BUTIR - BUTIR SYUKUR
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Semoga Kesejahtraan, Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad Shalallahu 'Alahi wa Salam beserta Keluarga, Sahabat, Tabiin Tabiat dan Pengikut yang setia dengan Assunahnya hinga akhirul Jaman.
"Pernahkah terfikirkan, bahwa ada rahasia yang menggetarkan dibalik ribuan butir nasi yang setiap hari kita temui ?
Sahabat, ini adalah sebuah renungan sederhana yang insya Allah akan menghadirkan kekaguman luar biasa tentang hal yang setiap hari kita temui.
Kita tidak tahu pasti kapan sebutir benih padi itu ditemukan..
Kemudian salah satu manusia yang dikehendaki Nya menyemaikan benih tersebut hingga menjadi banyak dan menyebar keseluruh Dunia...
Dan atas kekuasaan Nya,
Beberapa ribu butir itu setiap harinya didatangkan kehadapan kita secara konstan..
Fikirkanlah, ..
Butiran nasi dihadapan kita begitu berharga, ia telah melalui proses yang panjang di sebuah sawah yang tidak kita ketahui tempatnya. Beberapa bulan lalu, ia disemaikan petani, kemudian Allah menumbuhkannya, membesarkannya, menjaganya melalui tangan tangan petani yang DIA kehendaki hingga padi itu berisi menguning dan dipanen..
Butiran nasi itu tidak hanya dinikmati petani di desa desa saja..
Butiran butiran nasi itu bisa dinikmati manusia di kota kota, bahkan dinegara yang tidak memiliki tanah basah untuk menanam padi?
Allah Maha Adil dan Maha Pengatur.
Dengan kemaha perkasaan Nya, Allah telah menebarkannya keseluruh permukaan bumi secara merata hingga jutaan atau mungkin milyaran manusia bisa menikmatinya disetiap harinya..
Termasuk butiran butiran nasi dalam satu piring dihadapan kita yang dihadirkan lengkap dengan lauknya, mereka telah tiba atas kekuasaan Allah tepat pada waktunya membentuk satu set menu untuk menjamu makan siang kita sebagai salah satu nikmat Nya hari itu.
SUBHANALLAH...
Itu butiran butiran nasi yang kadang terlupa kita syukuri..
Sekarang lihatlah satai kambing yang menjadi lauknya. Tentu saja, si satai kambing ini tidak akan pernah ada dihadapan kita tanpa seizin sang Maha Pencipta Allah Azza wajala bukan?
Sate kambing itu telah melalui proses panjang juga,..
Ia diambil dan dipilih dari daging se-ekor kambing yang telah disembelih oleh tukang potong. Tukang potong menjualnya kepasar, dan pihak restoran membelinya untuk kemudian dimasak oleh koki di restoran tersebut.
Setelah itu seorang pelayan mengantarnya kemeja dihadapan kita.
Sebentar lagi tangan kanan kita akan mengambilnya lalu mengantarkan beberapa potong kemulut kita, mulut kita reflexs mengunyahnya, lalu diantar ke lambung kita. Selanjutnya daging itu dicerna dan diproses hingga menjadi energi dst..
Sebelum cerita menyedihkan yang mengakhiri kematian si kambing, ia dibesarkan disebuah desa oleh seorang petani selama beberapa bulan hingga ia beranjak dewasa. Pak petani itu sangat menyayangi kambingnya, tapi tiba tiba kemudian ia butuh uang dan menjual kambing itu ke bandar kambing, bandar itu kemudian menjualnya lagi ke tukang jagal untuk kemudian di potong dan seterusnya..
Begitu juga dengan sayur segar yang biasa disuguhkan untuk menemani sambal pedas bersama sate tersebut. Allah telah menjaga dan memelihara sayur sayur segar melalui tangan tangan petani disebuah desa yang berbeda. Allah telah menjaganya dari serangga atau hewan lain yang mungkin ikut memakannya, sekali lagi.. Allah telah menjaganya dan mengantarnya kepasar oleh tangan tangan yang dikehendaki Nya.
Dari pasar staff restoran itu memilihnya, mencucinya dan seterusnya..
Menakjubkan bukan?
Allah telah memelihara kambing itu melalui tangan si PETANI selama beberapa bulan, kemudian Allah mengantarkan kambing itu melalui tangan petani ke BANDAR KAMBING. Dan kemudian atas izin Allah juga, TUKANG POTONG menyembelih kambing itu, kemudian atas ilmu dari Allah ta'ala, si Kokki memasaknya..
Tidak lama setelah itu pelayan mengantarnya untuk kita,..
Hingga sampailah beberapa potong daging kambing itu dihadapan kita hari itu, tepat saat makan siang telah tiba dan perut kita merasa lapar..
Mungkin saat itu si petani menggerutu, saat kebutuhan datang dan memaksanya untuk menjual kambing yang ia urus selama berbulan bulan. Bahkan, mungkin saja sikambing menghilang dari kandang karena dicuri oleh seseorang dan pencuri itu kemudian menjualnya kepasar. Mungkin juga keluarga kambing itu merasa kehilangan atas saudaranya yang pergi..
Tapi Allah telah membuatkan kesemua skenario tersebut untuk keseimbangan manusia dan Alam semesta ini..
Subhanallah...
Inilah Ayat Ayat Allah yang tersirat dialam semesta ini, termasuk disepiring nasi yang setiap hari kita temui dan kadang kita lupa menysukurinya.
Keajaiban selanjutnya terjadi dilambung kita, berbagai ribuan bakteri baik dan sistem tubuh kita mencernanya hingga sepiring nasi dan kawan kawan itu berubah menjadi energi yang membuat kita segar!
Setelah itu, tubuh kita menjai kuat dan tumbuh dewasa...
Pantaskah sekiranya setelah energi itu memancar ketubuh kita, lalu bibir kita bergerak gerak dan mengeluh kepada Nya atas sesuatu yang tidak kita mengerti?
Allah berfirman:
"Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur" (QS Al A'raaf 10)
Apakah gerangan hal yang membuat kita membangkang dan durhaka kepada RABB yang telah menghadirkan ribuan piring makanan disetiap hari kita?
Mungkinkah rangkaian kejadian ini terjadi begitu saja?
Kenapa dengan mudahnya kita menjadi sombong dan congkak dihadapan manusia, padahal Allah lah Yang Maha Kaya?
Bukankah Allah yang telah menyiapkan makanan untuk kita jauh jauh hari dengan perencanaan Nya yang Maha Sempurna?
Allah berfirman:
"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorang pun yang akan memberi syafaat kecuali sesudah ada izin-Nya. (Zat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?"(QS Yunus : 3)
Renungkanlah. .
Pelajarilah sekitar kita agar kita pandai bersyukur..
Allah berfirman:
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur". (QS An Nahl 78)
Dengan bersyukur, apapun itu..
Maka nikmat itu akan bertambah, itu janji Allah..
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan:"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".(Qs Ibrahim :7)
Bersyukurlah, setidaknya disetiap piring piring nasi yang kita temui..
Tidak usahlah mengeluh untuk obsesi obsesi besar yang belum kita gapai..
Berbahagialah, karena kita telah menjadi bagian dari hamba hamba nya yang beriman..
Rasulullah bersabda:
"Aku mengagumi seorang mukmin. Bila memperoleh kebaikan dia memuji Allah dan bersyukur. Bila ditimpa musibah dia memuji Allah dan bersabar. Seorang mukmin diberi pahala dalam segala hal walaupun dalam sesuap makanan yang diangkatnya ke mulut isterinya". (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar