelitian ‘Ali Mu’nis, dokter spesialis internal Fakultas Kedokteran Universitas ‘Ain Syams Cairo, menunjukan bahwa ilmu kedokteran modern menemukan kecocokan terhadap yang disyariatkan Nabi dalam praktek pcngobatan yang berhubungan dengan spesialisasinya.

Sebagaiman disepakati oleh para ulama bahwa di balik pengsyariatan segala sesuatu termasuk ibadah dalam Islam terdapat hikrnah dan manfaat phisik (badaniah) dan psikis (kejiwaan). Pada saat orang-orang Islam menunaikan kewajiban-kewajiban keagamannya, berbagai penyakit lahir dan batin terjaga.

Kesehatan Jasmani
Ajaran Islam sangat menekankan kesehatan jasmani. Agar tetap sehat, hal yang perlu diperhatikan dan dijaga, menurut sementara ulama, disebutkan, ada sepuluh hal, yaitu: dalam hal makan, minum, gerak, diam, tidur, terjaga, hubungan seksual, keinginan-keinginan nafsu, keadaan kejiwaan, dan mengatur anggota badan.

Pertama; Mengatur Pola Makan dan Minum
Dalam ilmu kesehatan atau gizi disebutkan, makanan adalah unsur terpenting untuk menjaga kesehatan. Kalangan ahli kedokteran Islam menyebutkan, makan yang halalan dan thayyiban. Al-Quran berpesan agar manusia memperhatikan yang dimakannya, seperti ditegaskan dalam ayat: “maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya”.(QS. ‘Abasa 80 : 24 )

Dalam 27 kali pembicaraan tentang perintah makan, al-Quran selalu menekankan dua sifat, yang halal dan thayyib, di antaranya dalam (Q., s. al-Baqarat (2)1168; al-Maidat (s):88; al-Anfal (8):&9; al-Nahl (16) : 1 14),

Kedua; Keseimbangan Beraktivitas dan Istirahat
Perhatian Islam terhadap masalah kesehatan dimulai sejak bayi, di mana Islam menekankan bagi ibu agar menyusui anaknya, di samping merupakan fitrah juga mengandung nilai kesehatan. Banyak ayat dalam al-Quran menganjurkan hal tersebut.

Al-Quran melarang melakukan sesuatu yang dapat merusak badan. Para pakar di bidang medis memberikan contoh seperti merokok. Alasannya, termasuk dalam larangan membinasakan diri dan mubadzir dan akibatyang ditimbulkan, bau, mengganggu orang lain dan lingkungan.

Islam juga memberikan hak badan, sesuai dengan fungsi dan daya tahannya, sesuai anjuran Nabi: Bahwa badanmu mempunyai hak

Islam menekankan keteraturan mengatur ritme hidup dengan cara tidur cukup, istirahat cukup, di samping hak-haknya kepada Tuhan melalui ibadah. Islam memberi tuntunan agar mengatur waktu untuk istirahat bagi jasmani. Keteraturan tidur dan berjaga diatur secara proporsional, masing-masing anggota tubuh memiliki hak yang mesti dipenuhi.

Di sisi lain, Islam melarang membebani badan melebihi batas kemampuannya, seperti melakukan begadang sepanjang malam, melaparkan perut berkepanjangan sekalipun maksudnya untuk beribadah, seperti tampak pada tekad sekelompok Sahabat Nabi yang ingin terus menerus shalat malam dengan tidak tidur, sebagian hendak berpuasa terus menerus sepanjang tahun, dan yang lain tidak mau ‘menggauli’ istrinya, sebagaimana disebutkan dalam hadits:

“Nabi pernah berkata kepadaku: Hai hamba Allah, bukankah aku memberitakan bahwa kamu puasa di sz’am? hari dan qiyamul laildimalam hari, maka aku katakan, benarya Rasulullah, Nabi menjawab: Jangan lalukan itu, berpuasa dan berbukalah, bangun malam dan tidurlah, sebab, pada badanmu ada hak dan pada lambungmujuga ada hak” (HR Bukhari dan Muslim).

Ketiga; Olahraga sebagai Upaya Menjaga Kesehatan

Aktivitas terpenting untuk menjaga kesehatan dalam ilmu kesehatan adalah melalui kegiatan berolahraga. Kata olahraga atau sport (bahasa Inggris) berasal dari bahasa Latin Disportorea atau deportore, dalam bahasa Itali disebut ‘deporte’ yang berarti penyenangan, pemeliharaan atau menghibur untuk bergembira. Olahraga atau sport dirumuskan sebagai kesibukan manusia untuk menggembirakan diri sambil memelihara jasmaniah.

Tujuan utama olahraga adalah untuk mempertinggi kesehatan yang positif, daya tahan, tenaga otot, keseimbangan emosional, efisiensi dari fungsi-rungsi alat tubuh, dan daya ekspresif serta daya kreatif. Dengan melakukan olahraga secara bertahap, teratur, dan cukup akan meningkatkan dan memperbaiki kesegaran jasmani, menguatkan dan menyehatkan tubuh. Dengan kesegaran jasmani seseorang akan mampu beraktivitas dengan baik.

Dalam pandangan ulama fikih, olahraga (Bahasa Arab: al-Riyadhat) termasuk bidang ijtihadiyat. Secara umum hokum melakukannya adalah mubah, bahkan bisa bernilai ibadah, jika diniati ibadah atau agar mampu melakukannya melakukan ibadah dengan sempurna dan pelaksanaannyatidakbertentangan dengan norma Islami.

Sumber ajaran Islam tidak mengatur secara rinci masalah yang berhubungan dengan berolahraga, karena termasuk masalah ‘duniawi’ atau ijtihadiyat, maka bentuk, teknik, dan peraturannya diserahkan sepenuhnya kepada manusia atau ahlinya. Islam hanya memberikan prinsip dan landasan umum yang harus dipatuhi dalam kegiatan berolahraga.

Nash al-Quran yang dijadikan sebagai pedoman perlunya berolahraga, dalam konteks perintah jihad agar mempersiapkan kekuatan untuk menghadapi kemungkinan serangan musuh, yaitu ayat:

“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu najkahkanpadajalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). (QS.Al-Anfal :6o):

Nabi menafsirkan kata kekuatan (al-Quwwah) yang dimaksud dalam ayat ini adalah memanah. Nabi pernah menyampaikannya dari atas mimbar disebutkan 3 kali, sebagaimana dinyatakan dalam satu hadits:

Nabi berkata: “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sang gupi” Ingatlah kekuatan itu adalah memanah, Ingatlah kekuatan itu adalah memanah, Ingatlah kekuatan itu adalah memanah, (HR Muslim, al-Turmudzi, Abu Dawud, Ibn Majah, Ahmad, dan al-Darimi)

Keempat; Anjuran Menjaga Kebersihan
Ajaran Islam sangat memperhatikan masalah kebersihan yang merupakan salah satu aspek penting dalam ilmu kedokteran. Dalam terminologi Islam, masalah yang berhubungan dengan kebersihan disebut dengan al-Thaharat. Dari sisi pandang kebersihan dan kesehatan, al-thaharat merupakan salah satu bentuk upaya preventif, berguna untuk menghindari penyebaran berbagai jenis kuman dan bakteri.

Imam al-Suyuthi, ‘Abd al-Hamid al-Qudhat, dan ulama yang lain menyatakan, dalam Islam menjaga kesucian dan kebersihan termasuk bagian ibadah sebagai bentuk qurbat, bagian dari ta’abbudi, merupakan kewajiban, sebagai kunci ibadah, Nabi bersabda: “Dari ‘Ali ra., dari Nabi saw, beliau berkata: “Kunci shalat adalah bersuci” (HR Ibnu Majah, al-Turmudzi, Ahmad, dan al-Darimi)

Berbagai ritual Islam mengharuskan seseorang melakukan thaharat dari najis, mutanajjis, dan hadats. Demikian pentingnya kedudukan menjaga kesucian dalam Islam, sehingga dalam buku-buku fikih dan sebagian besar buku hadits selalu dimulai dengan mengupas masalah thaharat, dan dapat dinyatakan bahwa ‘fikih pertama yang dipelajari umat Islam adalah masalah kesucian’.

‘Abd al-Mun’im Qandil dalam bukunya al-Tadaivi bi al-Quran seperti halnya kebanyakan ulama membagi thaharat menjadi dua, yaitu lahiriah dan rohani. Kesucian lahiriah meliputi kebersihan badan, pakaian, tempat tinggal, jalan dan segala sesuatu yang dipergunakan manusia dalam urusan kehidupan. Sedangkan kesucian rohani meliputi kebersihan hati, jiwa, akidah, akhlak, dan pikiran.

Terakhir, semoga pemaparan di atas semakin menambah pengetahuan kita tentang korelasi antara Islam dan kesehatan dan menguatkan azam kita untuk menekuni pengobatan yang telah diajarkan oleh Nabi agung kita Muhammad saw, amin….

Senin, 01 Juli 2013

Kisah Teladan Hidup Presiden Paling Miskin di Dunia

Ini jamak terjadi di seluruh dunia, ketika politisi dan pemimpin yang mengaku "wakil rakyat" bergaya hidup mewah, jauh dari mereka yang diwakili. Tapi ada perkecualian di Uruguay. Di mana seorang presiden memilih tinggal di peternakan bobrok, alih-alih di istana megah.
Inilah pemandangan di tempat tinggal Presiden Uruguay, Jose Mujica: pakaian yang dijemur di bawah matahari, air yang ditimba dari sumur, rumput dan ilalang yang tumbuh di sana sini. Hanya ada dua petugas polisi yang berjaga di luar, serta Manuela, seekor anjing berkaki tiga. Gaya hidupnya jauh berbeda dari kebanyakan kepala negara.
Mujica memilih tinggal di peternakan milik istrinya, di tepi jalanan berdebu, di luar ibukota Montevideo. Gaya hidupnya yang tak biasa dan fakta ia memberikan 90 persen gajinya untuk amal, setara US$12.000 atau Rp115,5 juta, membuatnya dijuluki "presiden paling miskin di dunia".
Orang mungkin heran dengan cara hidupnya, tapi bagi Mujica, ini adalah pilihan. Penghasilan yang ia ambil hanya US$775 atau Rp7,45 juta, setara dengan penghasilan rata-rata rakyatnya. Harta pribadi yang ia laporkan  US$1.800 atau Rp17,3 juta, senilai satu-satunya mobil yang dimiliki, Volkswagen Beetle keluaran 1987.
 
Pelajaran masa lalu
Mujica terpilih sebagai presiden tahun 2009 lalu. Pada tahun 1960-1970-an, ia menjadi bagian dari pasukan gerilyawan Tumaparos, milisi berhaluan kiri yang terinspirasi revolusi Kuba.
Selama itu, Mujica enam kali ditembak, menghabiskan 14 tahun hidupnya di penjara. Kebanyakan ia ditahan di lingkungan yang keras dan terisolasi, sampai akhirnya dibebaskan pada tahun 1985, saat Uruguay kembali demokratis.
Ditahan selama bertahun-tahun mengubah pola pikirnya. "Aku disebut sebagai presiden termiskin", tapi aku tak merasa miskin," kata dia. "Menurutku yang pantas disebut miskin adalah mereka yang bekerja keras hanya untuk mempertahankan gaya hidup mewah. Selalu menginginkan lebih dan lebih."
"Ini hanya soal pilihan. Jika tak punya banyak harta, Anda tak perlu bekerja keras seumur hidup, seperti budak, hanya untuk mempertahankannya."
Mujica menyampaikan hal senada saat berbicara pada KTT Rio+20 Juni lalu. Menyindir pembangunan berkelanjutan yang meniru model pembangunan dan konsumsi di negara kaya. "Saya bertanya pada Anda semua: apa yang akan terjadi pada planet ini, jika pada Suku Indian, misalnya, di terapkan proporsi mobil per rumah tangga seperti di Jerman Berapa oksigen yang masih tersisa untuk kita hirup," kata dia.
Dia menegaskan, sumber data planet ini tak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan 7 sampai 8 miliar penduduknya jika level konsumsi disamaratakan.
Kritik 
Meski gaya hidup Mujica mendapat pujian dan simpati, ia tak lantas kebal terhadap risiko perjalanan politik yang naik turun.
Oposisi melancarkan kritik, pemerintahannya dianggap tak berhasil meningkatkan kesejahteraan ekonomi, belum mampu meningkatkan pelayanan publik terutama bidang kesehatan dan pendidikan. Dan, untuk kali pertamanya pasca terpilih sebagai presiden 2009 lalu, popularitasnya melorot tajam, di bawah 50 persen.
Tahun ini, Mujica bahkan menjadi sorotan gara-gara dua langkah kontroversialnya. Pertama, ia tak memveto keputusan kongres yang melegalkan aborsi hingga usia kehamilan 12 minggu.
Ia juga dikritik karena mendukung legalisasi konsumsi ganja dalam UU, yang akhirnya memberi kewenangan negara untuk memonopoli perdagangannya. "Menurutku, konsumsi ganja bukan hal yang paling mengkhawatirkan. Masalah utama justru pada perdagangan narkotika," kata Mujica, mengutarakan alasannya.
Pria paro baya berusia 77 tahun itu juga tak terlalu ambil pusing dengan soal rating popularitasnya yang anjlok, apalagi menurut aturan ia tak bisa mencalonkan diri kembali pada 2014 mendatang.
Mujica tak khawatir lengser dari jabatannya sebagai presiden, hidup hanya dari uang pensiun yang diberikan negara. Dan tak seperti kepala negara lain, ia mungkin tak akan terlalu merasakan efek penurunan finansial. Hidup nyaman, menghabiskan masa tuanya dalam kesederhanaan.