Senin, 20 Februari 2012

Kesempurnaan Agama

Jibril pernah bertanya kepada Nabi SAW, mana yang lebih mulia Engkau atau Aku. Nabi SAW menjawab, Aku, karena engkau dicibtakan untuk aku. Mana yang lebih mulia Engkau atau Agama. Nabi SAW menjawab, tentulah agama lebih mulia dibandingkan aku, karena aku dihantar untuk menyempurnakan agama.

Jadi Nabi SAW dihantar untuk menyempurnakan agama. Bukan hanya agama islam yang sekarang, tetapi agama-agama yang terdahulu pun disempurnakan oleh Nabi SAW. Makanya, andaikan Nabi Musa as hidup dizaman kita ini dia pun harus ikut kepada syariat yang ada sekarang.

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (QS. Al Maa'idah 3). Inilah Ayat yang terakhir kali turun. Waktu haji Wada’. Nabi SAW telah bagi bayan hidayah dan sekaligus bayan yang terakhir kalinya dihadapan para sahabat. Dizaman Nabi SAW Cuma satu kali saja di adakan ijitima’ tetapi ijima’nya berhasil semua yang hadir dalam ijitima’ itu keluar dijalan Allah.

Apabila para sahabat mendengar hal yang demikian maka mereka pun gembira sambil berkata: "Agama kita telah sempurna. Agama kita telah sempuma."

Abu Bakar ra. mendengar keterangan Nabi SAW itu, maka ia tidak dapat menahan kesedihannya maka ia pun kembali ke rumah lalu mengunci pintu dan menangis sekuat-kuatnya. Abu Bakar ra. menangis dari pagi hingga ke malam.

Kisah tentang Abu Bakar r.a. menangis telah sampai kepada para sahabat yang lain, maka berkumpullah para sahabat di hadapan rumah Abu Bakar ra. dan mereka berkata: "Wahai Abu Bakar, apakah yang telah membuat kamu menangis sehingga begini sekali keadaanmu? Sepatutnya kamu berasa gembira sebab agama kita telah sempuma." Mendengarkan pertanyaan dari para sahabat maka Abu Bakar ra. pun berkata: "Wahai para sahabatku, kamu semua tidak tahu tentang musibah yang menimpa kamu, tidakkah kamu tahu bahwa apabila sesualu perkara itu telah sempuma maka akan kelihatanlah akan kekurangannya. Dengan turunnya ayat tersebut bahwa ianya menunjukkan perpisahan kila dengan Nabi SAW, Hasan dan Husin menjadi yatim dan para istri Nabi menjadi janda."

Selelah mereka mendengar penjelasan dari Abu Bakar ra. maka sedarlah mereka akan kebenaran kata-kata Abu Bakar ra., lalu mereka menangis dengan sekuat-kuatnya. Tangisan mereka telah didengar oleh para sahabat yang lain, maka mereka pun terus beritahu Nabi SAW tentang apa yang mereka lihat itu. Berkata salah seorang dari para sahabat: "Ya Rasulullah, kami baru bailk dari rumah Abu Bakar ra. dan kami mendapati banyak orang menangis dengan suara yang kuat di hadapan rumah beliau." Apabila Nabi SAW mendengar keterangan dari para sahabat, maka berubahlah muka Nabi SAW dan dengan bergegas beliau menuju ke rumah Abu Bakar ra.

Setelah Nabi SAW sampai di rumah Abu Bakar ra. maka Nabi SAW melihat mereka semua menangis dan bertanya: "Wahai para sahabatku, kenapakah kamu semua menangis?." Kemudian Ali ra. berkata: "Ya Rasulullah, Abu Bakar ra. mengatakan dengan turunnya ayat ini membawa tanda bahwa waktu wafatmu telah dekat. Adakah ini benar ya Rasulullah?." Lalu Nabi SAW berkata: "Semua yang dikata oleh Abu Bakar ra. adalah benar, dan sesungguhnya masa untuk aku meninggalkan kamu semua telah hampir dekat."

Setelah mendengar pengakuan Nabi SAW maka ia pun menangis sekuat tenaganya sehingga ia jatuh pingsan, sementara Ali ra. pula mengeletar seluruh tubuhnya. Dan para sahabat yang lain menangis dengan sekuat-kuat yang mereka mampu. Sehingga gunung-gunung, batu-batu, semua malaikat yang dilangit, cacing-cacing dan semua binatang baik yang di darat mau pun yang di laut turut menangis.

Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang paling sempurna.
Al Qur’an adalah kitab yang paling sempurna.
Islam adalah agama yang paling sempurna.
Ummatnya pun ummat yang paling sempurna.

Nabi Ibrahim as meminta menjadi ummat akhir zaman, tetapi tidak dikabulkan oleh Allah SWT.
Nabi Musa as meminta menjadi ummat akhir zaman, tetapi tidak dikabulkan oleh Allah SWT.
Nabi Isa as meminta menjadi ummat akhir zaman, hanya Nabi Isalah yang dikabulkan oleh Allah SWT menjadi ummat akhir zaman.

Mengapa meraka mau menanggalkan titel kenabiannya untuk menjadi ummat akhir zaman. Karena ketinggian derajat ummat akhir zaman ini memang tinggi disisi Allah SWT. Nabi terdahulu dihantar hanya untuk satu kaum saja. Tetapi ummat akhir zaman dihantar untuk seluruh manusia.
Kalaulah presiden tahu kemulian ummat akhir zaman maka dia pun akan rela menanggalkan titel kepresidenannya. Raja pun akan menanggalkan titelnya.

TETAPI KARENA KEBODOHAN KITA
KITA TIDAK TAHU TENTANG KEMULIA INI

Kapan kita akan mulia … ???
Kalau kita sudah ambil kerja kenabian

Sunan Kalijogo berkata,
Yen kali ilang kedunge, Yen pasar ilang kumandange, Yen wong wadon ilang wirange. Enggal-enggal topo lelono njajah deso milangkori ojo bali sakdurunge patang sasi, enthuk wisik soko Hyang Widi.
Bermujahadah, susah payah berkelana dalam perjalanan ruhani guna memperbaiki diri atau perjalanan fisabilillah menjelajahi desa-desa/ negara-negara, menghitung pintu (bersilaturahim) jangan pulang-pulang sebelum selesai program 4 (empat) bulan, cari petunjuk, hidayah dan kepahaman agama dari Dzat yang Maha Kuasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar