Senin, 31 Oktober 2011
Hukum Terorisme dan Pelakunya...???
Hukum Terorisme Dan Pelakunya
Tidaklah diragukan bahwa siapa yang membaca dan memahami pembahasan-pembahasan yang telah lalu seputar keindahan Islam dan tuntunan syari’at dalam masalah jihad, maka ia akan dapat menarik kesimpulan pasti dan meyakinkan bahwa terorisme dengan makna yang banyak dibicarakan saat ini adalah sesuatu hal yang diharamkan dan tercela dalam pandangan syari’at Islam.
Bagaimana mungkin agama kita membolehkan terorisme sementara nash-nash dari Al-Qur`ân dan As-Sunnah menjelaskan bahwa Islam sangat menegakkan keamanan dan menyeru manusia untuk mengadakan perbaikan dan melarang dari berbuat kerusakan di muka bumi.
Terorisme yang dasarnya adalah keseweng-wenangan terhadap manusia sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip agama yang dibangun di atas keadilan.
Dan terorisme yang sifatnya kekerasan, menghancurkan, merusak, dst… sangatlah bertolak belakang dengan syari’at Islam yang penuh rahmat dan kebaikan bagi manusia.
Karena itu hukum Islam terhadap pelaku terorisme sangatlah keras dan tegas. Perhatikan hukum Islam tersebut diterangkan dalam keputusan Majelis Hai‘ah Kibâr ‘Ulama (Lembaga Ulama Besar) No.148 tanggal 12/1/1409 H (9/5/1998 M) yang dimuat oleh majalah Majma’ Al-Fiqh Al-Islâmy edisi 2 hal.181 dan majalah Al-Buhûts Al-Islâmiyah edisi 24 hal.384-387, dengan persetujuan dan tanda tangan para anggota majelis seperti Syaikh Ibnu Bâzz, Syaikh Ibnu ‘Utsaimîn, Syaikh ‘Abdul ‘Azîz Âlu Asy-Syaikh, Syaikh Shôlih Al-Fauzân, Syaikh Shôlih Al-Luhaidân dan 12 anggota yang lainnya.
الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ ، وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ أَجْمَعِيْنَ ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ وَمَنِ اهْتَدَى بِهَدْيِهِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ . وَبَعْدُ:
Majelis Hai`ah Kibâr ‘Ulama dalam sidangnya yang ke-32 yang diselenggarakan di kota Thâ`if dari tanggal 8-12/1/1409 H, berdasarkan bukti-bukti yang kuat berkaitan dengan banyaknya aksi-aksi perusakan yang telah menelan korban yang sangat banyak dari kalangan orang-orang yang tidak berdosa dan telah rusak karenanya (sesuatu yang) banyak dari harta benda, hak-hak milik maupun fasilitas-fasilitas umum baik di negeri-negeri Islam maupun yang di negeri lain yang dilakukan oleh orang-orang yang lemah atau hilang imannya dari orang-orang yang memiliki jiwa yang sakit dan dendam. Diantaranya menghancurkan rumah-rumah dan membakarnya baik tempat-tempat umum maupun yang khusus, menghancurkan jembatan-jembatan dan terowongan-terowongan, peledakan pesawat atau membajaknya. Melihat kejadian-kejadian seperti ini, beberapa negara baik yang dekat maupun yang jauh dan karena Arab Saudi sama seperti negara-negara lainnya, memiliki kemungkinan akan diserbu oleh aksi-aksi perusakan ini, maka Majelis Hai`ah Kibâr ‘Ulama melihat sangat pentingnya menetapkan hukuman bagi pelakunya sebagai langkah preventif untuk mencegah orang-orang dari melakukan gerakan perusakan, baik gerakan tersebut dilakukan terhadap tempat-tempat umum dan sarana-sarana milik pemerintah maupun ditujukan kepada yang lainnya dengan tujuan untuk merusak dan mengganggu keamanan dan ketentraman.
Majelis telah meneliti apa yang disebutkan oleh para ulama bahwa hukum-hukum syari’at secara umum mewajibkan untuk menjaga 5 perkara pokok dan memperhatikan sebab-sebab yang menjaga kelestarian dan keselamatannya, yaitu : agama, jiwa, kehormatan, akal dan harta. Dan Majelis telah memperoleh gambaran akan bahaya-bahaya yang sangat besar yang timbul akibat Jarîmah (perbuatan keji) pelampauan batas terhadap Hurumât (hak-hak suci) kaum muslimin pada jiwa, kehormatan dan harta mereka dan apa-apa yang disebabkan oleh aksi-aksi perusakan ini berupa hilangnya rasa keamanan umum dalam negara, timbulnya kekacauan dan kegoncangan dan membuat takut kaum muslimin pada dirinya maupun harta bendanya.
Allah ‘Azza wa Jalla menjaga manusia; agama, badan, jiwa, kehormatan, akal dan harta bendanya dengan disyari’atkannya hudûd (hukum-hukum ganjaran) dan uqûbah (hukuman balasan) yang akan menciptakan keamanan secara umum dan khusus.
Dan di antara yang menjelaskan hal tersebut adalah firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ,
“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa : barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya”. (QS. Al-Mâ`idah : 32).
Dan firman-Nya Subhânahu wa Ta’âlâ,
“Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik (secara bersilangan), atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia, dan bagi mereka di akhirat siksaan yang besar”. (QS. Al-Mâ`idah : 33).
Dan penerapan hal tersebut merupakan jaminan untuk meratakan (menyebarkan) rasa aman dan ketentraman dan mencegah orang yang akan menjerumuskan dirinya dalam perbuatan dosa dan melampaui batas tehadap kaum muslimin pada jiwa-jiwa dan harta benda mereka. Dan jumhûr (kebanyakan) ulama berpendapat bahwasanya hukum muhârabah (memerangi pembuat kerusakan) di kota-kota dan selainnya adalah sama, dengan dalil firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ,
“Dan berupaya membuat kerusakan di muka bumi”. (QS. Al-Mâ`idah : 64)
Dan Allah Ta’âlâ berfirman,
“Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras. Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan membinasakan tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai perusakan”. (QS. Al-Baqarah : 204-205).
Dan (Allah) Ta’âlâ berfirman,
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya”.(QS. Al-A’râf : 56,85).
Berkata Ibnu Katsir rahimahullahu Ta’âlâ, “(Allah) telah melarang membuat kerusakan di muka bumi dan apa-apa yang membahayakannya setelah diperbaikinya karena sesungguhnya apabila perkara-perkara berjalan di atas As-Sadâd (lurus dan baik) kemudian terjadi kerusakan setelah itu maka itu adalah sesuatu yang paling berbahaya atas para hamba maka (Allah) Ta’âlâ melarang hal tersebut”.
Dan berkata Al-Qurthuby, “(Allah) Subhânahu wa Ta’âlâ melarang setiap kerusakan sedikit maupun banyak setelah perbaikan yang sedikit maupun banyak maka hal ini (berlaku) secara umum menurut (pendapat) yang benar dari berbagai pendapat (yang ada)”.
Berdasarkan penjelasan di atas dan karena apa yang telah lalu penjelasannya melampaui perbuatan-perbuatan para perusak, yang mereka itu memiliki target-target khusus, dimana mereka mengejar hasilnya berupa harta benda atau kehormatan, dan karena sasaran mereka (para pelaku teror itu,-pent.) adalah mengganggu keamanan dan merobohkan bangunan umat dan membongkar aqidahnya dan melencengkannya dari manhaj Rabbâny (manhaj yang haq), maka majelis dengan sepakat memutuskan (hal-hal) sebagai berikut :
Pertama : Siapa yang terbukti secara syar’i melakukan suatu perbuatan dari perbuatan-perbuatan terorisme dan membuat kerusakan di muka bumi yang menyebabkan gangguan keamanan dan menganiaya jiwa-jiwa dan harta benda baik milik khusus maupun yang milik umum seperti menghancurkan rumah-rumah, mesjid-mesjid, sekolah-sekolah atau rumah sakit, pabrik-pabrik, jembatan-jembatan, gudang-gudang senjata, penampungan-penampungan air, fasilitas-fasilitas umum untuk baitul mal seperti saluran-saluran/pipa-pipa minyak, dan menghancurkan pesawat atau membajaknya dan yang semacamnya, maka hukumannya adalah dibunuh berdasarkan kandungan ayat-ayat di atas bahwasanya perusakan di muka bumi yang seperti ini mengharuskan penumpahan darah si perusak. Dan karena bahaya dan kerusakan yang dilakukan oleh orang-orang yang melakukan perbuatan-perbuatan perusakan adalah lebih besar dari bahaya dan kerusakan pembegal jalanan yang melampaui batas kepada seseorang lalu membunuh dan merampas hartanya, maka Allah telah menetapkan hukumannya dalam apa yang tersebut dalam ayat Al-Harabah (QS. Al-Mâ`idah : 33 di atas,-pent.).
Kedua : Bahwasanya sebelum menjatuhkan hukuman sebagaimana point di atas (yaitu dibunuh-pent.), harus menyempurnakan Al-Ijrâ`ât (urusan, administrasi) pembuktian yang lazim di Pengadilan-pengadilan syari’at, Hai‘ah At-Tamyîz dan Mahkamah Agung dalam rangka barâ`atun lidzdzimmah (pertanggungjawaban di hadapan Allah) dan kehati-hatian terhadap nyawa. Dan untuk menunjukkan bahwasanya negeri ini (Arab Saudi,-pent.) terikat dengan segala ketentuan syari’at untuk membuktikan kejahatan dan menetapkan hukumannya.
Ketiga : Majelis memandang perlunya memberitakan tentang hukuman ini melalui media massa.
Salam dan shalawat semoga senantiasa terlimpahkan kepada hamba dan Rasul-Nya, Nabi kita Muhammad dan kepada keluarga dan shahabatnya.
Majelis Hai‘ah Kibâr ‘Ulama
Sumber: http://jihadbukankenistaan.com /terorisme/hukum-terorisme-dan -pelakunya.html
Kamis, 27 Oktober 2011
Kisah Nabi Muhammad saw, Dg Pengemis Buta..!
KISAH NABI MUHAMMAD S.A.W DENGAN PENGEMIS BUTA
“Wahai saudaraku! Jangan engkau dekati Muhammad itu. Dia orang gila. Dia pembohong. Dia tukang sihir. Jika engkau mendekatinya, engkau akan dipengaruhinya dan engkau akan menjadi seperti dia,” kata seorang pengemis buta Yahudi berulang-ulang kali di satu sudut pasar di Madinah pada setiap pagi sambil tangannya menadah meminta belas orang yang lalu-lalang.
Orang yang lalu-lalang di pasar itu ada yang menghulurkan sedekah kerana kasihan malah ada juga yang tidak mempedulikannya langsung.
Pada setiap pagi, kata-kata menghina Rasulullah SAW itu tidak lekang daripada mulutnya seolah-olah mengingatkan kepada orang ramai supaya jangan terpedaya dengan ajaran Rasulullah SAW. Seperti biasa juga, Rasulullah SAW ke pasar Madinah. Apabila baginda sampai, baginda terus mendapatkan pengemis buta Yahudi itu lalu menyuapkan makanan ke mulutnya dengan lembut dan bersopan tanpa berkata apa-apa.
Pengemis buta Yahudi yang tidak pernah bertanya siapakah yang menyuapkan itu begitu berselera sekali apabila ada orang yang baik hati memberi dan menyuapkan makanan ke mulutnya.
Perbuatan baginda itu dilakukannya setiap hari sehinggalah baginda wafat. Sejak kewafatan baginda, tidak ada sesiapa yang sudi menyuapkan makanan ke mulut pengemis itu setiap pagi.
Pada satu pagi, Saidina Abu Bakar ra pergi ke rumah anaknya, Siti Aisyah yang juga merupakan isteri Rasulullah SAW untuk bertanyakan sesuatu kepadanya.
“Wahai anakku Aisyah, apakah kebiasaan yang Muhammad lakukan yang aku tidak lakukan?”, tanya Saidina Abu Bakar ra sebaik duduk di dalam rumah Aisyah.
“Ayahandaku, boleh dikatakan apa sahaja yang Rasulullah lakukan, ayahanda telah lakukan kecuali satu,” beritahu Aisyah sambil melayan ayahandanya dengan hidangan yang tersedia.
“Apakah dia wahai anakku, Aisyah?”
“Setiap pagi Rasulullah akan membawa makanan untuk seorang pengemis buta Yahudi di satu sudut di pasar Madinah dan menyuapkan makanan ke mulutnya. Sejak pemergian Rasulullah, sudah tentu tidak ada sesiapa lagi yang menyuapkan makanan kepada pengemis itu,” beritahu Aisyah kepada ayahandanya seolah-olah kasihan dengan nasib pengemis itu.
“Kalau begitu, ayahanda akan lakukan seperti apa yang Muhammad lakukan setiap pagi. Kamu sediakanlah makanan yang selalu dibawa oleh Muhammad untuk pengemis itu,” beritahu Saidina Abu Bakar ra kepada anaknya.
Pada keesokan harinya, Saidina Abu BAkar ra membawakan makanan yang sama seperti apa yang Rasulullah SAW bawakan untuk pengemis itu sebelum ini. Setelah puas mencari, akhirnya beliau bertemu juga dengan pengemis buta itu. Saidina Abu Bakar ra segera menghampiri dan terus menyuapkan makanan ke mulut pengemis itu.
“Hei… Siapakah kamu? Berani kamu menyuapku?” Pengemis buta itu mengherdik Saidina Abu Bakar ra. Pengemis buta itu terasa lain benar perbuatan Saidina Abu Bakar ra itu seperti kebiasaan.
“Akulah orang yang selalu menyuapmu setiap pagi,” jawab Saidina Abu Bakar ra sambil memerhatikan wajah pengemis buta itu yang nampak marah.
“Bukan! Kamu bukan orang yang selalu menyuapku setiap pagi. Perbuatan orang itu terlalu lembut dan bersopan. Aku dapat merasakannya, dia terlebih dahulu akan menghaluskan makanan itu kemudian barulah menyuap ke mulutku. Tapi kali ini aku terasa sangat susah aku hendak menelannya,” balas pengemis buta itu lagi sambil menolak tangan Saidina Abu Bakar ra yang masih memegang makanan itu.
“Ya, aku mengaku. Aku bukan orang yang biasa menyuapmu setiap pagi. Aku adalah sahabatnya. Aku menggantikan tempatnya,” beritahu Saidina Abu Bakar ra sambil mengesat air matanya yang sedih.
“Tetapi ke manakah perginya orang itu dan siapakah dia?”, tanya pengemis buta itu.
“Dia ialah Muhammad Rasulullah. Dia telah kembali ke rahmatullah. Sebab itulah aku yang menggantikan tempatnya,” jelas Saidina Abu Bakar ra dengan harapan pengemis itu berpuas hati.
“Dia Muhammad Rasulullah?”, kata pengemis itu dengan suara yang terkedu.
“Mengapa kamu terkejut? Dia insan yang sangat mulia,” beritahu Saidina Abu Bakar ra. Tidak semena-mena pengemis itu menangis sepuas-puasnya. Setelah agak reda, barulah dia bersuara.
“Benarkah dia Muhammad Rasulullah?”, pengemis buta itu mengulangi pertanyaannya seolah-olah tidak percaya dengan berita yang baru didengarnya itu.
“Ya benar. Kamu tidak percaya?”
“Selama ini aku menghinanya, aku memfitnahnya tetapi dia sedikit pun tidak pernah memarahiku malah dia terus juga menyuap makanan ke mulutku dengan sopan dan lembut. Sekarang aku telah kehilangannya sebelum sempat memohon ampun kepadanya,” ujar pengemis itu sambil menangis teresak-esak.
“Dia memang insan yang sangat mulia. Kamu tidak akan berjumpa dengan manusia semulia itu selepas ini kerana dia telah pun meninggalkan kita,” beritahu Saidina Abu Bakar ra.
“Kalau begitu, aku mahu kamu menjadi saksi. Aku ingin mengucapkan kalimah syahadah dan aku memohon keampunan Allah,” ujar pengemis buta itu.
Selepas peristiwa itu, pengemis itu telah memeluk Islam di hadapan Saidina Abu Bakar ra. Keperibadian Rasulullah SAW telah memikat jiwa pengemis itu untuk mengakui ke-Esaan Allah.
Apa Yang Sudah Kita Korbankan Untuk Agama..????
Apa Yang Sudah Kita Korbankan Untuk Agama...?
oleh Mahodum Hsb pada 16 Juli 2011 jam 21:11
Ketika Nabi SAW belum buat dakwah, seluruh penduduk mekkah panggil dengan al amin (Nabi yang terpercaya) Nabi ash siddiq (Nabi yang bisa dipegang bicaranya) Nabi at tayyib (Nabi yang paling baik). Tetapi ketika Nabi SAW mulai buat usaha dakwah satu persatu gelar itu mereka ganti, Nabi al majenun (Nabi gila) Nabi pendusta Nabi adalah ahli sihir yang nyata dan pendusta besar. (na'udzubillah)
Dalam riwayat dari Manbat Al-Azdi, katanya: Pernah aku melihat Rasulullah SAW di zaman jahiliah, sedang beliau menyeru orang kepada Islam, katanya: 'Wahai manusia sekaliani Ucapkanlah 'Laa llaaha lliallaah!' nanti kamu akan terselamat!' beliau menyeru berkali-kali kepada siapa saja yang beliau temui. Malangnya aku lihat, ada orang yang meludahi mukanya, ada yang melempar tanah dan kerikil ke mukanya, ada yang mencaci-makinya, sehingga ke waktu tengah hari.
Kemudian aku lihat ada seorang wanita datang kepadanya membawa sebuah kendi air, maka beliau lalu membasuh wajahnya dan tangannya seraya menenangkan perasaan wanita itu dengan berkata: Hai puteriku! Janganlah engkau bimbangkan ayahmu untuk diculik dan dibunuh ... ! Berkata Manbat: Aku bertanya: Siapa wanita itu? Jawab orangorang di situ: Dia itu Zainab, puteri Rasuluilah SAW dan wajahnya sungguh cantik.
(Majma'uz Zawa'id 6:21)
Ketika Nabi berada di Ka'bah, tiba-tiba datang Uqbah bin Abu Mu'aith, lalu dibelitkan seutas kain pada tengkuk beliau dan dicekiknya dengan kuat sekali. Maka seketika itu pula datang Abu Bakar ra membantu. Uqbah bin Abu Mu'aith juga telah mencurahkan taik unta ketika Nabi SAW sujut.
Ketika Nabi SAW diangkat menjadi Nabi, 1 detik pun dipikiran Nabi SAW tidak terpikir lagi untuk buat usaha dunia. Bahkan harta kekayaan Nabi SAW satu demi satu semua dikorbankan untuk agama.
Nabi SAW diangkat menjadi Nabi usia 40 tahun. Kita sekarang sudah usia 50, 60, bahkan 70 tahun, lebih disibukkan dengan perkara dunia.
Nabi SAW gelisah kalau ada makanan dirumahnya. Hari ini kita gelisah kalau tidak ada makanan dirumah. Ada 5 butir kurma dirumah Nabi SAW, malam itu juga diberikan kepada yang lebih membutuhkan.
Nabi SAW gelisah kalau ada uang dirumahnya. Hari ini kita gelisah kalau tidak ada uang dirumah. Ada 5 buah keping uang dinar dirumah Nabi SAW, malam itu juga diberikan kepada yang lebih membutuhkan.
Beberapa bulan tidak pernah berasap dirumah Nabi SAW karena tidak ada yang dimasak. Lapar adalah tamu harian Nabi SAW.
Suatu ketika satu shaf shalat berjamaah sahabat telah roboh dimesjid karena lapar. Nabi SAW berkata : “Wahai para sahabatku andaikan kalian mengetahui fhadilahnya maka yang lebih berat dari itu pun kalian akan mau”. Nabi SAW membuka bajunya dan para sahabat melihat diperut Nabi SAW terikat 3 buah batu untuk mengganjal perutnya.
Satu shaf shalat berjamaah sahabat telah roboh dimesjid karena lapar. Hari ini kita karena kekenyangan tidak mau shalat berjamaah ke mesjid.
Selama 3 tahun Nabi, istrinya khadijah dan para sahabat di boikot dan mereka makan daun-daun yang kering untuk mempertahankan hidup. Ketika itu badan khadijah sudah tidak ada daging lagi hanya tinggal tulang belulang karena tidak makan.
Satu hari Nabi SAW pulang dari kerja dakwah dan dia dapati khadijah sedang menyusui Fatimah. Bukan air susu lagi yang diminum oleh Fatimah tetapi darah. Nabi SAW mengambil Fatimah dan menaruhnya ditempat tidur dan Nabi SAW pun tertidur dipangkuan khadijah karena lelah buat dakwah. ketika itu dengan belaian kasih sayang membelai kepala Nabi SAW terasa air mata Khadijah menetes di pipi Nabi.
Semua orang telah menjauh darimu seluruh harta kekayaanmu telah habis adakah engkau menyesal wahai Khadijah mempersuamikan aku.
Khadijah berkata : “Wahai suamiku , wahai Nabi Allah bukan itu yang aku tangiskan, dahulu aku memiliki kemuliaan, kemuliaan itu aku serahkan pada Allah dan Rasul-Nya, dahulu mempunyai kebangsawanan, kebangsawanan itu aku serahkan pada Allah dan Rasul-Nya, dahulu aku memiliki harta kekayaan dan kuserahkan juga pada Allah dan Rasul-Nya”.
Wahai Rasulullah sekarang aku tidak mempunyai apa-apa lagi, tetapi engkau masih terus memperjuangkan Agama ini, “Wahai Rasulullah sekiranya aku telah mati sedangkan perjuanganmu ini belum selesai sekiranya engkau hendak menyeberangi sebuah sungai, lautan engkau tidak mempunyai rakit atau jembatan maka engkau galilah lubang kuburku engkau gali engkau ambil tulang belulangku engkau jadikanlah sebagai jembatan untuk menyebrangi sungai itu untuk jumpa manusia ingatkan kepada mereka kebesaran Allah ingatkan kepada mereka yang hak ajak mereka kepada Islam wahai Rasulullah”.
2/3 harta kekayaan kota Mekkah milik khadijah tetapi ketika Khadijah hendak menjelang wafat tidak ada pakaian tidak ada kafan digunakan untuk menutupi jasad Khadijah, Bahkan pakaian Khadijah yang digunakan ketika itu adalah pakaian yang sudah sangat kumuh dengan 83 tambalan.
Kalaulah kita mempunyai 2/3 kekayaan kota Jakarta, maka kita akan termasuk orang yang paling kaya di Indonesia. Tetapi Khadijah telah mengorbankan itu semua untuk agama.
Khadijah tidak pernah shalat, puasa, zakat dan haji. Khadijah hanya buat dakwah dan berkorban untuk agama. Tetapi Allah SWT masukkan Khadijah kedalam surga yang tidak ada kesibukan dan bising. Wanita itu identik dengan sibuk dan bising karena merawat anak.
Bagaimana penderitaan Bilal r.a. yang ditindih dengan batu besar di tengah padang pasir ketika matahari sedang terik membakar kulit. Kemudian dicambuk badannya terus-menerus. Yang mencambuknya saja capek. Bagamana pula dengan yang dicambuk.
Bagaimana pedihnya penyiksaan yang dialami Khabab bin al Arat ra tubuhnya diseret di atas timbunan bara api sehingga lemak dan darah yang mengalir dari tubuhnya memadamkan bara api itu.
Bagaimana keluarga Ammar bin Yasir, Ayahnya mati dalam penyiksaan dan ibunya, Sumayyah r.ha wanita pertama dikalangan sahabiyah yang mati syahid. Kemaluannya ditikam hingga ke dadanya oleh Abu Jahal.
Satu orang sahabiyah telah mendatangi Nabi SAW. Ya Nabi Allah, engkau bawalah anakku ini untuk ikut berperang (anak yang masih merah dalam pangkuan). Nabi SAW bertanya : “Apa yang bisa dilakukan oleh anak sekecil ini. Sahabiyah itu menjawab : “Andaikan dalam peperangan ada yang ingin membunuhmu, engkau jadikanlah anakku ini sebagai tameng”.
Begitulah penderitaan Nabi, khadijah dan para sahabat memperjuangkan agama sehingga kita bisa merasakan islam hari ini.
“Di antara orang-orang sebelum kumu, ada yang digalikan Sebuah lubang untuknya lalu ia dimasukkan ke dalamnya, kemudian diletakkan sebuah gergaji di atas kepalanya dan ia pun dibelah menjadi dua bagian. Ada pula yang disisir badannya dengan sisir besi hingga kulit dan dagingnya terkelupas, namun semua itu tidak menghalangi mereka dari Dien mereka.” (Hr. Bukhari)
Agama tersebar hingga hari ini kita kenal Allah bukan dengan mudah, Agama sampai pada kehidupan Agama, Agama sampai pada kampung kita, Agama sampai masuk kedalam rumah-rumah kita, Agama sampai pada ke hati-hati kita.
Bukan di bawa oleh burung, bukan dibawah oleh angin, bukan dibawah oleh air sungai yang mengalir tapi dibawah oleh pengorbanan Nabi dan para Sahabat, dibawah oleh para janda-janda para sahabat, dibawah oleh yatim-yatim para sahabat.
Hari ini kita senang-senang amal Agama diatas penderitaan dan jeritan janda-janda dan yatim-yatim para sahabat.
Hari ini kita senang amal-amal Agama diatas penderitaan Khadijah r.ha.
Hari ini kita senang amal-amal Agama diatas penderitaan Nabi SAW.
Kalaulah hari ini kita tidak menghargai pengorbanan mereka apa yang harus kita jawab dihadapan Allah
Kalaulah kita jumpa Allah
Apa yang kita jawab dihadapan Nabi, apa...? Yang telah mengorbankan seluruh kehidupannya untuk agama.
Apa yang kita jawab dihadapan Abu Bakar, apa...? Yang telah menghabiskan seluruh harta bendanya untuk Agama.
Apa yang kita jawab dihadapan para sahabat, apa...? Yang mengorbankan harta dan dirinya dan syahid jalan Allah.
Apa yang kita jawab dihadapan para sahabiyah, apa...? Yang mengorbankan suami nya syahid di jalan Allah
Apa yang kita jawab dihadapan anak-anak yatim para sahabat, apa...? Yang telah menggerakan ayahnya untuk memperjuangkan Agama.
Agama sangat berhajat pada pengorbanan, semakin banyak kita berkorban maka kecintaan kepada agama pun akan semakin kuat.
Pengorbanan Nabi, Khadijah dan para sahabat dibandingkan kita belumlah ada apa-apanya. Tetapi untuk meluangkan waktu 3 hari setiap bulan pun masih terasa berat. Untuk melungkan waktu 40 setiap tahun pun terasa berat.
Ya Allah, ampuni kami yang masih banyak main-main dalam dakwah.
Apa Yang Sudah Kita Korbankan Untuk Agama...?
Apa Yang Sudah Kita Korbankan Untuk Agama...?
Apa Yang Sudah Kita Korbankan Untuk Agama...?
Mendatangi Shalat Berjamaah Sekalipun Dengan Merangkak
Mendatangi Shalat berjamaah Sekalipun Dengan Merangkak
Sebahagian masyarakat ada yang percaya
Sebahagian lagi ada yang tidak percaya
Dengan keyakinan yang mantap yang belum punya KTP pun membuat KTP dan menyerahkan fotocopy kepada Kepala desa. Yang lainnya tidak percaya dan mengatakan : “Mana bisa mendapatkan tanah 2 Ha hanya dengan fotocopy KTP. Hari pun berganti minggu dan tanggal yang ditentukan pun mulai dekat dan mereka pun belum ada keyakinan.
Tanggal 20 mei pun tiba. Ternyata betul, masyarakat yang memberikan fotocopy KTP mendapat tanah 2 Ha dan yang lainnya pun menyesal. Penyesalan pun datang tapi sudah tiada guna karena waktu telah berlalu.
Allah SWT telah menyampaikan dari lisannya Nabi SWT bahwa shalat berjamaah itu pahalanya 27 kali lipat. Setiap langkah Allah menuliskan baginya satu kebaikan, dan mengangkat pula dengannya satu derajat dan dengannya pula dihapus satu dosa.
Berkata Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu: “Barangsiapa yang suka bertemu Allah kelak sebagai seorang muslim, maka hendaknya ia menjaga shalat-shalatnya, dengan shalat-shalat itu ia dipanggil. sesungguhnya Allah Ta’ala menggariskan kepada Nabi kalian jalan-jalan petunjuk (sunnah-sunnah). Seandainya kalian shalat dirumah, seperti orang yang terlambat ini shalat dirumahnya, niscaya kalian telah meninggalkan sunnah Nabi kalian. Jika kalian meninggalkan sunnah Nabi kalian, niscaya kalian tersesat. Dan tidaklah seorang laki-laki bersuci dengan sempurna lalu sengaja ke masjid di antara masjid-masjid (yang ada) kecuali Allah menuliskan baginya satu kebaikan untuk setiap langkah yang ia ayunkan dan mengangkat pula dengannya satu derajat dan dengannya pula dihapus satu dosa. Sebagaimana yang kalian ketahui, tak seorangpun meninggalkannya (shalat berjama’ah) kecuali orang munafik yang nyata kemunafikannya. Dan sungguh orang (yang berhalangan) pada masa itu, dibawa datang (ke masjid) dengan dipapah oleh dua orang lalu diberdirikan di dalam shaf.” (HR. Muslim)
Manusia yang yakin dengan seyakin, yakinnya akan mendatangi shalat berjamaah. Lebih payah lagi mengurus KTP dibanding shalat berjamaah. Sebahagian manusia yakin dan sebahagian manusia ingkar. Di yaumil akhir nanti balasan shalat berjamaah akan diberikan kepada pemiliknya berupa Masuk Surga tanpa di hisab. Bagi yang tidak yakin akan menyesal. Tapi tidak ada lagi gunanya.
Orang kaya mengatakan : “Barang siapa yang datang nanti malam kerumahku jam 2 malam akan ku berikan uang 27 juta” Setiap manusia faham nilai uang 27 juta jangankan berjalan kaki merangkak pun manusia mau untuk mendapatkan uang tersebut.
Nabi SAW telah mengatakan : Sekiranya manusia tahu keutamaan shalat isya’ dan shalat shubuh niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.
"Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya’ dan shalat shubuh. Sekiranya mereka tahu keutamaan yang ada dalam kedua shalat tersebut, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak. Sungguh, aku bermaksud akan memerintahkan shalat agar dilaksanakan. Kemudian aku menyuruh seseorang untuk mengimami shalat bersama manusia, Kemudian aku pergi dengan beberapa orang membawa seikat kayu bakar kepada suatu kaum yang tidak menghadiri shalat, lalu aku bakar rumah mereka dengan api." (HR. Bukhari & Muslim)
Di Afrika Selatan, islam di sana sedikit saja tapi rata-rata mereka semua yang laki-laki menjaga shalat berjamaah di mesjid. Satu orang kakek karena penyakit yang dideritanya dengan menggunakan 2 kursi roda. Kursi roda yang pertama untuk sang kakek dan kursi roda kedua untuk tabung oksigen. Walau pun sudah dipasang tabung oksigen tetapi tetap menjaga shalat berjamaah di mesjid.
Nabi SAW tidak pernah shalat wajib dirumah. Selalu shalat berjamaah di mesjid.
"Sakit Rasulullah semakin parah" Kemudian Nabi bertanya: "Apakah manusia sudah sholat?" Kami menjawab: "Belum wahai nabi, mereka menungguhmu" Kemudian Nabi minta diambil satu mangkuk air, beliau mandi dan berwudhu, kemudian nabi bersiap berangkat, tiba-tiba ia jatuh pingsan, ketika sadar, nabi bertanya lagi, apakah manusia sudah sholat? Kami menjawab, belum ya Rasulullah. Nabi meminta diambilkan air lagi, kemudian kami membawakan air, nabi lalu berwudhu, ketika ingin berangkat, nabi pingsan lagi. Setelah sadar nabi kembali bertanya: "Apakah orang-orang sudah sholat?". "Kami menjawab: "Belum wahai Rasulullah, mereka masih duduk di masjid menunggumu." Kemudian Nabi meminta kembali diambilkan air, kemudian nabi berwudhu, ketika ingin berangkat, nabi jatuh pingsan lagi. Ketika telah sadar nabi kembali bertanya: "Apakah orang-orang di Masjid sudah sholat?". "Kami menjawab: "Belum wahai Baginda, mereka masih duduk di masjid untuk menunggumu sholat mengimami mereka."
Kemudian nabi mengirim seseorang untuk menyuruh Abu Bakar mengimami sholat isya itu, lalu sholatlah Abu bakar mengimami. Dalam kondisi yang sakit yang sangat parah itu, Rasulullah tetap berupaya untuk sholat di masjid sampai beliau pingsan tiga kali.
Ketika hendak masuk mesjid maka akan membaca doa : ALLAHUMMAF TAHLI ABWAABA RAHMATIKA (Ya Allah, bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-Mu). Manusia yang shalat berjamaah di mesjid akan di berikan rahmat oleh Allah SWT. Rahmat itu adalah kasih sayang. Suami yang menjaga shalat berjamaah kemesjid dan pulang kerumah akan membawa kasih sayang kepada keluarganya. Sehingga menjadi keluarga yang saling menyanyangi.
Dari Abi Humaid atau dari Abi Usaid, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam : Apabila salah seorang kamu masuk masjid, maka ucapkanlah : ALLAHUMMAF TAHLI ABWAABA RAHMATIKA (Ya Allah, bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-Mu). Dan apabila keluar (dari masjid), maka ucapkanlah : ALLAHUMMA IN-NI AS ALUKA MIN FADLIKA (Ya Allah, sesungguhnya aku minta kepada-Mu dari karunia-Mu). (Hadits riwayat : Muslim, Ahmad & Nasa`i)
Kenapa hari ini manusia tidak ada kasih sayang lagi?
Karena manusia telah tinggalkan mesjid. Tempat pertama di permukaan bumi ini yang Allah SWT turunkan kasih sayang.
Suami membunuh istri
Istri membunuh suami
Anak membunuh bapak
Bapak membunuh anak
Karena kasih sayang itu sudah tidak ada dalam kehidupan manusia.
Dengan shalat berjamaah de mesjid selain diberikan pahala oleh Allah SWT manusia juga akan diberikan kasih sayang.
Allah SWT berfirman : “Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”. (QS. Al-A’raf 96).
Hujan yang turun sekarang bukan membawa berkah tetapi banjir
Angin yang berhembus sekarang bukan membawa berkah tetapi angin topan
Tanah yang subur sekarang bukan membawa berkah tetapi longsor dan gempa
Jantungnya suatu daerah adalan mesjid. Kalau mesjidnya baik maka daerah itu pun baik tetapi apabila mesjidnya sepi maka daerah itu pun sepi dari rahmat dan keberkahan.
Kalau ingin melihat orang islam lihatlah ketika shalat Idul Fitri tapi kalau ingin melihat orang beriman lihatlah ketika shalat subuh.
Allah SWT berfirman : “Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS. At Taubah 18)
Apapun yang terjadi, walaupun dalam keadaan sakit dan bumi pun akan runtuh tetap shalat berjamaah di mesjid.
Imam Mahdi
Imam Mahdi
Beliau adalah salah seorang Ahlulbait yang datang dari keturunan Rasulullah SAW, seperti yang disebutkan dan diakui oleh baginda SAW sendiri, iaitu melalui anaknya Sayidatina Siti Fatimah az-Zahra RA, dengan suaminya Sayidina Ali KMW, melalui anak mereka Sayidina Husain dan Sayidina Hasan RA. Kemudian dari keturunan kedua-duanya bercampur lagi dengan keturunan Sayidina Abbas RA, bapa saudara Rasulullah SAW. Dari salasilah pula, nyatalah lebih berat keturunannya kepada Sayidina Husain daripada Sayidina Hasan RA. Oleh itu, lazimlah disebutkan oleh sekalian umat Islam bahawa Imam Mahdi itu adalah dari anak cucu Sayidina Husain RA sahaja.
Ringkasnya Imam Mahdi adalah seorang yang berketurunan Arab, dari suku Quraisy, dari puak Bani Hasyim, dari pencar Nabi Muhammad SAW, dari anak cucu Sayidina Ali KMW yang dipanggil Alawiyin, dari Bani Husaini. Beliau adalah semulia-mulia dan sebaik-baik Ahlulbait, iaitu yang terdapat pada akhir zaman ini. Kelebihan ini sudah dinyatakan secara terang-terangan oleh baginda SAW sendiri.
Nama Imam Mahdi adalah nama yang sama dengan nama Rasulullah SAW iaitu Muhammad dan Ahmad. Itulah nama yang dipersetujui oleh seluruh ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah, berlawanan dengan Syiah. Maksudnya, nama Imam Mahdi itu adalah kedua-dua nama itu iaitu Muhammad dan Ahmad. Cuma yang lebih dominan dan dikenali ramai di atas muka bumi ini adalah Muhammad, manakala Ahmad itu adalah namanya yang dominan di langit sana. Nama bapanya adalah Abdullah, iaitu serupa dengan nama bapa Rasulullah SAW. Kuniyahnya seperti yang disebutkan oleh hadis adalah Abu Abdillah. Selain itu, beliau juga mempunyai beberapa kuniyah yang lain, yang sesuai dengan kedudukan dan kemuliaan dirinya. Dan sesuai pula dengan tempat lahirnya yang jauh daripada Tanah Arab itu kerana nenek moyangnya merantau berdakwah ke tempat orang.
Beliau adalah seorang tokoh yang amat dikenali oleh seluruh manusia di seluruh dunia, sejak dari zaman Nabi Musa AS lagi, hinggalah ke hari ini. Gelaran beliau sudah pun disebutkan di dalam Kitab Taurat. Nama Imam Mahdi itu sendiri mengundang pelbagai persoalan dan polemik yang sentiasa menggoncangkan agama-agama besar di seluruh dunia, tidak terkecuali agama kita, Islam.
Sifat-sifat Pribadinya
Beliau adalah seorang yang badannya tegap, besar tinggi macam badan orang-orang Israel (menurut pandangan orang-orang Melayu) dan bertubuh sederhana (menurut pandangan orang-orang Arab). Kulitnya putih kemerah-merahan macam kulit orang Arab, dengan sedikit cenderung kepada kehitam-hitaman seperti kulit orang Ajam. Wajahnya tampan dan seolah-olah bersinar laksana bintang. Kepalanya besar, begitu juga dengan bentuk mukanya yang agak memanjang. Dahinya luas dan lebar. Hidungnya mancung seperti hidung orang-orang Arab, tidak seperti lazimnya orang-orang Ajam. Bulu keningnya nipis dan melengkung tetapi tidak bertemu antara kedua-dua belah. Biji matanya besar manakala di pelupuk matanya, sentiasa kelihatan bercelak.
Pada pipi kanannya ada satu tahi lalat hidup yang besar, bukan semula jadi tetapi mendatang. Jambangnya agak nipis tetapi janggutnya panjang, tebal dan lebat. Manakala gigi serinya bersinar dan lazimnya berjarak. Pada tengah belikatnya terdapat satu cop kenabian berwarna hitam yang ditumbuhi rambut. Bahunya lebar dan dadanya bidang. Kedua-dua belah pahanya renggang manakala daging pahanya agak besar. Beliau sentiasa memakai serban terutama yang berwarna putih, manakala jubahnya dua lapis berwarna putih, dari jenis Qutwani. Jubahnya agak pendek (tidak sampai ke buku lali) dan adalah dari jenis yang belah dada terus ke bawah.
Kedua-dua belah tapak tangannya besar dan tegap. Beliau dikatakan seorang yang sukar bertutur kata. Apabila sukar untuk menuturkan sesuatu, beliau akan menepuk paha kirinya dengan tangan kanan. Secara amnya, perawakannya adalah sama dengan perawakan Rasulullah SAW. Beliau seorang yang tidak gemuk dan tidak pula kurus. Beliau seorang yang berbadan tegap dan agak tinggi, seperti tingginya orang-orang Israel. Beliau sentiasa kelihatan sihat dan gembira.
Semasa Imam Mahdi mula-mula zahir ke dunia ini sebagai pemerintah, beliau memakai serban yang ada satu malaikat di atasnya. Malaikat tidak dapat dilihat oleh manusia biasa (kecuali orang-orang yang Allah izinkan untuk dapat melihatnya) tetapi dapat didengar suaranya dengan jelas oleh mereka yang menyeru, “Inilah dia Al-Mahdi, khalifah Allah. Oleh itu, ikutilah dia dengan ikhlas dan yakin.” Kemudian akan keluar satu tangan yang menjulur dari arah serban itu, yang mengisyaratkan kepada orang ramai supaya berbaiat kepada Imam Mahdi.
Imam Mahdi juga memiliki baju besi Rasulullah SAW yang baginda pakai semasa pergi berperang, yang selepas kewafatan baginda SAW, tidak pernah dipakai orang kecuali apabila Imam Mahdi zahir. Beliau juga memiliki sebilah pedang yang bernama Zulfakar, juga milik baginda SAW. Pedang itu pernah digunakan oleh Sayidina Ali KMW dalam beberapa peperangan. Beliau juga memiliki sehelai bendera merah yang diperbuat daripada kain bulu yang tertulis di atasnya dengan warna hitam perkataan, “Bermula Perjanjian Itu Bagi Allah.”
Beliau tidak pernah membangunkan orang yang sedang tidur kecuali apabila masuk waktu sembahyang. Beliau tidak menumpahkan darah manusia melainkan dengan hak, akan memerangi bersungguh-sungguh orang-orang Islam yang meninggalkan sunnah Nabi SAW sehingga mereka bertaubat dan meninggalkan bidaah dan khurafat itu, juga memerangi kaum kuffar dan musyrik yang mahu melawannya. Setiap yang berlawanan dengan sunnah akan beliau hapuskan sehingga seluruh manusia benar-benar kembali kepada akidah Ahlus Sunnah wal Jamaah.
Beliau juga akan menjadi raja yang sangat besar seperti yang pernah dinikmati oleh Nabi Sulaiman AS dan Iskandar Zulkarnain. Malah dikatakan pemerintahannya kali ini lebih besar dan bererti berbanding kedua-dua mereka yang terdahulu itu. Beliau juga akan menghapuskan babi dan kera, di samping menghancurkan salib-salib dan rumah-rumah berhala. Maksudnya setelah semua orang memeluk Islam, mereka sudah tidak memerlukan lagi rumah-rumah berhala itu lalu mereka sendiri yang meruntuhkannya. Cuma dikaitkan dengan Imam Mahdi kerana beliau yang sedang memerintah seluruh manusia pada ketika itu.
Melalui kedua-dua belah tangannya, Allah menurunkan keberkatan yang melimpah ruah, yang tidak pernah terbayangkan oleh sekalian manusia, sama ada yang hidup pada masa itu atau sebelumnya, sehingga harta benda jadi melimpah ruah dan rezeki sangat murah. Penyakit-penyakit jadi hapus dan binatang-binatang bisa hilang bisanya, boleh dimain oleh kanak-kanak tanpa takut disengat atau digigit. Pemerintahannya sangatlah adil dan amat diredai oleh sekalian manusia, haiwan dan malaikat.
Imam Mahdi memang seorang yang sangat gagah perkasa sehingga sekalian manusia amat mengharapkan pertolongan, perlindungan dan keamanan daripada beliau. Allah SWT turut mengurniakannya seramai tiga ribu malaikat yang sentiasa patuh dan taat segala perintah beliau. Malaikat-malaikat ini akan memukul setiap orang yang menentang Imam Mahdi. Selain itu, Jibril dan Mikail AS akan turut sama membantu beliau semasa sedang berperang dengan pihak musuh.
Imam Mahdi juga diberikan kelebihan menghapuskan segala macam bentuk fitnah, memusnahkan segala macam bentuk judi, zina, arak, maksiat dan dosa. Beliau juga akan melenyapkan segala bentuk riba dan harta haram. Pemerintah-pemerintah yang kafir semuanya akan tunduk kepada pemerintahan beliau, dengan kebanyakan negara yang sebelumnya kafir akan terus memeluk Islam, tanpa melalui peperangan. Tidak ada lagi parti-parti politik atau orang-orang yang cuba menjadi ahli politik seperti yang sedang berlaku pada hari ini. Tidak ada orang yang dinamakan sebagai pihak pembangkang kerana semuanya itu adalah warisan daripada sistem Barat yang telah amat lapuk.
Keamanan akan benar-benar terjadi pada masa pemerintahannya sehingga kaum wanita dapat mengerjakan haji dengan beberapa orang sahaja tanpa berasa takut langsung sepanjang perjalanan pergi, semasa di Makkah dan dalam perjalanan pulangnya. Keamanan benar-benar wujud di dalam hati, perasaan, fikiran dan lahiriah seluruh manusia, terutamanya yang beragama Islam. Umat Islam rata-ratanya akan menjadi orang-orang yang saleh dan warak, tidak ada lagi orang-orang yang derhaka kepada Tuhan. Tidak ada juga orang-orang yang berselisih faham,apatah lagi bergaduh, walaupun hanya dua orang sahaja. Para wali dapat ditemui di tengah-tengah umat manusia, seperti yang pernah berlaku pada zaman sahabat dahulu dan dapat pula diambil butir-butir hikmat daripada keberadaan mereka itu.
Tanam-tanaman dan haiwan ternakan menjadi amat berkat dan melimpah ruah. Tanah-tanah pertanian tidak perlu dibaja atau dijaga dengan susah payah lagi kerana tanah-tanahnya sudah amat subur melalui curahan air hujan dan haiwan-haiwan perosak tanaman sudah tidak ada lagi. Secupak benih yang ditanam mampu membuahkan sehingga tujuh ratus cupak apabila dituai. Buah-buahan amat lebat dan keluar sepanjang masa, tidak lagi mengira musim. Pada masa itu, bumi ini akan menjadi seolah-olah syurga yang disegerakan bagi para penduduknya.
Kelahiran dan Kemunculannya
Imam Mahdi dikatakan lahir di Madinah, dengan maksud mula-mula zahirnya, bukan dilahirkan oleh ibunya. Di situlah beliau mula-mula dilihat dan dikesan oleh manusia. Ketika itu Allah menurunkan beberapa tanda besar sebagai isyarat bahawa Imam Mahdi sudah berada bersama-sama mereka. Ada tanda itu memang sangat besar sehingga tidak pernah berlaku peristiwa tersebut sebelum ini, sejak diciptakan-Nya langit dan bumi.
Salah satu tanda itu ialah pada malam pertama Ramadan, berlaku gerhana bulan dan pada pertengahan Ramadan, berlaku pula gerhana matahari. Disebutkan pula bahawa sebelum Imam Mahdi muncul, akan berlaku dua kali gerhana bulan dalam bulan Ramadan.
Tanda-tanda lain yang menunjukkan Imam Mahdi akan segera keluar ialah naik tanduk di langit yang kelihatan seperti beberapa batang gigi. Dikatakan pula bahawa tanduk ini adalah tanduk Iblis, yang diperlihatkan oleh Allah SWT kepada sekalian manusia, agar mereka segera bertaubat. Akan muncul juga komet besar yang berekor dengan cahaya yang cerah, melintasi ruang angkasa bumi, yang dapat dilihat dengan jelas di sebelah Timur.
Selain itu, api besar akan dapat dilihat di sebelah timur. Mungkin kerana kebakaran hutan yang besar, yang berlaku di kawasan berkenaan. Mungkin juga kerana rusuhan besar-besaran yang menyebabkan kebakaran besar berlaku di mana-mana di salah satu kawasan di timur ini atau mungkin juga kerana serangan bom secara besar-besaran di kawasan timur ini, yang menyebabkan berlakunya kemunculan api besar itu. Api ini akan dapat dilihat demikian selama tiga atau tujuh hari.
Selain itu, akan dapat pula dilihat langit yang menjadi gelap gelita, atau dikatakan kelam, kerana cahaya matahari dihalang oleh awan tebal yang meliputi seluruh dunia sehingga seluruh dunia bergelap kerananya.
Tanda lain adalah munculnya langit yang memancarkan warna merah, yang merahnya itu adalah merah yang berlainan sekali daripada cahaya merah yang biasa dilihat setiap hari. Tanda lain yang lebih besar adalah kedengaran satu suara dari arah langit (suara hatif) yang menyatakan bahawa Imam Mahdi telah zahir ke dunia ini, dan ucapannya itu dapat difahami oleh semua manusia. Tanda lain ialah sebuah kampung di Khuristan, sebuah wilayah di Syam akan tenggelam ke dalam bumi akibat gempa bumi dan rekahan yang luas.
Setelah itu, akan kedengaran sekali lagi satu suara yang dapat difahami oleh setiap orang menurut bahasa masing-masing, yag datang dari arah langit yang memanggil-manggil nama Imam Mahdi. Suara itu amat kuat sehingga orang yang sedang duduk akan berdiri, yang berdiri akan terduduk dan yang tidur akan terjaga kerana terkejut mendengar suara itu. Suara itu dapat didengar oleh setiap orang di seluruh dunia ini.
Tidak lama selepas itu akan kedengaran lagi suara dari langit dan suara dari langit itu akan dilawan oleh suara yang datang dari bumi. Suara yang dari langit itu adalah suara malaikat yang menyatakan bahawa Imam Mahdi adalah dari keluarga Nabi Muhammad SAW, manakala suara dari bumi pula menyebutkan bahawa Imam Mahdi itu adalah dari keturunan Nabi Isa AS. Orang-orang kafir akan mempercayai suara yang datang dari arah bumi itu manakala umat Islam akan mempercayai suara yang datang dari arah langit.
Tanda yang paling besar daripada semua tanda kemunculan Imam Mahdi itu ialah munculnya Pemuda Bani Tamim di Timur, yang menjadi pemimpin di dunia sebelah Timur. Beliau lalu mempersiapkan segala kelengkapan untuk pemerintahan Imam Mahdi, iaitu pusat pemerintahannya di Timur itu. Kemudian beliau meluaskan empayar kekuasaan Islamnya ke wilayah-wilayah yang berhampiran dan memakai gelaran Amir Min Umarak. Selepas itu beliau meluaskan lagi empayar Islam dengan menggabungkan seluruh wilayah Khurasan ke dalam pemerintahannya. Pada masa ini beliau menggabungkan kekuatan tenteranya dengan tentera daripada Al-Haris Harras dan ditambah lagi dengan kekuatan daripada Al-Hasyimi.
Setelah itu beliau meluaskan seluruh wilayah Islamnya itu sehingga ke seluruh Tanah Arab dan Turki, dan selepas itu menyerahkan kekuasaannya yang amat luas itu kepada Imam Mahdi yang muncul di Makkah. Oleh Imam Mahdi, wilayah kekuasaannya itu dibahagikan kepada empat wilayah iaitu Timur, Semenanjung Tanah Arab, Afrika dan Eropah dengan setiap satunya diperintah oleh seorang wakilnya. Imam Mahdi sendiri, buat beberapa tahun, memerintah di sebelah Tanah Arab sana.
Sejurus sebelum peristiwa pembaiatannya, suatu pertempuran sengit akan berlaku di Ahjaruz Zait, antara pasukan tentera as-Sufyani dengan penduduk Madinah, yang menyebabkan penduduk Madinah menderita teruk dan kota Madinah hancur rata. Pasukan as-Sufyani ini meneruskan perjalanan ke Makkah untuk menyerang dan memusnahkan kota suci itu, tetapi mereka terbenam ke dalam tanah di al-Baidak. Ketika itulah Imam Mahdi dibaiat oleh para jemaah haji dan oleh sekumpulan orang-orang besar Allah.
Tanpa disengajakan, tujuh orang pemimpin utama manusia, setiap seorangnya diikuti oleh tiga ratus pengikut tiba di Makkah secara serentak. Apabila mereka bertemu, masing-masing bertanya sebab mereka datang ke Makkah, dan setiap mereka menjawab bahawa mereka masing-masing sedang mencari Imam Mahdi. Orang-orang ini terus mencari Imam Mahdi ke sana ke mari di sekitar kota Makkah, dan apabila bertemu dengan seorang yang mereka syak bahawa orang itu adalah Imam Mahdi, mereka segera menanyakan namanya dan nama bapanya. Dikeranakan cara mereka menyoal itu agak kasar, Imam Mahdi menjadi serba salah.
Imam Mahdi yang keliru dengan keadaan ketika itu menafikan, lalu melarikan diri ke Madinah. Para pengikut ini memberitahu ketua mereka dan menceritakan sifat-sifat orang yang mereka temui. Dia diikuti oleh mereka sampai ke Madinah, tetapi sesampainya di sana mereka mendapati bahawa Imam Mahdi itu sudahpun kembali semula ke Makkah. Maka mereka pun segera berpatah balik ke Makkah. Di sini dapat disebutkan bahawa Imam Mahdi dan para pencarinya itu menaiki kenderaan yang pantas kerana Imam Mahdi dapat sampai ke Madinah dalam tempoh semalam sahaja, begitu juga pasukan pencarinya tadi. Kemudian, semasa balik semula ke Makkah, tempoh masa yang sama diperlukan untuk sampai semula ke Makkah oleh kedua-dua mereka - Imam Mahdi dan pasukan yang mencarinya tadi. Jelaslah bahawa hadis dan asar itu menggambarkan penggunaan kenderaan yang dapat bergerak pantas, yang pada hari ini adalah kereta atau bas.
Di Makkah, mereka terus mencarinya lagi dan kali ini, apabila menemuinya, mereka menanyakan sama ada namanya Muhammad bin Abdullah, menanyakan nama ibunya dan juga sifat-sifatnya. Sekali lagi Imam Mahdi memberitahu mereka bahawa dia bukanlah orang yang mereka cari. Katanya mereka telah banyak memungkiri janji dan banyak pula menumpahkan darah umat Islam.
Maka pada awal malam sepuluh Muharam, kumpulan ini berjaya menemui Imam Mahdi yang ketika itu sedang menangis, menyandarkan mukanya ke Kaabah, di antara Rukun Yamani dengan Maqam Ibrahim. Pada ketika itulah dia dipaksa menerima baiat daripada mereka, sedangkan dia sendiri merasa berat hati menerimanya dan dalam keadaan yang amat terpaksa. Sejurus sebelum itu, sekumpulan jemaah haji telah memaksanya keluar dari rumahnya di Safa lalu dibawa ke Maqam Ibrahim dan dia dibaiat oleh kumpulan jemaah haji itu di situ. Dia diugut jika tidak mahu menerima baiat mereka, dia akan dipancung lehernya oleh mereka.
Ketika itulah juga Allah akan menurunkan rahmat-Nya yang tidak terhingga iaitu tertanam rasa cinta dan kasih yang amat mendalam kepada Imam Mahdi ke dalam hati setiap orang Islam, lalu dia memimpin seluruh umat Islam di dunia ini. Semua umat Islam yang hidup pada waktu itu akan bersatu di bawah satu pimpinan, iaitu pimpinan Imam Mahdi. Tidak ada lagi pemimpin lain yang lebih hebat dan msyhur melainkan Imam Mahdi sahajalah satu-satunya yang mereka terima sebagai pemimpin sebenar mereka.
Ringkasan Peristiwa Sebelum Imam Mahdi Muncul
Sebelum zahir Imam Mahdi, iaitu beberapa lama sebelum kemunculannya, akan berlaku beberapa fitnah yang dahsyat dari beberapa golongan. Antara peritiwa fitnah tersebut ialah:
1. Sewaktu pecahnya Sungai Furat, keluarlah emas daripada bukit yang berdekatan. Akibatnya, muncullah tiga puak yang saling berebutkan harta emas itu. Salah satu puak yang paling hampir dengan timbunan emas itu berkata, “Demi Allah, kami akan bunuh sekalian manusia kerana jika kami biarkannya, nescaya akan habislah ia.” Selepas itu tercetuslah pembunuhan besar-besaran sehingga dari setiap seratus orang, semuanya terbunuh melainkan seorang sahaja yang hidup. Setiap yang pergi merebut harta itu berharap dialah orang yang seorang itu. Itulah lambang ketamakan mereka terhadap harta dunia pada zaman itu.
2. Keluar seorang dari keturunan as-Sufyani yang kafir daripada anak Khalid bin Sufyan di Syria hingga terjadi satu peperangan yang sangat besar. Imam Mahdi tidak akan muncul melainkan setelah as-Sufyani mendapat kuasa dan memerintah. Kafir yang dimaksudkan adalah dia memerintah negaranya menggunakan sistem kafir, bukan sistem kenegaraan Islam. Syria atau Syam yang dimaksudkan adalah umum, iaitu Amerika Syarikat dan sekutunya negara-negara Eropah, kerana Syam itu bersempadan dengan Rom pada zaman dahulu. Khalid bin Sufyan itu bukan namanya seperti yang biasa kita fahami, tetapi bermaksud negara-negara maju yang mencipta teknologi dan alat-alat baru (Khalid), dan mereka pula bersatu tenaga menentang Islam, selain mahu kekal memerintah dunia ini (Khalid), dan penduduknya selalu mengamalkan cara hidup yang sihat dan bersih (Sufyan). Atau mereka amat mementingkan kebersihan dan memakan makanan yang berkhasiat.
3. Berlaku peperangan yang berpunca dari puak Ibqak. Menurut para ulama, puak Ibqak ini adalah penduduk yang ada padanya warna putih dan hitam di Mesir. Secara realitinya mereka adalah golongan yang datang dari Asia dan dari Afrika. Mesir yang dimaksudkan bukanlah negara Mesir yang kita kenali, tetapi adalah lambang sahaja. Sebab Mesir itu adalah negara penghubung antara benua Asia dan Afrika.
4. Muncul pula puak Ashab. Ashab ialah satu puak yang kulitnya bercampur warna putih dan merah. Mereka adalah golongan yang datang dari Eropah iaitu orang yang kulitnya kemerah-merahan. Mereka bangun serentak menjadi satu kuasa dunia menjajah negara-negara di Asia dan Afrika, iaitu sewaktu penjajahan Eropah ke atas Asia dan Afrika sedikit masa dahulu. Mereka juga bersekutu (Ashab) dalam tindakan dan matlamat, juga bersekutu dalam menentang Islam.
5. Muncul puak A’raj iaitu satu puak yang ketuanya adalah seorang yang berjalan capik dan datang dari arah Maghribi. Mereka yang dimaksudkan adalah pasukan tentera yang datang dari Amerika Syarikat (disebutkan Maghribi). Capik yang dimaksudkan adalah banyak kelemahan dalam pasukan tenteranya dan di dalam negaranya, bukan capik anggota badan. Ia mengaku besar dan kuat sedangkan urusan dalamannya sendiri pun tidak terurus. Itulah capik yang dimaksudkan. Iaitu negara kuasa besar dunia yang pincang masyarakat dan pentadbirannya, atau negara yang lengkap peralatan perangnya tetapi tidak tahu berperang dengan sebenar-benarnya.
6. Berlaku peperangan antara semua puak berkenaan yang berlanjutan selama setahun dan kemenangan adalah di pihak tentera Sufyani. Perang yang dimaksudkan di sini ada dua iaitu Perang Dunia Kedua (1941-45). Puak Ibqak adalah gabungan Jerman dan Jepun (Ibqak) yang berjaya ditewaskan oleh pasukan as-Sufyani (Amerika) dan Ashab (sekutu di Eropah). Dan yang kedua ialah Perang Teluk (1991) iaitu antara Iraq (Ibqak) dengan Amerika (as-Sufyani) dan sekutunya Eropah (Ashab). Yang dilihat menang adalah tentera as-Sufyani (Amerika) dan yang dilihat kalah adalah puak Ibqak (Iraq).
7. Kemudian muncul pula seorang raja dari negeri Maghribi yang membunuh semua lelaki dan memperkosa wanita. Dia menunggu di bumi Arab untuk memerangi puak as-Sufyani sehingga segala harta bendanya dirampas. Raja yang dimaksudkan adalah Presiden baru Amerika Syarikat, yang meneruskan usaha mengepung dan menyekat Iraq sehingga negara dan rakyat Iraq menderita kesempitan hidup, ramai yang mati kebuluran atau kekurangan zat, begitu juga wanita dan kanak-kanak turut mati akibat sekatan yang dikenakan itu. Harta benda yang dimaksudkan itu adalah bahan-bahan makanan yang tidak dibenarkan dibawa masuk ke Iraq, melainkan dengan dicatunya, dan kedua ialah sumber petroleum Iraq yang pengeluarannya amat dikawal oleh mereka.
8. Puak as-Sufyani meneruskan peperangan dengan puak Rom dan Turki sehingga berlaku berbagai-bagai penganiayaan dan kerosakan seperti perut perempuan mengandung dibelah dan kanak-kanak dibunuh. Kali ini as-Sufyani yang dimaksudkan adalah puak di Eropah Timur yang membunuh ramai umat Islam tanpa pilih kasih lagi. Rom dan Turki yang dimaksudkan adalah negara-negara yang pernah ditakluk oleh Kerajaan Osmaniyah dahulu termasuk di negara-negara bekas jajahan Rom yang pernah ditawan oleh Turki Osmaniyah. Mereka amat zalim sehingga perempuan mengandung dan kanak-kanak yang tidak bersalah pun turut dibunuh.
9. Orang-orang as-Sufyani terus-menerus memburu orang-orang Quraisy, menyebabkan mereka terpaksa melarikan diri ke Turki, di samping sebahagiannya menerima penyeksaan. Sebahagian yang lain pula berjaya melarikan diri ke Khurasan. As-Sufyani yang dimaksudkan di sini adalah puak Badwi dari Bani Saud yang menawan Hijaz termasuk Makkah dan Madinah. Mereka membunuh semua keturunan Alawi, Hasani, Husaini dan Hasyimi. Ramai yang lari menyelamatkan diri ke negara-negara lain seperti ke Afrika, ke Syria, ke Turki dan India. Ada yang berjaya diturut oleh mereka lalu dibunuh. Ramai yang menerima seksaan. Akhirnya Ahlulbait yang dimulia dan didoakan oleh seluruh umat Islam itu, berpecah-pecah ke serata tempat. Ramai yang mati dan ramai yang diseksa. Yang selamat tidak berani menonjolkan diri. Akhirnya pupuslah seluruh Ahlulbait daripada kota Makkah dan Madinah dan daripada kekuasaan terhadap umat Islam. Kaum Quraisy juga turut diturunkan daripada menjawat sebarang jawatan pemerintahan. Mereka kini menjadi orang biasa, dan dibiarkan begitu sahaja - tanpa jawatan, tanpa penghormatan dan tanpa pembelaan.
10. Dalam usaha memburu saki-baki lelaki Quraisy itu, tentera as-Sufyani yang berkuda menuruti hingga ke Khurasan. Mereka telah membinasakan banyak bandar dan membunuh beratus ribu manusia, termasuk kanak-kanak dan wanita. Khurasan yang dimaksudkan di sini adalah umum, ertinya jauh kerana Khurasan itu memang amat jauh pada pandangan orang zaman dahulu. Tentera berkuda itu bukanlah kuda yang ditunggang, tetapi kenderaan tentera yang lengkap dan moden.
11. Semasa sampai di Khurasan, keganasan dan kezaliman mereka bertambah dahsyat. Setiap keluarga Rasulullah SAW dan Bani Hasyim serta penduduk Khurasan yang melindungi akan ditangkap lalu dibunuh. Ini juga sudah berlaku di seluruh dunia Islam, sehingga orang yang berani mengaku dirinya sebagai Ahlulbait akan menerima seksaan, difitnah dan dipermalukan. Mereka sentiasa dipandang serong oleh pihak berkuasa. Keadaan ini berlaku selama beberapa tahun, yang disebut sebagai zaman fitnah terbesar dan terhebat, yang langsung tidak dapat dibayangkan kedahsyatannya oleh manusia pada zaman dahulu akan bentuknya.
12. Setelah berlaku keganasan, kezaliman dan fitnah yang besar itu, zahirlah Imam Mahdi dengan tujuan menghapuskan segala kezaliman dan peperangan yang sedang dahsyat dilakukan oleh puak-puak manusia yang memusnahkan bumi Tuhan ini. Memang Imam Mahdi zahir ketika manusia di seluruh dunia sedang berada di puncak penyelewengan dan kezaliman yang maha dahsyat itu. Zahirnya Imam Mahdi itu membawa cahaya baru yang bersinar terang di dalam hati setiap orang yang beriman.
13. Semasa huru-hara dan peperangan itulah, Imam Mahdi bersama-sama dua orang pembantu dan tujuh orang lain, melarikan diri dari Madinah lalu bersembunyi di Makkah.
14. Apabila dikhabarkan kedatangan Imam Mahdi ke Makkah, rajanya amat gembira. Kedatangan Imam Mahdi disambut dengan gembira dan diizinkannya tinggal di Makkah dengan aman. Asalnya begitulah yang berlaku, tetapi raja Makkah itu dihasut oleh syaitan dan ditakut-takutkan bahawa dia akan kehilangan kuasa pemerintahan kepada Imam Mahdi. Maka terlintaslah di hatinya untuk berbaiat kepada Imam Mahdi. Terfikir padanya bahawa dia sudah tidak ada jalan lain lagi, melainkan tunduk kepada Imam Mahdi.
15. Namun keadaan sebaliknya yang berlaku. Raja Makkah itu telah mengkhianati dan menipu Imam Mahdi. Dia berjaya juga ditipu oleh syaitan yang membujuknya dengan pelbagai perkara dan bayangan menakutkan. Dia cuba membunuh kedua-dua pembantu Imam Mahdi. Salah seorang daripadanya berjaya dibunuh di antara Rukun dan Maqam Ibrahim, manakala yang seorang lagi berjaya melepaskan diri lantas dengan segera memberitahukan hal ini kepada Imam Mahdi. Ini menyebabkan Imam Mahdi bersedih hati dan menyabarkan yang lain.
16. Imam Mahdi mengumpulkan jemaahnya untuk memerangi raja Makkah yang dimurkai oleh Allah dan segala isi langit itu. Imam Mahdi berkhemah di salah sebuah bukit di Taif. Perang pun berlaku dan Imam Mahdi berjaya membunuh raja Makkah yang zalim. Itulah perang pertama daripada enam peperangan yang lain yang akan dilaluinya kelak.
Keadaan Sebelum Imam Mahdi Zahir
Sebelum Imam Mahdi zahir, beberapa perkara besar akan berlaku. Hal-hal besar ini sudah disebutkan oleh terlalu banyak hadis dan sebahagian besarnya sudah sedia diketahui oleh kebanyakan masyarakat Islam di Malaysia dan di Asia Tenggara. Dan di sini hanyalah ringkasannya sahaja yang akan diberikan, untuk memudahkan kita mengingat semula apa yang telah sedia diketahui itu.
Sebelum Imam Mahdi zahir, muncul Pemuda Bani Tamim yang mendapat kuasa di sebelah Timur. Kemunculan Pemuda Bani Tamim ini akan menggemparkan seluruh dunia, baik yang Islamnya apatah lagilah yang bukan Islamnya. Kemunculan beliau sebagai pemerintah di Timur akan menyebabkan seluruh dunia menjadi lumpuh dan huru hara. Sistem ekonomi Barat yang didasarkan kepada kapitalis terus lumpuh dan akhirnya mati, menyebabkan seluruh perdagangan yang sebelumnya amat sibuk dan maju, jadi terhenti terus. Namun, suatu keajaiban yang amt besar berlaku di situ. Pada ketika sistem ekonomi kapitalis itu terhenti dan seterusnya mati, sistem ekonomi Islam pula merecup naik dan menggantikan terus sistem kapitalis yang telah rapuh dan runtuh itu. Akhirnya sistem Islam itulah yang menguasai seluruh perdagangan di Timur, kerana seluruh sistem kapitalis tadi sudah tidak dapat dipakai lagi untuk sebarang urusan dan urus niaga.
Sistem politik demokrasi Barat yang juga sedang digunakan sebelum itu akan turut mengalami nasib yang serupa. Akhirnya sistem demokrasi Barat itu terus dibatunisankan dan di celah-celah runtuhan sistem Barat itu, cara politik Islam yang tidak zalim dan sangat adil itu akan naik dan menggantikan terus seluruh sendi-sendi sistem politik Barat yang digunakan. Dengan naiknya beliau, tamatlah kedua-dua sistem warisan daripada penjajah Barat itu dari dunia sebelah Timur ini. Naiklah semula sistem Islam yang sangat adil itu, secara yang benar-benar realiti, menggantikan sistem lama itu, tanpa perlu kepada sebarang teori dan perbincangan di mana-mana forum atau seminar pun.
Penentang-penentang Imam Mahdi
Sejurus sebelum Imam Mahdi muncul, akan muncul terlebih dahulu as-Sufyani, yang dikatakan muncul di tengah-tengah Damsyik. Dia akan menjadi pemerintah di sana dan membina angkatan tentera yang kuat, ramai dan lengkap. Dia seorang yang pintar bercakap dan mendapat sokongan daripada rakyatnya dalam setiap apa yang dilakukan termasuk memerangi Imam Mahdi. As-Sufyani yang dimaksudkan di sini adalah puak Syiah, yang mendapat kuasa pemerintahan di negara Iran pada tahun 1979, setelah mereka berjaya menjatuhkan Shah Iran, raja terakhir dari Dinasti Pahlavi. Pemimpinnya pada masa itu adalah Imam Ayatollah Ruhollah Khomeini Seyyed Mosavi.
As-Sufyani akan dibantu oleh bapa saudaranya iaitu Kalb. Dia akan memerangi sesiapa sahaja yang berani menentangnya. Penindasan akan berleluasa di setiap pelosok dunia akibat pemerintahan as-Sufyani itu, dia membunuh sesuka hati, sehingga perempuan mengandung dan kanak-kanak kecil pun turut dibunuh tanpa belas kasihan. Puak Qais bangun cuba menentang as-Sufyani tetapi akhirnya tewas dan dibunuh beramai-ramai oleh Kalb. Puak Qais yang dimaksudkan adalah pasukan Iraq yang pada hari ini dipimpin oleh Saddam Hussein, dari Parti Sosialis Baath.
Satu pasukan tentera as-Sufyani yang besar jumlahnya dihantar ke Kufah dan mereka memerangi penduduk Khurasan, melakukan kerosakan yang amat besar dan membunuh penduduknya dalam jumlah yang amat ramai. Pada ketika itulah munculnya Panji-panji Hitam yang pasukan tenteranya amat kecil tetapi amat kuat dan gagah, dipimpin oleh Syuaib bin Saleh, Bani Tamim, yang bersatu dengan pasukan pimpinan al-Hasyimi.
Pasukan Syuaib ini berjaya menghalang pasukan tentera as-Sufyani daripada terus melakukan kerosakan. Satu pertempuran yang asangat dahsyat berlaku yang mengakibatkan ramai tentera dari kedua-dua pasukan terkorban. Namun, nyata yang ramai terkorban itu adalah dari pasukan as-Sufyani, menyebabkan mereka kalah dengan seteruk-teruknya. Berbetulan dengan masa itulah, seruan-seruan dari langit berulang kali menyebut-nyebutkan nama Imam Mahdi, menyebabkan beliau sudah menjadi sebutan ramai.
As-Sufyani dengan segera menghantar satu lagi pasukan tenteranya dalam jumlah yang besar dari arah Iraq untuk menghapuskan Imam Mahdi. Mereka sampai ke Madinah lalu menghancurkannya, membunuh seramai-ramai penduduknya termasuk perempuan mengandung, orang-orang tua dan kanak-kanak kecil. Akhirnya Madinah hampir-hampir menjadi kota sepi, dengan yang tinggal hanyalah binatang-binatang liar dan runtuhan-runtuhan bangunan.
Seterusnya pasukan as-Sufyani ini meneruskan perjalanannya ke Makkah tetapi dalam perjalanan, di kawasan berhampiran Zul Hulaifah, keseluruhan pasukan ini ditelan bumi. Tiada yang selamat melainkan dua orang yang segera menyampaikan berita kemalangan itu kepada as-Sufyani. Bagaimanapun, berita buruk itu tidak menakutkan as-Sufyani walau sedikit pun.
Akhirnya dalam satu peperangan, Imam Mahdi berjaya menangkap As-Sufyani lalu menyembelihnya di tepi laut. Kemudian Imam Mahdi memerangi Kalb pula, lalu dibunuh, sama seperti yang diperbuat kepada As-Sufyani sebelumnya. Seluruh harta benda mereka berdua ini akan dirampas dan dimasukkan ke dalam Baitulmal. Dengan matinya kedua-dua musuh utama Imam Mahdi ini, seluruh dunia akan menjadi sangat aman, tidak ada lagi peperangan yang melibatkan mana-mana pihak (Islam dan Kristian) melainkan dengan India dan China sahaja lagi. Pada ketika itu, seluruh dunia sudah berjaya ditawan oleh Imam Mahdi dan diperintah secara langsung oleh beliau.
Imam Mahdi juga akan memerangi India sehingga berjaya menawannya dengan mudah sahaja. Selepas itu, seluruh India dan kawasan-kawasan sekitarnya berjaya ditakluk oleh Imam Mahdi. Kemudian Imam Mahdi akan pergi memerangi China dan negara-negara di sekitarnya termasuk Jepun. Seluruh kawasan di rantau berkenaan turut berjaya beliau tawan dan memeluk Islam.
Beliau juga akan menghadapi tentangan daripada Dajjal yang akan muncul semasa Imam Mahdi sedang memerintah dunia. Kemunculan Dajjal itu memang amat menyusahkan, dan tidak ada kesusahan yang lebih berat dari itu sepanjang sejarah peradaban manusia yang lebih berat daripada fitnah Dajjal. Dajjal seterusnya menguasai seluruh dunia dengan dibantu oleh hampir seluruh bangsa Yahudi. Dan sepanjang empat puluh hari itulah mereka benar-benar dapat merasa memerintah seluruh dunia ini, seperti yang sekian lama mereka idam-idamkan.
Pasukan Imam Mahdi
Pasukan Imam Mahdi ini ada beberapa golongan. Secara ringkasnya pasukan Imam Mahdi ini dibahagikan menurut kategori-kategori yang telah Allah SWT sendiri tentukan. Mereka adalah:
1. Para Asoib. Mereka ini adalah golongan dari Timur yang berjumlah 16 ribu orang. Mereka ini adalah golongan yang menyamai para sahabat dari segi amalan agamanya yang zahir, tetapi tidak dari segi taraf dan kedudukan pada sisi Allah. Mereka ini adalah dari kalangan orang-orang yang telah mencapai taraf saleh dan merupakan generasi contoh untuk manusia akhir zaman, khasnya yang hidup pada zaman Imam Mahdi memerintah. Mereka ini insya-Allah dimudahkan jalan untuk masuk ke dalam syurga seperti yang dijanjikan. Dalam peperangan menentang musuh Islam, mereka ini adalah orang-orang yang sentiasa taat dan berperang dengan bersungguh-sungguh. Mereka sangat menjaga dosa-dosa mereka dan masyarakat seluruhnya.
2. Para Ikhwan. Ikhwan ini berjumlah 314 orang dan di antaranya ada kaum wanita. Mereka inilah orang-orang kanan Imam Mahdi dan Pemuda Bani Tamim, sentiasa membantu Imam Mahdi dalam setiap urusan pentadbirannya di seluruh dunia. Mereka inilah yang akan memenuhkan dunia ini, seolah-olah mereka itu memenuhkan setiap ruang dunia ini sehingga dirasakan tiada lagi ruang yang kosong di atas dunia ini melainkan semuanya telah dipenuhi oleh mereka. Para Ikhwan ini sendiri ada beberapa tingkatan lagi, bermula dari yang paling umum sehinggalah kepada yang paling tinggi tarafnya pada sisi Allah.
3. Rasul-rasul dahulu. Antara rasul berkenaan adalah Nabi Isa AS yang akan turun dari langit lalu membantu Imam Mahdi membunuh Dajjal dan memerangi bangsa Yahudi. Juga Nabi Ilyas AS yang masih hidup di atas dunia ini. Khidir AS yang masih hidup itu juga akan turut keluar dan membantu Imam Mahdi.
4. Ashabul Kahfi. Mereka adalah sekumpulan pemuda beriman yang berusaha menyelamatkan iman mereka lalu tertidur di dalam sebuah gua. Mereka akan keluar dari dalam gua mereka lalu membantu Imam Mahdi memerintah dunia ini dan turut sama memerangi musuh-musuh Islam.
5. Para Wali Allah. Maksudnya adalah para wali Allah yang umum. Ada di antara wali Allah itu yang masih hidup dan ada pula di kalangan mereka ini yang telah meninggal dunia. Namun semuanya akan turut membantu Imam Mahdi dalam setiap urusan yang beliau memerlukan pertolongan mereka. Hal ini sebenarnya tidak susah dipercayai dan diketahui kerana orang yang memahami hakikat kejadian insan pasti tidak akan menolak adanya para wali yang telah meninggal dunia bangkit membantu orang yang masih hidup. Hal yang demikian tidaklah sukar bagi Allah untuk menjadikannya. Selain itu, ada juga wali ghaib yang pada masa pemerintahan Imam Mahdi semuanya menzahirkan diri ke tengah-tengah masyarakat dan membantu masyarakat Islam untuk mendekati Allah.
6. Wali-wali Abdal. Mereka sudah disebutkan oleh beberapa buah hadis dan asar bahawa mereka akan membantu Imam Mahdi, berbaiat kepada Imam Mahdi di Masjidil Haram dan berperang bersama-sama dengan Imam Mahdi. Jumlah mereka ini berbeza-beza menurut keperluan dan masa. Ada kalanya ramai dan ada kalanya sedikit pula. Namun, setiap kali salah seorang daripada mereka mati, maka Allah akan melantik seorang wali lain untuk menggantikan tempatnya sebagai Wali Abdal. Ada juga disebutkan bahawa jumlah Wali Abdal lelaki adalah sama banyak dengan bilangan Wali Abdal yang perempuan. Dan tempat mereka adalah di Syam.
7. Wali Nujabak. Mereka adalah golongan yang berada di Mesir dan akan segera mendatangi Imam Mahdi sebaik-baik sahaja Imam Mahdi muncul di Makkah. Mereka ini akan turut membantu Imam Mahdi dalam setiap urusan yang beliau memerlukan pertolongan mereka. Keberadaan mereka dalam masyarakat sangatlah didambakan oleh seluruh umat Islam, terutamanya yang tinggal di merata-rata benua Afrika.
Peperangan Yang Disertai Oleh Imam Mahdi
Perang Pertama.
Semasa berlaku huru hara di Mina dan Madinah, Imam Mahdi bersama-sama dua orang pembantunya dan tujuh orang lagi melarikan diri dari Madinah dan bersembunyi di Makkah. Gabenor di Madinah menulis sepucuk surat (atau menelefon sahaja) kepada Gabenor di Makkah menyatakan kedatangan Imam Mahdi. Gabenor Makkah sangat gembira mendengar berita itu lalu menjemput Imam Mahdi dan jemaahnya menemui beliau. Imam Mahdi memenuhi jemputan itu lalu diizinkan tinggal di Makkah dengan aman sebagai seorang suaka politik.
Rupa-rupanya Gabenor Makkah itu menipu Imam Mahdi dengan memanggil kedua-dua pembantu Imam Mahdi untuk menemuinya. Mereka kemudiannya dibunuh di Hajarul Aswad dan Maqam Ibrahim, tetapi salah seorang daripadanya berjaya menyelamatkan diri lalu memberitahu Imam Mahdi. Imam Mahdi berasa marah dengan sikap Gabenor Makkah yang penipu itu, lalu melarikan diri ke Taif bersama-sama pengikutnya. Di sana beliau berkhemah sambil mempersiap pasukannya untuk memerangi Gabenor Makkah yang dimurkai oleh Allah dan seluruh isi langit itu. Beliau dibantu sama oleh penduduk Taif dan sekitarnya.
Seterusnya Imam Mahdi memerangi Gabenor Makkah dan segala askarnya itu. Walaupun jumlah pasukannya sedikit sahaja, Imam Mahdi berjaya mengalahkan Gabenor Makkah itu dan dapat pula membunuh gabenornya. Setelah itu Imam Mahdi dibaiat oleh sekalian manusia di Masjidil Haram.
Perang Kedua
Imam Mahdi mengalih perhatiannya ke Rom Turki. Disebutkan Turki kerana pada masa itu, Kostantinopel adalah pusat pentadbiran dan keagamaan Rom untuk beberapa abad. Selepas itu, Turki pula menakluk dan seterusnya mengambil alih kota Kostantinopel itu, lalu menjadikannya pusat pentadbiran Kerajaan Osmaniyah Turki selama kira-kira enam ratus tahun, dinamakan semula sebagai Istanbul. Dan Turki Rom yang dimaksudkan itu bukanlah Turki yang ada pada hari ini dan Kostantinopel yang dimaksudkan itu juga bukanlah kota Istanbul yang ada pada hari ini.
Turki yang dimaksudkan itu adalah Sepanyol dan Perancis manakala Kostantinopel yang dimaksudkan adalah kota Vatican iaitu pusat kepaderian Kristian sedunia. Jadi, Turki dan Kostantinopel seperti yang disebut-sebutkan itu hanyalah kiasan sahaja, bukanlah yang sebenar. Ini untuk menyesuaikan pemahaman umat Islam pada masa dahulu dengan apa yang diketahui oleh baginda SAW, para sahabat dan para tabiin melalui kasyaf mereka.
Imam Mahdi akan mengikat perjanjian gencatan senjata selama sembilan tahun dengan Eropah Kristian. Dalam tempoh gencatan senjata itulah kedua-dua belah pihak benar-benar merasakan keamanan sejati. Seluruh umat Islam kini benar-benar mengecapi apa itu nikmat keamanan. Mereka juga bergabung menentang tentera Russia yang selalu mengganggu ketenteraman pihak Islam. Walaupun berlaku perjanjian damai, kedua-dua belah pihak tetap berbeza pendapat mengenai beberapa masalah, misalnya mengenai salib. Orang-orang Rom mengatakan bahawa salib itu mampu memberi bekas dalam mengalahkan musuh mereka, manakala orang-orang Islam mengiktikadkan bahawa hanya Allah SWT sahaja yang mampu memberi bekas, bukannya salib.
Semasa berlaku percanggahan pendapat itu, salah seorang tentera Islam telah dengan sengaja mematahkan salah satu daripada salib tersebut dalam keadaan marah. Maka marahlah tentera-tentera Rom lalu mereka membunuh askar Islam tersebut. Maka pada ketika itu, pecahlah perang besar antara kedua-dua pasukan tentera itu. Dan Allah memuliakan tentera muslimin dengan mati syahid.
Selepas itu, pihak Rom keluar dengan 80 ketumbukan tentera yang amat besar, di bawah 80 bendera. Pada setiap ketumbukan itu ada 12 ribu askar Kristian Eropah. Mereka meneruskan perjalanan dan hanya singgah di bandar A’amaq dekat Halb dan Antokiah, iaitu kawasan yang airnya tidak pernah kering melainkan pada musim panas. Kawasan yang mereka singgahi itu adalah kawasan yang rata, merupakan padang rumput yang cukup luas. Beberapa orang penduduk A’amaq yang juga merupakan anggota pasukan Imam Mahdi berkumpul untuk menghadapi askar-askar Rom itu.
Setelah berlaku cabar-mencabar, tercetuslah peperangan yang amat besar sebanyak tiga kali. Pada kali pertama peperangan itu, tentera Islam kalah sehingga sepertiga daripada jumlah mereka mati terbunuh. Semua tentera Islam yang mati itu tidak diterima taubat mereka oleh Allah selama-lamanya kerana mereka itu adalah orang-orang munafik. Askar Islam yang selebihnya berundur untuk mengatur strategi lain yang dirasakan lebih berkesan.
Dalam pertempuran kali kedua, sepertiga daripada mereka pula mati. Tentera yang mati ini adalah mati syahid dan dimuliakan oleh Allah kerana betul niatnya. Askar Islam yang selebihnya terpaksa berundur lagi dan menyusun strategi yang benar-benar mantap, iaitu sesuatu yang tidak pernah terdugakan oleh pihak Kristian. Semasa merancang strategi itu, tentera Islam berpecah kepada tiga pendapat. Pendapat pertama mahukan tentera Islam menyerah kalah kerana tentera musuh terlalu besar untuk ditentang. Pendapat kedua mahukan peperangan diteruskan kerana mereka yakin bahawa tentera Islam tetap akan menang dan menganjurkan agar tentera Islam bergerak melalui kawasan gurun dan pedalaman.
Pendapat ketiga menyeru agar kedua-dua pendapat tadi tidak taksub kepada pendapat masing-masing kerana Allah tidak akan membantu mereka jika mereka berpecah belah, lalu mengajak mereka bersatu semula. Akhirnya mereka bergabung semula dan bersetuju meneruskan peperangan, walau apa pun yang akan terjadi.
Pada pertempuran kali ketiga, kalahlah tentera Rom walaupun tentera Islam hanya tinggal sepertiga sahaja lagi, sedangkan orang-orang Rom sudah menjangkakan bahawa mereka akan mengalahkan tentera Islam tersebut. Mereka terlalu gembira kerana melihatkan pasukan tentera Islam yang amat kecil itu. Mereka pun menyatakan bahawa salib boleh memberi bekas kepada kemenangan mereka tetapi dinafikan oleh tentera Islam.
Dan tentera Islam yang tinggal sepertiga dan menang itu, tidak difitnahkan ke atas mereka selama-lamanya. Allah memberikan tentera Islam kemenangan dengan menurunkan seramai dua ratus ribu malaikat, berserta Mikail AS dan dibantu juga oleh para wali Allah. Datanglah azab kepada pasukan Rom itu sehingga kebanyakan mereka mati kerana azab itu.
Tentera Islam tadi memasuki kota Rom dengan penuh kemenangan. Orang-orang yang tinggal meminta keamanan dan bersetuju membayar jizyah, lalu diberikanlah mereka keamanan. Kemudian orang-orang Rom cuba menakut-nakutkan tentera Islam dengan menyebarkan berita bahawa Dajjal telah keluar dan menawan anak isteri mereka. Tetapi berita itu tidak mampu memperdayakan umat Islam lalu orang-orang Eropah itu dibunuh seramai-ramainya dan segala harta benda mereka dirampas. Semuanya dapat ditawan dalam tempoh tiga hari sahaja. Kemenangan ini disambut dengan penuh gembira sambil mengucapkan tasbih, takbir dan tahlil kepada Allah sehinggalah tiba waktu subuh tanpa tidur-tidur.
Setelah terbit fajar, tentera Islam melaungkan takbir dengan sekuat-kuatnya sehingga menyebabkan runtuh kota Rom itu. Mereka bertakbir lagi dan runtuh lagi kota Rom itu yang di sebelah lain, dan begitulah sehingga habis runtuh semua bahagian kota Rom itu. Kejadian ini amat menakjubkan orang-orang Rom sehingga akhirnya mereka mengakui bahawa memerangi umat Islam bererti memerangi Allah. Mereka menyerahkan segala harta benda mereka sehingga tidak ada yang tinggal lagi. Umat Islam membahagi-bahagikan harta rampasan perang itu di tengah-tengah padang dan jalan kerana sudah terlalu banyaknya. Juga kerana terlalu banyaknya itu, mereka menyukatnya dengan menggunakan talam-talam besar sahaja, tidak lagi menggunakan alat penimbang.
Perang Ketiga
Imam Mahdi akan memerangi India sehingga berjaya menakluk seluruh negara itu dan kawasan-kawasan yang berhampiran dengannya. Imam Mahdi juga membunuh semua orang kafir yang menentangnya dan juga orang-orang Islam yang telah keluar daripada Ahlus Sunnah wal Jamaah. Pemerintah India itu menyusun pasukan tenteranya secara besar-besaran dan dengan segala kelengkapan perang tercanggih yang mereka miliki. Namun, Imam Mahdi dapat mengalahkan raja itu dengan amat mudah sahaja. Akhirnya seluruh India di-Islamkan atau yang tidak melawan membayar jizyah sebagai tanda mengaku kalah sambil meminta keamanan.
Perang Keempat
Imam Mahdi akan memerangi seluruh mazhab yang bidaah, baik dalam bidang apa pun, dan walau di mana pun jua sehingga akhirnya tidak wujud lagi di dunia ini apa-apa mazhab pun melainkan yang benar dengan sunnah Rasulullah SAW sahaja. Yang khufarat juga beliau perangi habis-habisan sehingga pupuslah dari dunia ini segala bentuk khurafat yang sebelumnya masih dilakukan oleh manusia, sama ada yang Islam mahupun yang bukan Islam. Antara bidaah yang awal-awal dihapuskan adalah Syiah, Wahabi dan Muktazilah. Kemudian dihapuskan pula pemikiran-pemikiran Barat yang telah lama mencengkam seluruh otak manusia dan meresap hati sanubari mereka. Kemudian hapus pula segala macam pemujaan terhadap sesuatu yang tidak dibenarkan oleh syarak dan akhirnya mazhab-mazhab dalam ilmu fikah dan tasawuf turut dihapuskan (walaupun kedua-duanya tidaklah bidaah atau khurafat).
Perang Kelima
Imam Mahdi akan memerangi As-Sufyani dan Kalb serta segala tenteranya. Akhirnya beliau berjaya menangkap As-Sufyani dan Kalb lalu kedua-duanya itu disembelih di atas batu, seperti orang menyembelih kambing untuk dikorbankan. Kedua-dua mereka ini adalah lambang kekotoran sistem Barat yang sudah amat rosak itu. Dengan kematian kedua-duanya, maka seluruh dunia ini dibersihkan daripada segala daki sistem Barat, yang ternyata lebih banyak merosakkan daripada membaikkan.
Perang Keenam
Imam Mahdi akan memerangi bandar Qatik. Bandar ini terletak di suatu daratan yang menghijau pada bahagian lautnya. Panjang kota itu adalah seribu batu dan lebarnya 500batu, manakala pintunya berjumlah 360 buah dan setiap pintu itu dikawal oleh seribu orang askar. Bandar Qatik yang dimaksudkan oleh hadis dan asar ini sebenarnya adalah New York di Amerika Syarikat. Dan pada hari ini, kota raya New York adalah lambang kekuasaan jaringan Yahudi terhadap dunia. Di sanalah tempat tumpuan utama kaum kapitalis dan birokrat Yahudi, begitu mendalamnya cengkaman Yahudi ke atas kota itu sehingga hari cuti mingguan di kota raya itu adalah pada hari Sabtu, iaitu hari kebesaran Yahudi. Yang dikatakan seribu batu dan lima ratus batu itu adalah perlambangan sahaja, untuk menunjukkan betapa luasnya Amerika Syarikat itu dan majunya negara itu pada pandangan dunia.
Jumlah pintu yang dimaksudkan adalah pelabuhan yang banyak terdapat di serata Amerika Syarikat dan jumlah askar yang dikatakan seribu orang pada setiap pintu itu ialah jumlah polis, angkatan marin, pasukan imigresen dan tentera udara yang terdapat di hampir semua pelabuhan tadi adalah lambang kekuatan ketenteraan negara itu dan cekap pasukan perisikannya. Juga sebagai lambang bahawa negara besar dunia itu sentiasa berjaga-jaga terhadap apa jua unsur yang boleh membahayakan keselamatan negara berkenaan.
Apabila tiba di sana, Imam Mahdi dan tenteranya melaungkan takbir sebanyak tiga kali dari atas kapal mereka dengan sekuat-kuat hati. Maka runtuhlah dinding kota itu dan mereka dapat menawannya. Kemudian Imam Mahdi memerangi penduduknya dan membunuh seramai sejuta orang. Dengan itu lengkaplah penguasaan Imam Mahdi terhadap seluruh dunia ini, baik yang Islam mahupun yang tidak Islam.
Setelah selesai peperangan itu, Imam Mahdi pun pulang dengan sekalian tenteranya menaiki seribu buah kapal yang sarat dengan harta benda dan memerintah di pusat pentadbirannya, dengan penuh adil dan takwa. Manusia pun menjadi amat kaya harta dan kaya hati, masing-masing hanya memikirkan jalan untuk mendekatkan diri dengan Tuhan sahaja, tidak lain kerana sudah tiada apa lagi yang mereka mahukan pada masa itu, melainkan Allah SWT sahaja. Pada ketika ini, hanya pasukan tentera yang berada di Eropah sahaja yang masih berperang dan sentiasa memperoleh kemenangan dalam setiap peperangannya. Enam bulan selepas seluruh Eropah dapat ditawan, Dajjal yang sebenar pun keluar ke dunia ini lalu menakluknya pula.
Kemunculan Dajjal dan Turunnya Nabi Isa AS
Imam Mahdi akan memerintah seluruh dunia ini dengan penuh adil dan aman damai selama tiga puluh tahun. Pada tahun ketiga puluh satu pemerintahannya, akan keluarlah suatu makhluk yang sangat hebat dan sangat besar fitnahnya terhadap seluruh umat manusia yang mampu membinasakan seluruh kemanusiaan. Itulah Dajjal yang selalu disebut-sebutkan oleh baginda SAW kepada para sahabat RA. Sungguh, fitnah Dajjal itu amatlah besarnya sehingga tidak ada fitnah yang lebih besar daripada fitnah Dajjal itu, sejak dijadikan-Nya bumi ini sehinggalah kiamat ditiupkan oleh malaikat Israfil AS.
Dajjal mula-mula keluar dari suatu jalan di wilayah Khurasan, lalu membuat kerosakan ke kanan dan ke kiri iaitu menuju ke Barat dan kemudian ke Timur pula. Dajjal pergi ke barat untuk mendapatkan kaum Yahudi Asbihan yang merupakan kumpulan askar-askar kanannya. Pada masa ini, hampir semua kaum Yahudi akan menjadi askar Dajjal yang setia kerana mereka ini akan diberinya pakaian, makanan dan minuman yang secukupnya sedangkan pada masa itu kebuluran sedang bermaharaja lela di seluruh dunia, terutama di sebelah yang tidak memeluk Islam.
Sepanjang tempoh pemerintahan Dajjal yang selama 40 hari itu, umat Islam terkepung di dalam kota Makkah, di kota Madinah, di Bukit Tursina dan di Baitulmaqdis iaitu pusat pemerintahan Imam Mahdi. Umat Islam yang berada di luar dari kawasan lindungan ini semuanya akan mati dibunuh oleh Dajjal yang amat kejam itu. Jika tidak mati pun, sudah pasti mereka akan berjaya dipengaruhi oleh Dajjal untuk menjadi pengikutnya. Umat Islam yang terkepung ini akan mengalami kesusahan yang amat sangat, kebuluran dan kesusahan. Kerana kehabisan makanan dan minuman, mereka menadah embun untuk diminum dan memakan tulang-tulang yang telah ditumbuk sehingga hancur.
Semuanya terpaksa ditanggung oleh mereka dan tidak terkecuali juga Imam Mahdi sendiri. Dajjal setiap hari akan mendatangi kota Makkah dan cuba untuk memasukinya tetapi gagal kerana jalan-jalan masuk ke kota suci itu sedia dikawal oleh malaikat yang berlapis-lapis sehingga tiada ruang untuk Dajjal dan pengikut-pengikutnya memasukinya walau dengan apa cara pun. Dajjal juga setiap hari akan cuba memasuki kota Madinah tetapi gagal juga. Dan pada setiap pagi, selepas subuh, Dajjal akan pergi ke Baitulmaqdis untuk melihat keadaan umat Islam yang sedang terkepung itu dan cuba mempengaruhi mereka agar menjadi pengikutnya.
Pada pagi keempat puluh, Dajjal datang ke Baitulmaqdis seperti biasa bersama-sama askar Yahudinya itu untuk melihat keadaan umat Islam yang semakin lemah kerana telah lama kehabisan makanan. Tujuannya adalah untuk mempelawa mana-mana umat Islam yang sudi menjadi pengikutnya. Apabila sampai sahaja ke sana, tiba-tiba Dajjal ternampak Nabi Isa AS sedang berada di tengah-tengah umat Islam, sudah turun dari atas langit dan bersiap sedia membawa tombak di tangannya. Dajjal sangat terkejut melihat keberadaan Nabi Isa AS kerana sedia diketahuinya bahawa itulah tanda umurnya akan habis. Maka pada ketika itu juga Dajjal cuba lari daripada Nabi Isa AS itu. Tinggallah askar-askarnya yang bertempiaran lari, namun segera dibunuh oleh Nabi Isa AS kesemuanya sehingga mereka mati tidak jauh dari situ.
Nabi Isa AS kemudian segera mengejar Dajjal dari belakang. Oleh kerana terlalu gemuk, pergerakan Dajjal itu amatlah payah, sedangkan Nabi Isa AS itu mengejarnya dari belakang melalui udara, iaitu dengan terbang di udara seperti terbangnya burung dan tidak menggunakan jentera. Itu adalah salah satu mukjizat beliau yang Allah kurniakan kepadanya khusus untuk digunakan pada akhir zaman nanti, setelah diturunkan semula ke dunia ini. Dajjal lari ke serata tempat sedangkan Nabi Isa AS semakin dekat di belakangnya. Akhirnya sewaktu tiba di Baitulmaqdis, Dajjal berjaya dibunuh oleh Nab Isa AS.
Selepas Dajjal mati, umat Islam yang tinggal sedikit sahaja lagi itu keluar dari dalam kawasan lindungan dan dengan bantuan Nabi Isa AS, mereka memerangi bangsa Yahudi. Seterusnya orang-orang Yahudi dibunuh sehabis-habisnya, tiada seorang pun dari mereka yang dibiarkan hidup melainkan yang benar-benar beriman sahaja. Semasa memerangi orang Yahudi ini, batu dan pokok turut membantu. Ini adalah sebahagian lagi mukjizat Nabi Isa AS dan keramat Imam Mahdi.
Pemerintahannya Selepas Kematian Dajjal
Imam Mahdi akan memerintah semula dunia ini selepas kematian Dajjal dengan penuh keadilan, aman makmur dan bahagia. Lama pemerintahannya pada masa ini adalah sembilan tahun. Dengan itu lengkaplah tempoh pemerintahannya selama empat puluh tahun yang penuh gilang-gemilang dan diriwayatkan dengan tinta emas. Itulah kemuncak peradaban manusia pada akhir zaman dan tidak ada lagi yang lebih hebat daripada itu.
Selepas membunuh sekalian bangsa Yahudi sehingga bangsa itu hampir-hampir sahaja pupus dari atas muka bumi ini, Nabi Isa AS akan membantu Imam Mahdi membunuh babi dan kera yang terdapat di seluruh dunia. Nabi Isa AS akan turut mematahkan salib yang terdapat, sama ada di gereja atau di bangunan atau di mana-mana sahaja sehingga akhirnya tiada lagi salib yang tinggal di atas dunia ini. Agama Kristian juga akan pupus dari atas dunia ini pada masa itu dan tidak akan muncul-muncul lagi sehinggalah ke saat berlakunya kiamat nanti.
Pada masa inilah akan berlaku beberapa perkara besar, yang tidak pernah lagi berlaku sejak Nabi Adam AS hinggalah ke hari kiamat. Yang pertama sekali, diberkatkan pada buah-buahan sehingga buah yang ada pada hari ini menjadi besar-besar dan lazat-lazat, sehingga sebiji delima dapat dimakan oleh sekumpulan orang dan mengenyangkan. Kulitnya dapat menaungi beberapa orang budak yang berteduh di bawahnya. Begitu juga dengan buah-buahan yang lain, yang turut mengalami perubahan dari segi saiz, bentuk, rasa dan baunya.
Diberkatkan juga biji-bijian dan tanam-tanaman sehingga secupak benih yang ditanam dapat menghasilkan lebih daripada 700 cupak apabila dituai. Pokoknya juga cepat masak, tidak berpenyakit dan tidak perlu dibaja lagi kerana hujan yang turun mencurah-curah membawa bersama-samanya baja yang amat menyuburkan. Pokok-pokoknya juga tidak tinggi dan tidak mudah rosak. Dan secupak makanan yang dimasak dapat dimakan oleh sekumpulan orang sehingga mereka benar-benar kekenyangan kerananya.
Diberkatkan juga pada air, sama ada pada air hujan, air sungai dan air laut. Air begitu mudah diperoleh di mana-mana kawasan pun yang dikuasai oleh Imam Mahdi. Airnya mengalirkan parit-parit dan sungai-sungai dalam keadaan jernih dan bersih, tidak lagi kotor seperti sebelum Imam Mahdi muncul. Air yang bersih dan banyak ini selamat untuk diminum dan digunakan sebagai keperluan harian. Air hujannya membawa berkat yang amat banyak kepada manusia dan tidak membahayakan. Banyak hasil ikan dan makanan laut untuk dimakan oleh seluruh manusia. Semuanya diberkatkan oleh Tuhan melalui keberadaan Imam Mahdi dan Nabi Isa AS di kalangan manusia. Dan itulah kelebihan sesuatu umat yang mempunyai pemimpin yang bertakwa.
Diberkatkan haiwan-haiwan ternakan sehingga binatang-binatang itu berkembang biak dengan pesat, gemuk-gemuk dan besar-besar. Sekali perahan susunya dapat diminum oleh sekumpulan orang hingga kenyang. Haiwan-haiwan ini tidak perlu dijaga sangat kerana tidak ada orang yang mahu mencurinya, juga tiada haiwan pemburu yang akan menerkamnya. Haiwan ini akan keluar pada pagi-pagi hari dan pulang sendiri pada waktu petang. Haiwan-haiwan ternakan itu juga amat jinak, iaitu jinak dengan sendirinya sehingga tidak perlu dijinakkan lagi. Untuk menyembelih seekor lembu cukup seorang sahaja melakukannya, tanpa perlu meminta bantuan orang lain lagi. Ayam dan itik bertelur dengan banyak pada setiap hari dan dagingnya dapat dimakan selalu.
Diberkatkan pada haiwan-haiwan berbisa sehingga haiwan ini tidak mempunyai bisa lagi dan jinak pula dengan manusia. Haiwan-haiwan ini bukan sahaja tidak menakutkan manusia, malah boleh berkawan baik pula dengan anak-anak manusia seperti kawan yang sudah lama saling mengenali. Harimau, serigala dan singa akan keluar dari dalam hutan lalu berkawan dengan manusia di kampung-kampung dan bandar-bandar, tinggal bersekali dengan manusia tanpa sebarang mudarat. Ular dan kala berkawan dan bermain-main dengan anak manusia tanpa risau mereka akan mematuk atau menyengat kanak-kanak itu.
Diberkatkan pada masa sehingga setahun pada masa itu sama panjangnya dengan dua puluh tahun pada masa kita ini. Keadaan yang amat berkat ini menyebabkan kanak-kanak merasakan dirinya telah lama hidup sedangkan dia masih lagi kanak-kanak, seakan-akan dirinya telah dewasa manakala orang-orang dewasanya merasakan dirinya kembali seperti zaman kanak-kanak kerana tidak perlu memikirkan apa-apa lagi selain Allah SWT semata-mata, tidak seperti orang dewasa pada zaman ini yang terpaksa memikirkan sejuta macam perkara dan persoalan.
Diberkatkan pada pemerintahan sehingga Imam Mahdi diberi keupayaan untuk memerintah seluruh dunia ini, termasuk seluruh benua Amerika Selatan, Amerika Utara, seluruh Eropah Barat dan Eropah Timur, seluruh Asia dan Afrika. Kawasan-kawasan di hemisfera selatan seperti Australia, New Zealand dan negara-negara pulau di Lautan Pasifik juga akan tunduk dibawah pemerintahan Imam Mahdi. Diberkatkan juga pada pentadbiran sehingga tiada sebarang masalah yang akan ditimbulkan oleh rakyat, walaupun hanya seorang sahaja. Masing-masing redha dengan pemerintahan Imam Mahdi ke atas mereka. Tidak wujud lagi persaingan merebut kuasa seperti yang sedang galak berlaku pada hari ini, malah sanggup begaduh kerana mahukan jawatan dalam politik. Semua itu akan pupus sendiri dan tidak akan berlaku lagi pada zaman Imam Mahdi.
Diberkatkan pada harta benda sehingga manusia menjadi jemu dengannya kerana sudah terlalu banyak harta di atas muka bumi ini. Harta benda tidak lagi perlu dicari-cari kerana semuanya ini akan muncul sendiri dari dalam perut bumi, bukan lagi dalam bentuk butir-butir kecil seperti pada hari ini tetapi berketul-ketul seperti tiang-tiang rumah dan bergumpal-gumpal seperti busut besar yang sebahagiannya sehingga setinggi manusia berdiri. Sekaya-kaya manusia pada hari ini, iaitu zaman kita ini, dianggap semiskin-miskin manusia pada masa itu. Betapalah yang paling kayanya pada masa itu, bagaimanalah kayanya dia. Tidak terbayangkan oleh kita sekarang ini!
Diberkatkan pada manusia sehingga manusia menjadi seperti zaman kanak-kanak mereka, tidak pernah bergaduh dan menumpahkan darah. Tidak ada saling mendendam atau permusuhan, juga tiada sibukkan hal orang lain yang tidak ada kaitan dengan agama. Akhirnya, seluruh umat manusia hidup dalam keadaan penuh aman damai, bahagia dan sentosa sepanjang masa.
Akhirnya, setelah memerintah dunia ini selama sembilan tahun (atau kurang sedikit) menurut ukuran masa pada ketika itu, maka Imam Mahdi yang amat dicintai, disayangi dan ditaati tu meninggal dunia di atas katil di dalam rumahnya, di Timur. Berita kematiannya diketahui oleh semua manusia di seluruh dunia. Jenazahnya segera dimandi, dikafan dan seterusnya disembahyangkan secara sekali gus oleh semua umat Islam, walau di mana sahaja mereka berada. Teknologi pada masa itu dan bantuan keramat-keramat wali Allah memampukan seluruh umat Islam untuk memberikan penghormatan terakhir kepada pemimpin besar mereka itu. Itulah orang yang pertama sekali di dunia ini yang jenazahnya disembahyangkan secara serentak oleh seluruh umat Islam yang ada di seluruh dunia ini.
Dan, sebelum upacara sembahyang jenazah dilakukan, Nabi Isa AS dilantik menjadi Imam Mahdi yang baru, menggantikan Syeikh Muhammad bin Abdullah Al-Mahdi yang telah meninggal dunia itu. Tugas pertama Nabi Isa AS sebagai Imam Mahdi yang baru adalah mengimamkan seluruh umat Islam untuk menyembahyangkan jenazah arwah Syeikh Muhammad bin Abdullah Al-Mahdi, dan dimakmumkan oleh sekalian umat Islam. Demikianlah adanya. Setelah itu, jenazah Imam Mahdi pun dimakamkan di tempat beliau meninggal dunia itu. Tugasnya memimpin umat, kini terserah kepada Nabi Isa AS pula. Wallahu A’alam.
Langganan:
Postingan (Atom)