Sunnah Cara Minum Rasulullah Saw..!
Sunnah Cara Minum Rasulullah S.A.W
Rasulullah S.A.W amat menyukai minum madu yang dicampur dengan air dingin. Amalan ini untuk tujuan amalan kesehatan. Rasulullah S.A.W juga suka minum air dingin dan mencicip madu sebelum makan apa-apa di waktu pagi.
Khasiat amalan-amalan ini ialah:
1. Menghilangkan balqham (kahak/lendir).
2. Mencuci perut.
3. Membuang sisa-sisa makanan yang tertinggal di dalam perut yang tidak dicernakan dengan sempurna dan menolaknya ke usus besar.
4. Menghapuskan sukatan dalam usus, menghilangkan senak perut dan sedu.
5. Memperbaiki fungsi buah pinggang, limpa dan hati. Rasulullah S.A.W suka minum air yang telah disimpan semalaman di dalam suatu bekas.
Minuman Manis dan Dingin --> Aisyah (ranha) meriwayatkan bahawa: "Di antara banyak-banyak jenis minuman, Rasulullah S.A.W suka minuman manis dan dingin". Hadis bermaksud, baginda mengemari minuman manis dan dingin, campuran madu atau nabiz (rendaman buah tamar).
Di dalam suatu doa Rasulullah S.A.W ada menyebut, "Ya Allah kurniakanlah aku dengan cintaMu yang lebih besar dari cintaku kepada nyawa, harta, anak dan cintaku kepada air dingin".
Ini memberi tanda bahwa sudah tentu minuman air dingin itu mempunyai khasiat yang lebih besar. Adapun minuman jika terkumpul di dalamnya kemanisan dan kedinginan akan menjadi asbab yang paling bermanfaat untuk penjagaan kesehatan tubuh badan. Ini sekaligus berperanan bahan pemakanan dan mencernakan makanaan yang masuk ke dalam tubuh lalu menyalurkannya ke seluruh anggota badan.
Ringkasan Adab Minum Air :
1. Gelas atau cangkir hendaklah dipegang dengan tangan kanan.
2. Bacalah " Bismillah".
3. Minum dengan tiga nafas.
4. Minum dalam keadaan duduk.
5. Jangan bernafas dalam air minuman. Setiap kali berhenti minum, pindahkan pernafasan ke tempat lain.
6. Setiap kali berhenti minum (pada setiap penafasan) bacalah Alhamdullilah.
7. Minum dari sisa air yang telah diminum oleh orang lain. Hadis menyatakan bahawa sisa air minuman seseorang Islam adalah obat untuk penyakit.
8. Jangan terus minum setelah melakukan persetubuhan ataupun setelah selesai mengerjakan kerja-kerja berat.
Nabi Muhammad S.A.W manusia agung dan sebaik-baik contoh untuk sepanjang zaman. Semulia-mulia insan di dunia untuk mengingatkan kita. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya.Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang sakit," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah; "Siapakah itu wahai anakku?" "Tidak taulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah. Fatimah pun menahan ledakan tangisnya yang semakin sebak. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut roh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril,j elaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu wahai Rasulullah," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah senang, matanya masih penuh kesedihan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah,aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan roh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah penuh keringat, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengadu. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah disintak ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar se akan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis-shalaati, wa maa malakat aimaanukum - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukkan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii!" - "Umatku, umatku, umatku". Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa baarik wa sallim 'alaihi. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
Mohon share dengan sahabat-sahabat IMAN DAN AMAL SHOLEH yang lain agar timbul kesedaran untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya, seperti Allah dan Rasul-Nya mencintai kita. Kerna sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka. Rasulullah S.A.W bersabda : "Sesiapa mengucapkan salawat kepada ku satu kali, maka Allah s.w.t akan mengucapkan salawat kepadanya sepuluh kali." [Hadith Riwayat Muslim]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar