Minggu, 23 Oktober 2011

Bayan Masturah Maulana Harun

BAYAN MASTUROT MAULANA HARUN

Asskm Wr. Wb.
Allah Swt menciptakan manusia ini untuk waktu yang sangat singkat, begitu singkatnya kehidupan di dunia ini, Allah Swt menyebut hari kiamat itu sebagai “Ghot” : “Wan tandzur qoddamat Li Ghot.” Hendaklah setiap jiwa mempersiapkan untuk esok hari. Ini karena sangat-sangat dekat. Karena itulah para sahabat RA mereka selalu menghadirkan akherat dalam kehidupan mereka.
Kisah Sahabat :
Abdullah Rawahah tatkala menangis dipangkuan istrinya, maka istrinya ikut menangis. Kemudian ditanya
Abdullah bin Rawahah : “Kenapa engkau menangis ?”
Istrinya menjawab : “Karena engkau menangis akupun ikut menangis.”
Abdullan bin Rawahah : “Apakah engkau tau apa yang aku tangisi ?”
Istrinya menjawab : “Tidak tahu, pokoknya kamu menangis, saya ikut menangis.”
Ini kesetiaan seorang istri sahabat RA, seorang sahabiyah R.ha, melihat suaminya sedih maka diapun ikut sedih. Inilah seharusnya hubungan suami-istri, suami sedih maka istri ikut sedih, suami bahagia maka istri ikut bahagia. Maka beliau ceritakan :
“wa inminkum illa wariduha” : “Tidak ada seorangpun dari kalian kecuali akan mendatangi Neraka Jahannam”
Disini Allah sudah memberitahukan tetapi tidak ada janji bagi saya bahwa saya akan selamat.
Allah Swt memberikan Iman dan Agama hanya kepada orang-orang yang Allah cintai saja :
“Innalloha ya wa’iddunya liman yuhib waliman la yuhib wala ya’ biddeena illa liman yuhib”
“Sesungguhnya Allah Swt memberikan dunia kepada orang yang Allah cintai dan kepada orang yang Allah tidak cintai. Tetapi Allah hanya memberikan agama kepada orang yang Allah cintai.”
Maka semenjak diutusnya Nabi pertama kali hingga Rasullullah Saw, orang-orang tertentu saja yang Allah berikan agama :
1. Nabi Nuh AS berdakwah 950 tahun yang diberikan agama cuman 80 orang
2. Nabi Ibrahim AS berdoa dan berdakwah siang malam hanya beberapa orang saja
3. Nabi Musa AS hanya kaum Bani Israil saja
4. Nabi Isa hanya kaum Hawarits saja
Hingga Rasullullah Saw diutus. Begitu mahalnya iman, begitu mahalnya agama, sehingga :
1. Para paman Nabi Saw : Abu Thalib, Abu Lahab, dan Abu Jahal
2. Para Tetangga Nabi Saw : Umayyah bin khalaf, Utbah bi rabi’ah, Ubay bin khalaf
Dan banyak lagi yang lain mati tanpa Iman, padahal mereka tiap hari bertemu dengan Nabi Saw dan di doakan oleh Nabi Saw. Akan tetapi itulah keputusan Allah Swt, Allah memberi kepada yang mau dia beri. Sehingga Bilal RA pernah berkata mahfumnya :
“Beruntunglah bahwa Hidayah itu ada ditangan Allah, jika ada ditangan manusia maka orang-orang seperti aku ini tidak akan mendepatkan Hidayah.”
Maka kita yang jauh dari masa rasullullah Saw, tidak pernah bertemu dengan beliau Saw, tapi diberikan Iman oleh Allah Swt ini merupakan suatu anugerah yang sangat besar. Bahkan nanti di padang mahsyar ada pengumuman :
“Sisihkan orang-orang yang akan dimasukkan ke dalam neraka ?” ditanya, “Dari berapa banyak ?”, jawabannya, “Dari setiap 1000 orang sisihkan 999 orang untuk dimasukkan ke dalam Neraka”
Sahabat RA mendengar hal ini terkejut, menangis, dan lemas, “Ya Rasullullah bila perbandingan seperti itu siapa yang bisa selamat ? dari 1000 orang hanya 1 yang masuk surga sedangkan yang 999 orang lainnya dikirim ke neraka.” Nabi SAW sabdakan mahfum :
“Yang 999 orang itu adalah orang-orang kafir dan ya’juz ma’juz. Sedangkan yang 1 orang adalah orang-orang yang beriman : kalian dan orang-orang seperti kalian”
Maka iman ini betul-betul nikmat tertinggi yang Allah berikan kepada manusia, kepada orang-orang yang Allah pilih, kepada orang-orang yang Allah kehendaki kebaikannya, maka Allah beri iman. Kita tidak pernah berkorban, di rahim ibu kita tidak pernah minta untuk diberi Iman, kita dilahirkan dari orang tua yang muslim, semuanya Allah berikan pada kita cuma-cuma, gratis. Betapa besarnya Anugerah Iman yang Allah berikan kepada kita ini.
Iman ini manfaatnya bisa kita rasakan di dunia dan di akherat, bukan di dunia saja atau di akherat saja. Bukannya di dunia kita perlu uang, dan di akherat perlu Iman, bukan seperti itu, di dunia dan akherat kita butuh Iman. Semenjak di dunia ini kita perlu iman, bukan di akherat saja. Seorang ulama menceritakan kisah malaikat mendapat tugas dan dia curhat ketika ketemu di langit dengan rekan sejawatnya sesama malaikat :
“Saya barusan dapat tugas aneh.” Katanya. Malaikat lain bertanya, “Apa itu tugasnya ?” dia bilang, “Saya diminta untuk mendatangi orang kafir yang sudah mau mati. Dia pingin makan ikan, yang ikan tersebut tidak ada disekitar rumahnya. Lalu Allah Swt perintahkan saya untuk menggiring ikan tersebut dari laut, masuk ke sungai dekat rumahnya, sehingga anggota keluarganya dapat menangkapnya, memasaknya sesuai dengan keinginan orang kafir tadi, dan memakannya. Setelah dia puas makan ikan tersebut, baru dia dimatikan Allah Swt.” Ini orang kafir.
Malaikat yang satunya berkata, “Saya juga barusan dapat tugas tidak kalah anehnya.” Maka malaikat tadi bertanya, ‘Apa itu tugasnya.” Malaikat tersebut menjawab, “Saya diminta mendatangi orang beriman yang mau mati. Dalam keadaan haus dia minta air. Ketika air diberikan dan hendak diminumnya, Allah perintahkan saya untuk menumpahkan air dari tangan orang beriman tersebut sehingga air tersebut jatuh dan pecah, dan orang beriman tersebut mati dalam keadaan haus.”
Maka keduanya laporan kepada Allah Swt tentang peristiwa-peristiwa tadi. Allah Swt katakan :
“Orang mukmin itu dia punya banyak kesalahan dan banyak dosa. Tapi dengan musibah yang aku berikan, dengan sakit yang aku berikan, dia hadapi dengan sabar, maka semua dosa-dosanya sudah aku ampuni. Hanya saja masih ada 1 dosa yang tersisa, maka ketika menjelang dia mati aku beri dia 1 musibah lagi, lalu dia sabar dan ikhlas, maka dia akan mati bersih dari dosa.”
Sehingga Sayyidina Aisyah R.ha katakan, bahwa semenjak aku menyaksikan bagaimana menderitanya Rasullullah Saw ketika akan wafat, setelah itu aku tidak pernah berprasangka buruk lagi terhadap orang-orang yang menderita sebelum wafatnya mereka. Ini karena Rasullullah Saw, mahluk yang paling Allah cintai, ikut merasakan sakitnya juga menjelang wafat.
“Adapun orang kafir itu, ketika dia hidup dia banyak sekali melakukan kebaikan kepada orang lain. Maka Aku sudah berikan balasannya semua di dunia. Apa itu balasannya ? anak yang sehat, namanya terkenal, perdagangannya maju, masalahnya aku selesaikan. Tapi masih ada 1 kebaikan yang belum aku balas, makanya sebelum dia mati, aku berikan balasannya dengan harapan yang dia inginkan. Sehingga ketika dia mati tidak membawa kebaikan apapun ke akherat.”

Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar